"Ini dimana?" gumamnya, kaki pendeknya melangkah dengan boneka kecil didekapannya. Mata kucingnya bergerak kesana kemari untuk mencari seseorang karena tempat ini begitu sunyi tak ada siapapun.

Langkahnya terhenti, saat mata kucingnya melihat seorang pria dewasa yang sedang duduk bersandar di pohon besar. Pria itu tampan meski dilihat  dari samping dengan jubah putih membaluti tubuh atletisnya.

"Hawwo~"

Pria itu menoleh dan tersenyum lembut, sedangkan si kecil membulatkan matanya karena melihat wajah pria dewasa itu, yang menurutnya sedikit mirip dengan dirinya. Kenapa bisa seperti itu?

"Adeul..." panggilnya, dan saat itulah si kecil merasakan sengatan aneh yang begitu hangat itu di hatinya.

Dan entah karena apa matanya jadi memanas, ia ingin menangis...

"Adeul, iliwabwa"

Tanpa ragu yoongi melangkah, lalu masuk kedalam rengkuhan pria dewasa itu.

"Aigoo, kau sudah tumbuh besar. Tapi kenapa kurus sekali hm?" tanya nya, tapi balita menggemaskan itu tak menjawab. Ia sedang menangis sekarang dan tentu saja disadari jaebum...

"Kenapa menangis? apa appa menyakitimu hm?"

"Appa?"

"Eung, naega ne appaya" jawab jaebum, yang membuat si kecil membulatkan matanya dan kembali menangis. Sedangkan dirinya hanya tersenyum gemas melihat sang anak menangis dengan bibir kecilnya melengkung ke bawah.

"Ternyata kau tak berubah, cengeng...sama seperti eomma mu"

Si kecil tak menghiraukan ucapan sang ayah, ia memeluk leher yang lebih tua erat seolah tak ingin melepaskan nya. Ia merasa bahagia sekarang, dan tak henti-hentinya terisak.

"Appa, hiks...appa..."

"Hm, appa disini sayang..." lembut jaebum sambil menepuki punggung sempit si kecil sayang, membiarkan anak manisnya itu menangis.

Setelah melihat sang anak tenang, jaebum melepaskan pelukannya lalu ia tangkup wajah manis yang mirip istrinya itu sayang

"Sudah puas menangisnya?" tanya jaebum, dan si kecil mengangguk pelan memainkan boneka kecilnya.

Muach!

"Kenapa yoongie disini hm?"

"Molla, yoongie tiba-tiba caja ada dicini" jawabnya dengan bibir mengerucut lucu, ia heran kenapa bisa tiba-tiba ada disini...apakah ini mimpinya?

Jika benar ini mimpinya, ia tak ingin bangun...karena ia ingin terus dengan sang ayah, disini...

"Kau harus kembali adeul, kasihan eomma mu. Dia sedang menangis sekarang..."

"Eomma?" bingung yoongi dengan wajah polosnya

"Heem, dia sedang menangis...dan para daddy mu juga menungguimu untuk pulang"

"Uh daddy!" pekiknya, ah... ia baru ingat jika punya daddy banyak.

Jaebum tersenyum, merasa sedikit lebih tenang karena ada orang yang akan menjaga pangeran kecilnya ini.

"Kau menyayangi mereka bukan?"

"Huum!"

"Jadi pulanglah, temui mereka"

Si kecil terdiam, lalu menunduk memainkan jubah putih sang ayah dengan bibir mengerucut sedih.

"Tapi yoongie ingin dicini, teman-teman appa. Apa appa tidak cuka yoongie dicini?" lirih si kecil yang membuat jaebum tersenyum kecil

Ia bangkit, lalu memangku si kecil dalam gendongan koala nya.

"Appa senang yoongie disini, tapi appa lebih senang jika yoongie kembali pulang"

"Tenapa? kan bagus yoongie dicini, appa jadi tidak kecepian"

"Masa depanmu masih panjang, dan kau harus benar-benar menjalaninya adeul. Akan ada saatnya kau berada disini bersama appa dan eomma" jelas jaebum lembut, sedangkan si kecil hanya diam bersandar di pundak ayah tampannya itu.

Langkah jaebum berhenti di depan sebuah cahaya putih yang begitu bersinar disana, dengan perlahan ia menurunkan si kecil.

"Masuklah" titahnya, tapi si kecil diam dengan mata berkaca-kaca dan bibir melengkung ke bawah, benar-benar siap menangis.

"Appa..."

Jaebum menarik nafas, berusaha menahan air matanya agar tak tumpah di depan anak manisnya itu.

Ia berjongkok, lalu memeluk tubuh anak mungilnya itu untuk yang terakhir kalinya, mengecupi setiap inci wajah manis yoongi dengan penuh sayang.

"Jadilah anak baik, dan jagalah eomma demi appa" ucapnya dengan tangan yang menghapus air mata si kecil

Cup!

"Appa menyayangimu, im yoongi..."

Setelah mengatakan itu, ia bangkit lalu mundur dengan perlahan dan berbalik meninggalkan si kecil yang menangis memanggil namanya.

"Appa hiks....appa!  huwaaaa....hiks appa!!"

Si kecil ingin berlari, tapi entah kenapa susah sekali seolah ada yang menahan kakinya agar tak menyusul sang ayah yang sekarang sudah menghilang

"Appa calanghae..." lirihnya, dan setelah itu gelap menguasai dirinya.





















"YOONGI?!"







Hi yeorobun hiks
Voment ya
Next Chap?
TBC.

Yoongie&6Daddies ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Where stories live. Discover now