48.

16.7K 2.2K 460
                                    

Tiffany, ibu tiga anak itu duduk disofa panjang yang berada diliving room, ditemani oleh secangkir teh hangat dengan beberapa pieces cookies red velvet bikinannya.

Jam sudah menunjukan pukul 21:47 malam, namun ketiga putra tampan belum juga pulang.

Tadi sekitar jam 16:00 sore, putra sulungnya memberikan sebuah pesan kalau mereka akan segera pulang, namun tak lama, Jevandra kembali mengirim sebuah pesan sekitar jam 17:08 sore hari, kalau ia dan Jeandra akan mengajak Jeno untuk berjalan jalan sebentar.

Jeffrey juga tadi tak lama menelpon jika tidak bisa pulang cepat, karna pekerjaan yang sudah menumpuk diruang kerjanya, dan akan lembur sampai tengah malam, membuat Tiffany makan malam hanya sendiri dimeja makan.

Tiffany mengambil ponselnya, membuka salah satu aplikasi pesan dan melihat ruang obrolan pesan Jeno, tidak ada balasan pesan apapun sejak tadi siang, bahkan tanda ceklis tidak berubah masih menjadi satu.

Walau ia tau putra bungsunya sedang di ajak jalan jalan oleh kaka kakanya, namun ia juga mendadak merasa cukup risau dan khawatir.

🛡🔫

Motor sport berwarna hitam yang dikendarai oleh Jeno masuk kedalam wilayah perumahan yang mirip dengan gedung tua yang sudah tak layak pakai, sudah terhitung hampir tiga bulan lebih Jeno tidak menampakan batang hidungnya disini, dan sekarang benar benar jadi banyak sekali orang orang yang setengah dari mereka tidak Jeno kenal. 

Sesekali Jeno menekan klakson motornya untuk menyapa para temannya yang beda club, yang disapa oleh Jeno pun juga menyaut seperti melambaikan tangan atau memanggilnya.

Jeno memberhentikan motornya didepan salah satu sebuah bangunan rumah yang belum jadi dan tak layak untuk digunakan, memarkirkan motornya dengan rapih bersama para motor sport lainnya yang sudah lebih dulu terparkir disana, Jeno melepaskan helm full facenya lalu turun dari motornya dan langsung melangkah masuk kedalam.

Jeno memberhentikan motornya didepan salah satu sebuah bangunan rumah yang belum jadi dan tak layak untuk digunakan, memarkirkan motornya dengan rapih bersama para motor sport lainnya yang sudah lebih dulu terparkir disana, Jeno melepaskan helm fu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Bang! "

" Bang Jenowwwww "

" Bang Yudaaaa ada bang Jenooo "

" IHHH ADA BANG JENOO! "

Benar kata Dewa, sirkuit saat ini menjadi tambah ramai karna ada tambahan anggota dari club motor Vino.

Jeno hanya memperlihatkan senyum kecilnya kepada para teman club motornya yang menyapanya, tungkai kakinya dibawa kembali melangkah mendekat kearah ujung ruangan dimana Dewa, Ardan dan Haikal yang sudah lebih dulu sampai, dan kini mereka bertiga tengah duduk diatas ban mobil yang digunakan sebagai tempat duduk.

" Apaan kata bang Aldi, kaga ngapa ngapa kan motor lu? " Tanya Dewa, tangan kanannya memberikan sebuah minuman soda dingin ke Jeno.

Jevano WilliamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang