Penyelamat

118 31 9
                                    

Chapter 7 (Penyelamat)

Annete pikir hari ini  adalah hari yang paling menyenangkan dalam hidupnya yang sebentar lagi mungkin akan berakhir kalau memang apa yang dikatakan ayahnya soal kutukan konyol itu benar adanya. Sebenarya bukan karena kutukan yang membuat Annete memutuskan untuk melakukan apapun yang dia inginkan mulai sekarang. Tapi soal rasa sesak yang selalu saja dia rasakan dan kadang semakin parah saja. Kutukan itu sebutan yang terlalu menyebalkan bagi Annete, tapi kalau disebut penyakit jantung maka akan terdengar lebih baik menurutnya. Jadi Annete yang dalam dua puluh empat tahun hidupnya ini selalu dikurung didalam istana kerajaan C'Nest, mulai hari ini dia telah mendeklarasikan kebebasan akan dirinya sendiri didalam hatinya. 

Seorang Princess Annete Caspian akan melakukan apapun yang ingin dia lakukan, dia akan hidup sesuai dengan apa yang dirinya sendiri inginkan dan tidak akan mau peduli pada apapun lagi nantinya. Meski waktu yang dia punya untuk hidup mungkin hanya terhitung tinggal sebelas bulan dimulai dari hari ini. 

Tapi tunggu!

Sepertinya ada satu hal yang Annete harus pedulikan saat ini. Soal Prince Maximillian yang ada di depan sana! Yang entah kenapa setiap kali melihat wajahnya yang terus tersenyum lembut itu bisa membuat sesak didadanya sedikit berkurang. Jangan-jangan kutukannya bisa hilang kalau Annete bisa mendapatkan ciuman tulus dari Prince Max?

Astaga! Apa yang sedang coba Annete pikirkan? Bukankah beberapa detik yang lalu dia bilang dia tidak mau menyebut setiap sesak didadanya dengan kutukan? Kenapa sekarang dia justru  berpikir yang tidak-tidak? Apa karena Annete sudah sangat dewasa saat ini? Ckckckkc, Tolong jangan pernah memikirkan hal kotor seperti itu lagi, Princess Annete! Jangan pernah!

Prince Max menolehkan kepalanya, tersenyum tampan seperti biasanya saat bersitatap dengan wajah cantik Annete siang ini. "Selamat siang, Princess Annete!" Max segera memberi gerakan paling sopannya untuk menyambut Annete. Dia bahkan sampai mengulurkan tangan kanannya dihadapan Annete untuk menyambutnya.

Tanpa keraguan (Sungguh, Annete  benar-benar seorang princess yang pilih-pilih. Kalau itu Prince Devan pasti Annete sudah muak tapi karena ini Prince Max)  Annete dengan senang hati memberikan tangannya untuk menyambut uluran tangan Prince Max. Detak jantung Annete semakin tidak menentu saat bibir Prince Max mengecup lembut punggung tangannya.

Senyuman kesenangan tidak bisa ditutupi oleh Max setelah dia mengecup punggung tangan Annete. Menurut Max, tidak ada perempuan paling cantik selain Annete di dunia ini dan hanya Annete lah yang bisa membuat dirinya merasakan suatu perasaan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, perasaan bahagia disetiap kali bertemu. "Anda terlihat lebih cantik dari tadi pagi, Princess!"

"Terima kasih!" Annete berharap kalau pipinya yang dia rasa panas tidak akan terlihat memerah saat ini. Sebenarnya Annete bukan tipe perempuan yang terlalu memedulikan penampilannya, karena menjadi cantik saja dia tidak senang sebenarnya. Tapi anehnya kalau sudah berhadapan dengan Prince Max, Annete ingin terus tampil sempurna. Yang benar saja bukan? Jelas-jelas baru tadi pagi Annete bertemu dengan Prince Max, tapi kenapa dia jadi berlebihan seperti sekarang ini yah? Ckckckckck

Prince Max menghentikan senyumnya sejenak. Wajahnya menjadi sedikit bersalah dan jauh dilubuk hatinya dia memang sangat merasa bersalah (juga kesal dengan pekerjaannya sebenarnya) saat dia mengatakan. "Aku ingin ikut pulang ke Greater North siang ini bersamamu, tapi aku harus tetap tinggal di sini untuk beberapa hari ke depan. Ada banyak pekerjaan yang harus ku lakukan di sini."

Annete menganggukan kepalanya, mengerti dengan apa yang baru saja dia dengar tapi sedetik kemudian dia menjadi sadar akan satu hal. Sepasang matanya berkedip, sangat menggemaskan. "Jadi maksudnya siang ini aku akan melakukan perjalanan ke Greater North sendirian, tanpa adanya anda, Prince?"

The Last AphroditeWhere stories live. Discover now