BAGIAN TIGA PULUH TUJUH

23.6K 1.6K 850
                                    

37. KEHIDUPAN YANG PAHIT!

____________________

“Berhentilah menyalahkan diri sendiri! Kami yang salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Berhentilah menyalahkan diri sendiri! Kami yang salah. Kami yang membuat kamu seperti ini Al. Jadi, stop!”

_Devan Derulo Nathalin_

Hari demi hari berlalu, tak terasa. Sudah satu bulan selepas kejadian yang hampir merenggut nyawa Alya kala itu, miris. Ia pikir, ia akan langsung menuju alam lain. Tapi nyatanya, Tuhan begitu ingin Alya tatap hidup di dunia yang begitu buruk dalam memperlakukan dirinya.

Cleo yang mulai dingin karena hubungan mereka yang sudah tak jelas. Ya tak jelas! Karena, ia sudah di perkosa oleh tiga sahabat dari suaminya sendiri. Sedangkan sang suami yang seharusnya melindungi ia hanya menatapnya acuh, dan kadang kala selalu melontarkan sebuah hinaan untuk dirinya. Mengatakan jika Alya wanita murahan! Sakit. Jelas saja sakit! Lelaki yang ia cintai dan ia hargai kini seolah menjadi orang lain. Dingin dan sinis, tak pernah sekalipun Cleo menatapnya lagi. Pemuda itu lebih banyak menghindar, bahkan ketika Alya meminta bantuan saat dirinya di tarik paksa masuk kedalam kamar milik Celvin dan dua sahabatnya.

Alya lelah... Ia butuh sandaran, semuanya begitu rumit. Ia seolah di jadikan budak seks. Sedangkan Queen atau gadis yang tidak tahu siapa itu selalu di perlakukan layaknya ratu yang tak boleh tergores oleh apapun barang sedikitpun.

Terkekeh kala membayangkan bagaimana empat pemuda itu menamparnya saat Queen jatuh dari tangga adalah hal yang paling konyol yang pernah ia alami. Begitu mudahnya mereka melayangkan tangan pada pipi Alya, hingga ambang kesabaran Alya sudah mulai menipis! Ia lelah! Semua yang ia rasakan selama satu bulan ini begitu menyiksanya! Tolong. Alya hanya ingin bahagia. Apa ia tak di perbolehkan untuk bahagia?

Flashback

Setelah dokter mengatakan hal yang menggemparkan itu pada empat pemuda yang menunggu dengan cemas. Mulai memasuki ruangan IGD dengan cepat, menatap tajam pada beberapa dokter yang hendak melepaskan semua alat yang di gunakan untuk membantu Alya dalam operasi beberapa menit yang lalu.

“Go out!!” titah Celvin yang membuat beberapa orang dokter dan suster mundur beberapa langkah. Menghindari amukan dari orang yang sangat mereka kenal, dan tentunya berperan penting dalam hidup dan pekerjaan mereka, jika pemuda itu marah.

“Al, ayo bangun. Kamu pasti bangunkan? Kamu gak boleh ninggalin aku” Devan mendekat dengan perlahan, mengelus surai hitam itu dengan lembut. Berharap supaya gadis yang ia cintai ini membuka matanya.

“Alya, hey. Cantiknya Cleo, buka ya matanya. Jangan kaya gini, aku takut sayang” Cleo menggeleng dengan tangan yang memegang telapak tangan dingin milik istrinya.

Obsesi Devil'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang