52.

18.2K 1.5K 219
                                    

Siang mejelang sore ini Jeno tengah melakukan sambungan vidiocall bersama para sahabatnya, ada Putra, Haje, Ardan, Haikal dan Dewa. Anak cowo kelasanya yang diajak oleh Putra banyak beralasan sibuk, malas, dan berakhir hanya mereka saja yang memang tidak mempunyai pekerjaan apapun.

" Guru yang itumah emang pelit nilaii "

" Bukan pelit, lunya aja yang bego. "

" Bjir fuck kata gw teh "

" Wahai penduduk bumi, apakah kalian kangen batagor depan pkm? "

Haje memperlihatkan sepiring makanan batagor dengan saos kacangnya diatasnya kearah layar ponselnya.

" KAPAN BELI LU KOK ENGGA NGAJAK?! "

" Kalau gw ngajak lu nanti batagornya habis! Ini aja gw beli tiga ribu anjir karna sisa segitu doang "

" Lagi itu gw beli sama Jeno jam setengah tujuh habis anjirr "

" Hahaha anjir pasti buat lu sarapan yaa "

" Bener! Karna udah habis akhirnya beli soto sama sate ayam mang acong, beli satu berdua " 

" Jadi kangen tempe mendoan emak "

" Tehjus apel emak udah berubah rasa jadi strowberry belum ya "

" Ngaco banget lu anjir "

" Gw kemarin ngeliat Dewa jalan sama adkel di Mall anjir "

" Adkel? "

" Iyaa, ade kelas "

" Seharusnya dekel engga sih? "

" Sejak kapan ganti? "

" Tohlol bjir hahaha "

" Waduh aku tercyduk "

" Masih sama dia Dew? "

Kini Jeno yang tadinya hanya terdiam akhirnya bersuara.

" Jeno akhirnya ngomong juga "

" Alhamdulillah "

" Masih Jen "

" Hayuluh Dewa hubungan lu sama yang ini engga dapet persetujuan dari kanjeng Jeno "

" Engga anjir, gw mah engga berhak ikut campur, yang ngejalaninkan Dewa bukan gw, yang mampus juga Dewa pastinya "

" HAHAHAHAHA OHOK "

" Mampus kata gw mah mampus "

" Geys aku very kit hearts "

" MAMPUS "

Meow~~~

Jeno tersenyum gemas kearah buntalan kapas yang berada dibelakang pintu dengan menatap lucu kearahnya, ia mengarahkan camera ipad miliknya kearah buntalan lucu itu.

Jevano WilliamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang