Bab 20

6 0 0
                                    

"cukup bagus untuk tugas pertamamu luna, selanjutnya aku mau kau menggali infomasi tentang gadis bernama lauren. Cari tahu bagaimana dia bisa memasuki sekolahku, jika perlu ikuti dia selama 24 jam. Kau boleh menyewa mata – mata atau apapun itu. Ini untuk menunjangmu," yura kemudian menyerahkan sebuah kartu berwarna biru gelap..

"baik nona, saya akan berusaha sebaik mungkin." Luna kemudian melambatkan laju mobil karena sudah sampai di lingkungan kantor jeff,

Setelah memarkirkan mobilnya luna berjalan mengikuti yura menuju ruangan jeff dengan beberapa orang yang berseliweran terlihat sibuk namun tetap mereka semua akan menghentikan langkah sejenak untuk menyapa yura.

Tokkk.. tok.... tok.... "ayah..." yura masuk ruangan tanpa menunggu jawaban apapun dari jeff...

"kau sudah pulang, kemarilah..." ucap jeff sambil menepuk ringan sofa di sebelahnya..

Namun seketika mood yura berubah total melihat siapa yang berada di samping ayahnya saat ini,

"hai kak, aku membawakan ayah kue kesukaannya.. kakak mau juga??" ucap stevi kemudian menjulurkan sebuah kue cantik meskipun tahu jaraknya dengan yura masih cukup jauh..

"tidak, aku sudah kenyang.." yura kemudian melanjutkan langkahnya menuju sofa sedangkan luna menunggu di luar ruangan dengan beberapa penjaga lain yang juga berada disana.

"bagaimana dengan perlombaan IT nya? Stevi bilang kamu akan mewakili sekolahan??" tanya jeff ketika yura sudah duduk di sofa berhadapan dengannya,

"iya, aku dan seorang lagi. Ayah tidak perlu khawatir, aku akan berusaha" jawab yura sekenanya..

"ayah, jika ayah mau aku bisa membantu administrasi ayah di perusahaan. Anggap saja aku sedang magang. Bagaimana ??" stevi tiba – tiba memotong pembicaraan.

"ide bag.." ucapan jeff terpotong ketika yura mendahului ucapannya,

"kau bisa melakukannya setelah selesai dengan ujian sekolahmu. Bukankah kau harus fokus agar peringkatmu tidak turun, kau bisa mulai magang ketika memasuki masa liburan sekolah atau ketika masuk ke universitas misalnya...." yura menghentikan kalimat jeff untuk tidak mendukung stevi magang di perusahaan sebelum dirinya bisa mengamankan data perusahaan.

"ayah rasa apa yang dikatakan kakakmu ada benarnya stevi," jeff menambahi.

Sebenarnya jeff justru senang kedua anak gadisnya mulai menaruh minat pada perusahan dan ingin mulai mengetahui hal – hal mengenai perusahaannya saat ini, namun entah mengapa ia merasa sepertinya yura tidak ingin stevi ikut campur dalam urusan perusahaan di masa ini.

Jadi agar tidak terjadi pertengkaran antara mereka berdua, akhirnya jeff menyetujui gagasan yura untuk menahan stevi agar tidak terjun ke urusan perusahaan karena setelah difikir – fikir lagi pun sma adalah masa emas untuk mereka berdua saat ini.

"kalau begitu, bukankah kakak juga sebaiknya melakukan hal yang sama? Bukankah kakak juga harus fokus untuk ujian masuk universitas??" stevi terlihat tidak terima dengan jawaban yang dilontarkan ayahnya barusan..

"tentu saja, aku hanya ingin mengunjungi ayah sesekali. Bukan berarti aku akan mencampuri urusan perusahaan saat ini. Ini adalah waktu kritis untukku, tidak mungkin aku membagi fokusku untuk hal – hal yang bisa diperhitungkan di kemudian hari saja...." timpal yura disertai kebohongan di dalamnya..

"oohhh, begitu.." stevi mengangguk kemudian mulai melahap beberapa kue cantik yang berada di meja,

"baiklah kalau begitu, kalian berdua bisa pulang sekarang. Ayah akan ada meeting sebentar lagi," jeff ingin segera mengakhiri suasana pengap di ruangan itu yang entah sejak kapan mulai terasa...

Do you wanna Reset?Where stories live. Discover now