55.

11.6K 1.4K 107
                                    

Gerbang sekolah SMA Leo 1 yang sudah hampir satu bulan tertutup kini kembali terbuka dengan sangat lebar, mempersilakan untuk kendaraan masuk kedalam wilayah sekolah.

Mobil mobil sudah berjejer rapih diparkiran, saat ini banyak sekali orang disana, orang tua berpakaian rapih untuk menyambut hari kelulusan putra atau putrinya di tahun ini.

Hari dan waktu memang berjalan begitu cepat tidak terasa hari ini adalah hari dimana acara perpisahan kelas XII tiba.

Para orang tua atau wali murid memang diwajibkan untuk datang menghadiri acara tersebut, untuk mengenang tiga tahun dimana para putra putrinya menempuh pendidikan di SMA swasta dipertengah ibu kota ini.

Mobil yang dikendarai oleh Roy baru saja sampai diparkiran sekolah, segeralah ia  memarkirkan mobil dilahan parkir yang masih kosong, saat ini Demian tidak ikut bersamanya jadi bangku depan yang biasa Demian tempati untuk menemaninya kini ditempati oleh Jeffrey dan Jeno serta Tiffany duduk dibelakang.

Roy baru saja mematikan mesin mobil dan membuka seatbelt miliknya namun tuan muda kecilnya sudah keluar lebih dulu setelah tau pintu mobil sudah tidak terkunci.

" Jev! "

Tiffany yang tadinya sedang merapihkan penampilannya sebentar langsung terkejut ketika putranya sudah keluar mobil dan berlari menjauh.

Jeffrey dan Tiffany ikut keluar dari mobil bersama.

Pemandangan didepannya membuat sepasang suami istri itu menampilkan senyum hangatnya ketika melihat sosok putra bungsunya yang sedang asik bercanda dan bercengkraman dengan para sahabatnya didepan lorong lantai dasar.

Mereka melihat bagaimana putra bungsunya itu tertawa dengan sangat girang, saking senangnya tertawa kedua bola mata Jeno membentuk sebuah eyesmile, sangat lucu sekali.

" Lu katanya engga punya bapak! "

" Emang engga punya! "

" Lah terus tadi lu bawa bapak siapa? "

" Bapak tiri "

" ANJAY BAPAK BARU "

" Asik bapak baru " 

" Cie punya bapak "

" Alhamdulillah "  

" Bawa tote bag engga? " Tanya Ardan, yang baru saja datang.

" Bawa, tapi gw lupa bawa kunci loker " Dewa menjawab dengan cengiran.

" Congkel aja nanti pake linggis "

" Saran yang bagus, makasi Haikal. "

" Sama sama Sadewa "

Para murid memang diberitahukan untuk membawa sebuah tote bag atau tas untuk mengambil barang barang yang tertinggal didalam loker atau yang tersimpan oleh guru, seperti buku atau yang lainnya.

Speaker sekolah terdengar sampai sepenjuru lingkungan sekitar dengan memberitahu acara perpisahan akan segera dimulai dan para wali murid disegerakan untuk masuk kedalam auditorium yang berada diujung lantai dasar. 

Tempat duduk orang tua dengan murid cukup berjarak, orang tua murid sebagian ada yang dikursi atas sebagian ada yang di kursi bawah, sedangkan untuk murid murid kursinya sudah sesuai dengan kelasnya setiap baris.

" Bapak lu yaa Jen? " Haje bertanya, kedua bola matanya menatap kearah Jeffrey dan Tiffany yang masih berada diparkiran sekolah.

" Bukan, bapak lu kali. " Jawab Jeno, terdengar sangat tidak peduli dengan sepasang suami istri itu.

" Engga mirip sama gw, takut nanti dikira anak tiri. "

" Lah emang gw? "

" Lu anak kandungnya sih "

Jevano WilliamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang