Bab 14

22 0 0
                                    

Yura yang sedang berjalan menuju kelasnya dengan mood yang baik hancur seketika karena melihat beberapa gadis yang sedang berkerumun di area pintu masuk kelas.

 Yura mendengar banyak pujian tentang ketampanan seorang pria yang sedang bersandar di depan pintu terlihat tengah menunggu seseorang dan dengan jelas kini dia tahu siapa pria itu..

"Akhirnya aku menemukanmu, aku perlu bicara" alan tanpa aba – aba berlari kecil menghampiri yura yang sedang terdiam enggan melanjutkan langkahnya ketika manik matanya secara tak sengaja bertemu dengan manik coklat alan..

"lepaskan sialan. Kau mau membawaku kemana!!!!!" tolak yura sambil terus berusaha menghentikan langkah dan melepaskan tangannya..

Merasa yura yang semakin sulit untuk dikendalikan langkahnya, alan pun menghentikan langkahnya,

"sejak kapan kau mengenalnya?" tanya alan langsung ke intinya..

"apa urusanmu.." yura menjawab dengan datar.

"jadi dia adalah alasan utamamu memutuskan hubungan kita??" alan meminta penjelasan lagi kepada yura...

"hubungan apa maksudmu?? Aaaaa, hubungan simbiosis parasitisme itu maksudmu?" jawab yura dengan terang – terangan..

"aa.. apa... maksudmu ra," alan sedikit terkejut dengan ucapan yura yang membuat kalimatnya sedikit terbata bata..

"apa kau mau aku menjelaskannya dari awal? Harus darimana aku mulai ya? Dari kau yang hanya memanfaatkanku untuk meraih koneksi atau dari kau yang diam – diam memiliki hubungan dengan lauren? Atau......" yura menghentikan kalimatnya melihat ekspresi alan yang sudah berubah drastis.

"jadi kau harusnya tahu. Betapa menjijikannya kau bagiku. Valid?" yura menambahi..

Melihat alan yang hanya diam saja yura kembali melontarkan kalimat pedasnya, 

" jika kau masih mencintai karir cemerlangmu itu. Maka jangan sekalipun kau mencoba untuk bersinggungan denganku. Atau aku hancurkan semua milikmu saat itu juga!!" ancam yura kemudian berjalan meninggalkan alan yang masih berdiri diam dengan wajah yang kini berwarna pucat pasi.

Ketika memasuki kelas, dia melihat lauren dan beberapa temannya masih mencoba mendekati yura lagi setelah kemarin mereka mendapati perlakuan cuek dan dingin dari yura..

"pagi ra, aku lihat pagi ini kau bersama seorang wanita. Siapa dia ra?" tanya salah seorang diantara mereka..

Yura hanya diam dan membuka tabletnya untuk sekedar melihat kembali catatan belajar kemarin,

"ra, kau masih marah? Sebenarnya apa alasanmu marah padaku ra? aku tidak mengerti, apa karena alan yang lebih memilih berdansa denganku waktu itu?" lauren mengajukan pertanyaan namun seakan ingin memojokkan yura dengan mengatakan pada semua orang yang mendengar jika alan sang idola itu lebih memilihnya daripada pacarnya sendiri..

"what a shitt.. kau mau bilang aku marah karena cemburu? Ana... coba kau berikan kaca ditanganmu itu padanya.." ejek yura..

"aaaa... jika itu terlalu kecil aku akan membelikan yang sebesar mungkin. Agar kau bisa melihat seperti apa dirimu. Berani sekali kau membandingkan aku denganmu.. " tambah yura kemudian berfokus ke tabletnya lagi..

Hati lauren terasa seperti ditusuk seribu pisau, memang kini semua orang sudah tahu betapa cantiknya yura dibandingkan lauren. Namun tetap saja dahulu alan lebih memilihnya daripada yura.

Pelajaran pun dimulai...

"okey, semuanya.. minggu depan akan ada lomba IT. Yang berminat boleh mengajukan diri ke ibu di kantor ya..." ucap seorang guru sebelum mengakhiri kelasnya siang itu..

Do you wanna Reset?Where stories live. Discover now