The Last Aphrodite

Kepercayaan

Chapter 25 (Kepercayaan)

"Apa menurtmu King Caspian sudah menerima surat dariku, Duke?" Binaran mata Maxim terlihat kahwatir tapi bukan pada Richard yang kini tengah dia tatap. "Sudah satu minggu setelah aku mengirimkan suratku ke C'Nest tapi belum ada balasan apapun dari mereka. Bagaimana menurutmu, Duke?"

"Apa isi surat yang kau tulis?" Richard menanggapi dengan santai, seperti biasanya.

Maxim menarik nafasnya panjang, menghempaskannya sebelum menelan salivanya dan menjawab walau merasa sedikit malu. "Aku memberitahu King Caspian soal perasaanku pada Annete. Aku menulis surat padanya kalau aku ingin melamar putrinya itu, menikahinya dan aku juga memberitahu soal sakitnya Annete. Tapi kenapa King Caspian tidak membalas suratku? Bukankah setidaknya dia harus merasa khawatir pada Annete?"

"Kenapa orang itu harus merasa khawatir jika selama ini dia mengurung putrinya sendiri?"

Tidak ada yang salah dengan perkataan Richard barusan, tapi tetap saja Maxim merasa kesal setelah mendengarnya. Apa karena rasa sukanya pada Annete terlalu besar jadi siapapun yang membahas Annete dengan keburukan atau kejelekan membuatnya menjadi kesal seperti sekarang ini? Sungguh, Maxim bahkan bisa sampai berpikir kalau memang dulu King Caspian benar-benar mengurung Annete maka mungkin saja Maxim akan membantai kerajaan C'Nest nantinya. Darahnya seolah panas dan mendidih memikirkan betapa sedihnya perasaan Annete saat terkurung didalam istananya sendiri.

Satu alis Richard terangkat, menatap Maxim yang tengah melamun diam kemudian dia kembali berkomentar. "Bukan waktunya untuk memikirkan Raja dari wilayah Barat yang tidak ada apa-apanya itu, Prince! Kalau kau mau, aku bahkan bisa bergerak dengan cepat ke sana! Kau yang paling tahu apa yang akan aku lakukan disana nantinya!"

"Apa menurutmu Annete akan senang jika kita melawan ayahnya?"

Richard menyeringai dan mungkin orang yang belum pernah melihatnya sebelumnya akan langsung berpikir kalau Richard adalah orang paling kejam, pembunuh berdarah dingin yang punya wajah sangat tampan. "Tentu saja tidak! Annete mungkin saja akan membencimu jika melakukan sesuatu yang buruk pada ayahnya."

Maxim berkedip, sedikit bingung kemudian dia berpikir untuk beberapa saat sebelum melanjutkan pembahasan mereka itu.  Kedua bahunya terlihat sedikit turun dan ekspresinya mulai tampak sedih seolah dia baru saja patah hati saat dia membuka suara lembutnya. "Aku tidak ingin Annete membenciku! Tapi aku juga tidak ingin ada siapapun yang berusaha menggangu apalagi menyakiti Annete, termasuk ayahnya sendiri. Memikirkan kemungkinan ayahnya bertindak sedikit tidak adil padanya saja membuatku ingin sekali menggorok leher Caspian yang sudah tua itu! Berani-beraninya Raja dari kerajaan kecil seperti dia mencoba mengurung Annete!"

Bolehkan Richard tertawa saat ini? Karena sungguh, melihat Maxim marah untuk pertama kalinya sangatlah menggelitik perutnya apalagi alasan yang mendasari kemarahan dari lelaki paling lembut menurutnya itu adalah seorang Annete Caspian. Dan apa katanya barusan? Maxim tidak ingin ada siapapun yang mengganggu Annete, menyakiti Annete? Bagaimana kalau Richard bilang dia telah mencium Annete berkali-kali? Mungkinkah Maxim akan marah padanya? Dan semarah apa nantinya Maxim pada Richard kalau mengetahui semua itu? Kenapa Richard jadi merasa kalau semua itu akan menjadi seru dan sangat menghibur baginya? Maxim yang marah padanya, yang mungkin saja mencoba memenggal kepalanya. Wah...! Richard jadi tidak sabar menanti semua kemungkinan itu terjadi!

"Aku bahkan masih menyimpan rasa kesal pada Elodie hingga saat ini meski dia berulang kali menyangkal perbuatannya itu!"

Satu alis Richard kembali terangkat, merasa ada sesuatu yang mungkin saja belum dia fahami kemudian dia bertanya dengan sedikit memincingkan sepasang mata tajamnya pada Maxim (Richard sudah biasa melakukannya makanya Maxim tidak menganggap itu adalah hal yang tidak sopan). "Memangnya apa yang sudah dilakukan Princess Elodie padamu, Prince?"