28.

28.5K 2.1K 295
                                    

Jeno menyenderkan punggungnya dengan westafel kamar mandi, di dua jarinya terselip satu putung rokok yang di ujungnya sudah terbakar, menghisap, lalu ia hembuskan, hingga asap rokok memenuhi  kamar mandi.

Di tempat sampah kamar mandi sudah ada sekitar empat putung rokok yang sudah pendek pendek, dan sekotak bungkus rokok berwarna putih yang sudah habis, sisanya tinggal satu yang kini berada di sela jarinya.

Jeno memejamkan kedua bola matanya, menghela nafas panjang ketika mengingat kembali kejadian di meja makan tadi ketika sarapan.

Jeno masih tidak menyangka kalau sekarang Jeffrey yang selalu ia anggap Rival sejak kecil itu telah resmi menjadi salah satu orang tuannya, apa lagi tadi ketika sarapan bersama sama di meja makan, yang biasanya hanya Jeno dan sang bunda, kini bertambah tiga anggota, menjadi kursi meja makan itu lebih berisi.

Putung rokok semakin mengecel, Jeno segera membuang putung rokok terakhirnya di tenpat sampah, tubuhnya membalik menghadap ke arah kaca westafel yang kini menampilkan wajah tampannya, menampung air mengalir dari keran westafel dengan menyatukan kedua telapak tangannya.

Membasuh wajahnya dengan air yang sudah di tampungnya, mengambil sehelai tissue untuk mengeringkan wajahnya yang basah.

Sebelum keluar kamar, Jeno menyemprotkan cairan pewangi ke seluruh sisi kamar mandi, agar tidak lagi tercium bau menyengat dari asap rokok.

Jeno juga menyemprotkan cairan pewangi ke badannya, bau dari asap rokok yang sangat menyengat itu perlahan menghilang di gantikan dengan wangi harum dari pewangi yang baru saja di semprotkan oleh Jeno, walau masih sedikit tercium bau asap rokok.

Menutup pintu kamar mandi dengan rapat, langkah kakinga di bawa mendekat ke arah meja pc gamingnya yang berada di samping meja belajarnya, duduk di kursi tebal itu, lalu menyalakan komputer, tak lupa dengan headset yang menutupi kedua daun telingannya.

Jeri jemari lentik miliknya menari di atas keyboard dengan lincah, memasukan sebuah nomer kode yang di kirimkan oleh Haikal dari sebuah pesan dalam grub chattingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeri jemari lentik miliknya menari di atas keyboard dengan lincah, memasukan sebuah nomer kode yang di kirimkan oleh Haikal dari sebuah pesan dalam grub chattingnya.

Setelahnya, mulai terdengar suara gemuruh dan suara tebakkan dari headset yang memenuhi indra pendengarannya, segala umpatan selalu di keluarkan, entah itu oleh Jeno atau ketiga sahabatnya.

🛡🔫

Tiffany saat ini tengah berada di dapur, menyiapkan cemilan siang untuk putra bungsunya, ada buah melon dan semangka yang di potong dadu, dan buah apel yang nanti di jadikan jus.

Cemilan untuk putranya sudah siap, sebelum ke kamar putranya Tiffany merapihkan alat alat bekas ia memotong buah tadi, setelah dapur kembali rapih dan bersih, segera Tiffany membawa nampan yang sudah berisi cemilan siang itu ke lantai dua.

Jevano WilliamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang