PERSAHABATAN LINDA PUSPITA DAN SITI SALAMAH

183 85 26
                                    


Siti salamah dan linda puspita adalah dua sahabat yang tak terpisahkan sejak masuk sekolah menengah atas. Keduanya bersekolah di MA miftahu Jannah kecamatan tomo sumedang. Mereka memiliki ikatan yang kuat dan selalu bersama dalam segala situasi.

Kedua gadis itu memiliki kepribadian yang berbeda, tetapi itulah yang membuat persahabatan mereka begitu unik. Linda puspita adalah gadis yang ceria dan penuh semangat. Ia selalu menjadi penyemangat di antara teman-temannya. Di sisi lain, siti salamah adalah gadis yang lebih tenang dan instropektif. Namun, mereka saling melengkapi dan memiliki banyak kesamaan dalam hobi dan minat.

Ketika hari pertama masuk MA miftahu Jannah, siti salamah dan linda puspita merasa canggung, Namun, cepat atau lambat, mereka menemukan cara untuk beradaptasi dengan lingkungan baru mereka. Keduanya mulai terlibat dalam berbagai kegiatan sekolah, seperti eskul, seni dan kegiatan sosial. Mereka bahkan sering menghabiskan waktu bersama di perpustakaan sekolah, membaca dan belajar bersama.

Tak lama setelah itu, sekolah di adakan lomba, debat antar kelas. Meskipun awalnya ragu, siti salamah dan linda puspita memutuskan untuk bergabung sebagai tim. Dengan kerja keras dan persiapan yang matang, mereka berhasil mengatasi rasa gugup dan tampil dengan percaya diri meskipun tidak memenangkan lomba, mereka merasa bangga dengan usaha mereka dan mendapatkan pengalaman bersama.

Seiring berjalannya waktu, persahabatan siti dan linda semakin kuat. Mereka selalu bersama di saat suka maupun duka. Mereka belajar bersama, bermain bersama, bahkan menghadapi masalah bersama. Tidak ada rahasia yang tidak mereka bagikan di antara mereka.

Ketika mereka memasuki tahun terakhir di sekolah MA miftahu Jannah mereka berencana untuk melanjutkan kuliah di kota yang berbeda. Linda masuk mahasiswi fakultas ilmu kedokteran di kampus bergengsi di kota metropolitan. Sedangkan siti teman terbaiknya sejak masa sekolah menengah, akan melanjutkan studi di fakultas seni rupa di sebuah universitas seni yang terkenal di yogyakarta.

Dalam suasana yang bercampur aduk antara haru biru dan senyum hangat, linda dan siti mendatangi taman dan berjalan di sekelilingnya, taman yang begitu akrab bagi mereka. Pohon-pohon tegak, bangku-bangku yang sering mereka duduki, dan jalanan kecil yang menjadi saksi dari berbagai cerita dan tawa mereka.

''sudah waktunya, ya?'' kata linda dengan suara lembut, mencoba menyembunyikan rasa haru yang menghantui hatinya.

Siti mengangguk, senyumnya sedikit kaku, ''iya lin. Tapi ini peluang kita untuk berkembang, mencari hal baru dalam hidup.''

Linda menatapi langit biru, ''aku tahu, ti. Tapi rasanya sulit untuk melepaskan semua kenangan yang pernah kita lalui dan kita bagikan disini.''

Keduanya terdiam sejenak, merenung tentang perjalanan panjang persahabatan mereka. Dari perlombaan sekolah, tugas yang sulit hingga pertunjukan seni yang mereka garap bersama, semuanya terasa begitu dekat dan berharga.

Dengan perasaan yang campur aduk, linda dan siti memutuskan untuk membuat hari perpisahan mereka menjadi spesial. Mereka berdua berkeliling di kota kecil mereka. Mengunjungi tempat-tempat yang selalu menjadi tempat mereka berkumpul. Kemudian mereka singgah di café kecil yang selalu menjadi tempat favorit mereka untuk berdiskusi Panjang.

''kenapa kita tidak pernah bisa membicarakan segala hal disini? Ujar siti, sambil tersenyum melihat menu depannya.

Linda tertawa, ''ya mungkin kopi disini membuat semuanya menjadi lebih ringan''.

Dari café, mereka melanjutkan perjalanan ke taman kota, di bawah pepohonan rindang, mereka duduk di bangku yang selalu menjadi tempat mereka berdua bercerita tentang mimpi dan Impian mereka.

''lin, kita akan selalu memiliki satu sama lain, bukan? ''tanya siti, menatap mata linda sahabatnya dengan penuh harapan.

Linda mengangguk, ''tentu saja, ti. Jarak mungkin memisahkan kita, tapi persahabatan kita tidak akan pernah pudar.''

Setelah taman, mereka melangkah ke pinggir sungai kecil yang sering menjadi tempat mereka berjalan-jalan sore. Di tepi sungai, siti menyimpan sesuatu yang tersembunyi dibalik bebatuan. Buat khusus untuk linda.

Linda melihat lukisan tersebut dengan mata berkaca-kaca, ''terima kasih, ti. Aku akan selalu menyimpannya sebagai kenangan indah dari kamu.''

Ketika malam tiba, di bawah Bintang-bintang yang bersinar terang. Mereka duduk di halaman rumah linda. Dengan latar belakang gemuruh kota kecil, mereka berdua membicarakan masa depan, Impian dan harapan mereka. Meski perpisahan akan segera tiba, mereka berjanji untuk selalu mendukung satu sama lain dari kejauhan.

Keesokan harinya, saat tiba waktunya berpisah di stasiun kereta api, linda dan siti berpelukan. Tangis mereka tak terbendung lagi, Namun, di antara isak tangis, mereka saling menyakinkan bahwa ini bukanlah akhir dari segalanya.

''kita akan selalu terhubung, ti. Jarak tidak akan pernah mengubah persahabatan kita, ''ujar linda sambil menyeka air mata siti.

Siti tersenyum di antara isak tangis, ''aku tahu, lin. Kita akan tetap menjadi sahabat, meski ratusan kilometer memisahkan kita.''

Ketika kereta api yang membawa siti meninggalkan stasiun, linda berdiri disana, menatap kepergian sahabatnya dengan haru. Mereka berdua melambaikan tangan, menandakan bahwa meskipun perjalanan mereka menuju kampus yang berbeda telah dimulai, persahabatan, mereka akan tetap abadi.

Meskipun dengan kesibukan masing-masing berada di kampus yang berbeda linda dan siti tetap bertukar kabar, mereka tetap menjaga persahabat mereka layaknya saudara yang terpisah. Dengan bantuan teknologi, mereka saling, berbagi cerita, foto, dan suka melalui pesan dan panggilan video. Keduanya menyadari bahwa perpisahan ini adalah awal dari babak baru dalam hidup mereka, dan mereka berdua bertekad untuk membuatnya menjadi kisah yang penuh arti dan sukses.

Dengan harapan dan cinta yang melimpah, linda dan siti melangkah maju ke masa depan yang akan mereka urai bersama. Meski berada di ujung dunia pun, persahabatan mereka tetap menjadi cahaya yang menerangi setiap langkah perjalanan mereka.

Ketika libur kuliah Panjang, siti dan linda mengadakan rutinitas reuni di kota kelahirannya sumedang tempatnya di desa tolengas kecamatan tomo. Mereka mengadakan pertemuan besar-besaran dengan teman-teman mereka dari masa SMA hingga teman sekampus. Persahabatan mereka menjadi inspirasi bagi orang yang hadir, karena meskipun berbeda arah dan tempat, mereka tetap menjaga hubungan yang akrab dan tulus.

Kisah persahabatan linda puspita dan siti salamah mengajarkan nilai-nilai tentang kesetiaan, dukungan, dan pengertian. Meskipun hidup membawa mereka pada jalan yang berbeda, mereka tetap bersatu dalam persahabatan yang tak tergoyahkan.

Linda puspita dan siti salamah saling berpesan di antara mereka, jangan hanya mencari teman yang membuat hidup terasa nyaman. Tapi juga carilah sahabat yang akan memaksa kita terus berkembang, mereka mendorong kita untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Persahabatan yang tulus bukan tentang bersenang-senang bersama, tetapi juga tentang saling menopang di saat-saat sulit. Mereka adalah sumber kekuatan Ketika kita lemah. Sahabat yang benar-benar sahabat adalah mereka yang hadir saat kita membutuhkan bantuan atau dukungan. Mereka adalah yang terpercaya dan setia dalam momen-momen sulit.

~END~

Sekian cerita dari persahabatan mereka.
Terimakasih yang telah membaca dan menyempatkan waktu luangnya.
Semoga cerita kami bisa menemani hari-hari indah para sahabat.
Bila ada kekurangan dan kesalahan kata, tolong beri masukan dan saran.
TERIMAKASIH

Kumpulan Cerpen (Senja)Where stories live. Discover now