08.

34.3K 2.2K 81
                                    

Alunan suara merdu dari sebuah musik klasik terdengar sangat lembut dan merdu, sangat sopan untuk di dengar, alunan lagu klasik itu menjadi teman untuk menikmati hidangan masakan eropa.

Tiffany memilih sebuah restoraunt dengan bergaya eropa yang jaraknya tidak jauh dari rumah sakit, Jeffrey tentu saja mengikuti kemauan kekasihnya.

Acara makan siang sepasang kekasih itu akhirnya selesai, bertepatan sekali dengan kedatangan Jeafrin dan Lisa yang katanya ingin menjenguk Jeno.

Jeafrin meletakkan gelas yang berisi minuman alkohol di atas meja kaca, sedangkan Lisa memakan sebuah dessert yang di pesannya, sesekali memeriksa sebuah gambar design dan data yang dikirim oleh sekretarisnya yang di tugaskan untuk menjaga butiknya yang berada di salah mall mewah di pusat ibu kota. 

" Dad has told you to talk about this with Jevano from a long time ago, don't let Jevano find out about this from someone else's mouth. " Ucap Jeafrin menatap putra sulungnya dengan tatapan yang cukup tajam.

" I'm afraid Jevano isn't ready to listen to it, dad. " Ucap Tiffany, Jeffrey memeluk pinggang calon istri agar semakin mendekat ke dirinya.

" Of course Jevano will not accept it,Tiffany. Because you didn't tell him from the start slowly. "

" I don't want to see my grandson sick like this again. " Ucap Jeafrin

Sepasang kekasih itu mengangguk kecil bersama.

" Jevano gimana Tiff, sudah lebih baik? " Lisa akhirnya mengeluarkan suara, setelah sibuk dengan hal butik.

" Tadi Jevandra baru saja memberi kabar, Jevano kembali mual dan terus meringis sakit, Dikta sudah memberikannya obat mual, dan mengganti infusnya karna tadi katanya darah Jevano sempat naik ke selang " Tiffany menjawab

" Oh my god, kasihan sekali cucu bungsu ku, Tiff! Kau tanya kepada Jevano sekarang ia ingin apa. "

" Jevano sudah tidur mom, nanti bakal aku tanyakan kepadanya "

Lisa akhirnya mengangguk mengerti.

" Owh ya, i want to show you something, Tiff. " Ucap Lisa.

Lisa menyalan ipadnya, dan menunjukan layar menyala itu kepada menantunya.

Di layar ipad terdapat sebuah foto sebuah gaun putih pernikahan yang di rancang oleh Lisa sendiri, Lisa juga memperlihatkan beberapa pasang jas untuk cucu laki lakinya yang tampan dan sang suami.

Tidak melupakan untuk membuay juga setelah jas untuk Harvand dan dress untuk dirinya dan Hana.

" Bagaimana, kau suka untuk gaunnya? Ada yang mau di ubah lagi? " Lisa bertanya memastikan.

Tiffany menjawabnya dengan gelengan.

" The gown is very beautiful mom, thank you "

Tiffany memberikan senyum manis yang sangat persis seperti senyum putra tampannya.

" You're welcome sayang.. "

Jeffrey meletakan secangkir kopi hitam hangat di atas meja, ia melirik jam tangan rolexnya yang melingkar dipergelangan tangan kirinya, sudah saatnya mereka kembali ke rumah sakit.

" We've been out for a long time. Let's go back to the hospital afraid Jevano is looking for " Ucap Jeffrey yang langsung mendapat anggukan dari Jeafrin dan Lisa.

🛡🔫

Berdecak kesal ketika merasakan pegal sedikit linu di kedua tangannya, bola matanya melirik sekitar ruangan yang terkesan seperti apartemen, Jeno jadi penasaran gimana bentuk gedung rumah sakit ini jika di lihat dari depan, dan menghabiskan berapa banyak duit untuk membangun rumah sakit mewah ini. 

Jevano WilliamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang