46.

22.9K 1.9K 317
                                    

Sejak kejadian Jeno yang dibawa pulang diam diam oleh Jeffrey ketika Jeno tertidur, keesokannya Jeno jadi benar benar berubah, menjadi pendiam dan mengabaikan semua anggota keluarganya, jika diajak mengobrol hanya mengangguk lalu menggeleng, setiap selesai acara makan malam atau sarapan yang biasanya bungsu robinson itu akan menonton kartun diliving room kini langsung masuk kedalam kamarnya dan memilih menonton kartun ditelevisi yang berada di kamarnya.

Jeandra juga beberapa kali mengganggu kembali adik kecilnya, namun tidak direspon atau lebih tepatnya diabaikan oleh sang adik, Jeno hanya diam saja jika kaka keduanya itu mengganggunya mau itu mencubit, menciumnya, atau merebut boneka pinguin besar miliknya.

Jeno tau, sebenernya dia sudah tau akal- akallan Hana yang menyuruhnya untuk cepat tidur itu agar dirinya bisa dibawa pulang oleh Jeffrey tidak terlalu larut malam, dimalam itu Jeno terpaksa tertidur namun tidak pulas, itu tipuan Jeno untuk Hana dan anggota keluarganya.

Jeno bahkan merasakan bahwa tubuhnya digendong oleh Jeffrey namun Jeno tetap diam tidak berontak hanya lenguhhan kecil saja yang keluar, ia memilih untuk berpura pura tidur hingga akhirnya masuk kedalam mobil dan ia memberontak didalam pangkuan Jeffrey.

Dada Jeffrey dipukul keras oleh kedua tangan Jeno yang terkepal, Tiffany menenangi Jeno yang berontak kasar.

Tiffany menenangi Jeno dengan mengeluarkan kata, " Besok kita bisa main lagi sayang.. "

Itu bohong sungguh.

🛡🔫

" Sini bunda pakein dasinya " Tiffany mendekat kearah putra bungsu yang sedang memakai dasi sekolahnya, dengan mengaca didalam walk in closet.

" Engga usah. "

Dasi sekolah itu sudah melingkar rapih di kerah kemeja putih seragam sekolah, Jeno memakai jaket denim miliknya dan memasukkan jas almemater sekolahnya kedalam tas, tas sekolah Jeno awalnya sudah terlebih dulu diisi dengan baju dan celana ganti untuk Jeno.

Hari ini anak kelas XII ada kegiatan disekolah yaitu sesi foto untuk ijazah dan foto untuk album kelulusan jadi tidak butuh membawa buku pelajaran.

Tiffany merapihkan rambut Jeno yang masih sedikit basah, wangi shampoo bayi varian aloe vera langsung tercium sangat pekat dari rambut Jeno, ditambah seragam Jeno yang sudah diberikan semprotan parfrum wangi susu.

" Jev, sudah? "

Suara itu membuat ibu dan anak langsung menoleh kearah Jevandra yang berdiri didepan pintu walk in closet langsung menoleh kearahnya.

Jeno menyambar tas miliknya dan mulai melangkah keluar dari dalam walk in closet dengan melewati sang bunda dan Jevandra begitu saja.

" Masih marah, mom? "

" Yaa gitu.. jadi pendiem lagi adik mu " Ucap Tiffany.

Jevandra dan Tiffany melangkah keluar kamar menyusul Jeno yang sudah lebih dulu masuk kedalam lift dengan Demian yang sudah berdiri di sisinya, Demian menekan salah satu tombol agar pintu lift itu terbuka kembali dan mengizinkan untuk sang manjikan masuk kedalam.

Jeno memundurkan sedikit tubuhnya dan membiarkan sang bunda berdiri di sampingnya, Jeno menunduk melihat Tiffany yang mengelus punggung tangannya.

Pintu lift terbuka membuat Jeandra yang menunggu diliving room langsung bangkit dari duduknya, Tiffany melangkah keluar lebih dulu disusul oleh Jeno dan Jevandra dibelakang.

Hari ini memang Jevandra dan Jeandra yang menghantar sang adik kesekolah sekalian juga mereka ingin mampir sejenak disalah satu coffe shop milik salah satu teman Jevandra sekaligus teman Jeandra.

Jevano WilliamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang