53.

19.2K 1.6K 185
                                    

Dalam tidurnya Jeno merasa sangat nyenyak dan merasa pelukan hangat, malam tadi Jeno tidak kembali terbangun ditengah malam karna merasa takut yang tiba tiba muncul dan berakhir tidak bisa tidur kembali sampai pagi.

Jeno sangat rindu dengan tidur seperti ini, tidak terbangun ditengah malam karna tiba tiba merasa takut dan seperti diliatin seseorang padahal didalam kamar hanya ia sendiri.

Jam sudah menunjukan pukul 08:54 pagi, Tiffany sudah beranjak dari atas ranjang dua jam lalu untuk menyiapkan sarapan, sedangkan Jeffrey dan putra bungsunya masih berada diatas ranjang.

Jeffrey sebenarnya sudah bangun bersama Tiffany, tapi karna posisi putra bungsunya yang tidur diatas tubuhnya membuat dirinya enggan untuk memindahkan tubuh kecil itu dari atas tubuhnya dan berakhir ayah dan anak itu melewatkan sarapan dipagi harinya.

Wajah lucu putra bungsunya bersembunyi didada bidang miliknya, kedua tangannya seperti ingin memeluk tubuh Jeffrey namun tidak bisa karna tubuh Jeffrey yang lebih besar darinya.

" Mas, belum mau bangun juga? " Ucap Tiffany, langkahnya dibawa mendekat kearah ranjang dan duduk disamping sang suami.

Sepertinya karna ada gerakan disisi ranjang karna Tiffany duduk membuat Jeno terusik dari tidur nyenyak, ingat Jeno itu sangat sensitif jika tidur.

Jeffrey dan Tiffany membiarkan putra bungsunya itu membuka matanya, wajahnya ia usak usak didada bidang sang papah.

Kedua bola mata yang tadinya terpejam itu perlahan mulai membuka sesekali menyipit untuk menyamankan dengan sinar matahari yang masuk kedalam kamar.

Jeno yang masih belum sadar dengan posisinya saat ini terduduk diatas perut Jeffrey.

" Hai, morning boy " Sapa Tiffany, tangannya mengelus rambut lebat putra bungsunya yang acak acakkan.

Deg

Jeno menatap bergantian kedua orang tuanya dengan tatapan bingung, tak lama pupil mata itu membesar dan langsung berguling diri kesamping.

Astaga! Apa apaan ini, kenapa ia tiba tiba tertidur dikamar kedua orang tuanya?! Pantas saja semalam tidurnya terasa sangat pulas dan nyenyak.

Jeno terlihat bingung dan kaget ditambah ia baru saja bangun tidur.

" Bun?! "

" Kenapa sayang? "

Putra bungsunya itu malah menggaruk rambut belakangnya yang tak gatal, lalu memilih untuk turun dari atas ranjang dan melangkah masuk kedalam kamarnya.

" Astaga "

Tiffany menghela nafas pelan ketika melihat Jeno kembali tertidur diatas ranjangnya.

" Biarkan saja nanti jam sembilan baru kamu bangunkan kembali, aku mandi dulu. "

Tiffany mengangguk.

" Nanti tolong bawakan sarapan untuk Jevano dan mas kesini " Ucap Jeffrey, sebelum masuk kedalam walk in closet.

Sebelum keluar kamar untuk mengambil sarapan, Tiffany mendekat lebih dulu kearah ranjang dimana putra bungsunya terlihat tertidur kembali.

" Jev "

Tiffany duduk dipinggir ranjang, tangannya terulur untuk mengelus rambut putranya.

" Ada yang sakit dilukanya atau dihal lain? "

Jeno yang posisinya membelakangin bundanya menggeleng pelan dengan kedua bola matanya masih terpejam, setelah mendepat respon kecil dari putranya membuat Tiffany akhirnya beranjak dari duduk dan keluar kamar.

Jevano WilliamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang