[follow sebelum membaca!!]
👣 Update setiap ; Rabu
--------------------------------
"Bisakah kamu menjauhi saya?"
"Tidak akan!"
"Baiklah, biar saya, yang menjauhi kamu,"
"Takkan kubiarkan kamu pergi walau hanya dalam pandanganku!"
°°°°
Selama ini...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Huhuhu ternyata cerita ini masih belum menemukan pembacanya hiks hiks serodot🤧😭
KAPAN AIHH CERITA INI PUNYA MEMBACA SETIA???
____
15:27
Sebagai penanggung jawab atas pekerjaan yang telah ditugaskan oleh Rivanno. Dalam beberapa hari terakhir sesuai keputusan bersama, Rebecca di setiap harinya harus terus memantau pemasokan barang yang telah diselundupkan kepada pihak mereka.
Jenis kali ini berbeda dari beberapa bulan terakhir. Entah memang dunia yang semakin canggih atau memang manusialah yang terlalu gila akan kekuasaan, sehingga menghalalkan berbagai cara agar mendapatkan apa yang diinginkan.
Bukan narkoba ataupun sejenisnya. Barang kali ini berbentuk jarum suntik beserta puluhan cairan yang memiliki kandungan berbahaya didalamnya. Kegunaan dan keuntungan yang didapat ialah dapat melumpuhkan bahkan sampai menewaskan nyawa seseorang hanya dengan sekali terkena cairan tersebut.
Cara kerjanya pun seperti suntikan dengan cairannya pada umumnya. Namun jika memalui senjata api suntikannya itu harus diubah kedalam satu buah anak peluru khusus yang memiliki lubang kecil untuk dimasuki cairan berbahaya itu. Yang mana nanti ketika lepas tembak dan tepat pada sasaran peluru itu akan mengeluarkan cairan berbahaya itu dengan sendirinya. Begitu pula jika secara manual, tinggal menjadikan wadahnya itu sebagai alat maka reaksi cairannya tetap memiliki dampak yang sama.
“Vernon, apakah semuanya sudah sesuai dengan pesanan?”
“Sudah, Becca. Peti barang telah dibawa dan disimpan pada tempat seharusnya.”
Rebecca mengangguk puas. Lekas berjalan menuju pickup Ford F100 hitam miliknya diikuti oleh Vernon yang akan menjadi pengemudi mobil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
