BAGIAN EMPAT BELAS

49K 2.4K 377
                                    

14. SIUMAN

"Queen!"

____________________
______

Menatap lekat wajah damai sang gadis yang sudah tertidur selama tiga hari. Cleo dan tiga sahabatnya menghela nafas mereka, lelah. Tiga hari mereka tidak pernah tidur karna menunggu gadis mereka siuman.

"Ini semua gara-gara lo!"

Suara dingin nan menusuk Cleo keluar, menyalahkan Celvin yang memang terlalu berlebihan dalam memberikan hukuman pada gadis mereka.

Berdecak dengan tatapan dinginnya. "Lo juga salah di sini!" Desis Celvin bangkit dari sofa. "Karna bukan cuman gue yang cambuk Queen, tapi. Lo juga!"

"Sadar bangsat!" Tunjuk Cleo. "Lo yang cambuk Queen sampai pingsan. Bahkan, saat Queen pingsan. Lo masih aja cambuk dia!" Bentak Cleo muak.

Ingin rasanya Cleo mengungkit kejadian tiga tahun yang lalu. Dimana mereka harus kehilangan gadis mereka karna ulah Celvin.

Tapi, ia sangat tahu. Jika ia mengungkit hal itu kembali, maka itu akan membuat trauma Celvin kembali muncul. Dan laki-laki itu pasti akan kehilangan kendali dengan menyerang dan melemparkan barang pada mereka.

"Udah! Disini gak ada yang perlu disalahkan! Karna kita semua salah." Lerai Varren dengan berdiri di tengah-tengah antara dua sahabatnya itu yang sudah saling melayangkan tatapan dingin dan menusuk.

"Shi..." Ringisan lirih dari bibir Alya membuat ke-empat laki-laki itu dengan cepat mendekati brangkar. Dimana Alya mulai membuka matanya secara perlahan.

"Kamu gak papa?" Tanya Varren yang berada di samping kanan brangkar dengan Celvin di sampingnya.

Menoleh dengan tatapan kosongnya, Alya mulai mengingat bayang-bayang ketika ia di cambuk.

Dengan nafas memburu dan tatapan yang menyorotkan rasa takut, Alya meringkuk ketakutan didalam selimut. "G-gak... A-aku mohon jangan c-cambuk lagi..." Lirih Alya dengan suara bergetar.

Saling menatap satu sama lain. Cleo dengan lembut berusaha menarik selimut yang menutupi wajah gadisnya. "Queen, gak ada yang baka—"

"G-gak! Hiks..." Tolak Alya, berusaha memberontak kala tangan Cleo berusaha menahan tanganya yang akan kembali menutup wajahnya dengan selimut.

"Queen!" Bentak Cleo memeluk tubuh gadisnya dengan erat. Menenggelamkan tubuh mungil Alya ke dalam dekapannya.

Sedangkan Alya yang ketakutan berusaha memberontak dengan isakan tertahannya.

"G-gak! L-LEPAS!" Berontak Alya yang seperti orang stres.

Takut dan gelisah semua bercampur. Alya benar-benar merasa takut, takut jika ia akan di cambuk lagi seperti waktu terakhir kali ia kabur.

"Sssttt" bisik Cleo mengelus Surai sang gadis lembut.

Sedangkan Varren, Celvin dan Devan yang melihat hal itu tak mampu berkata-kata.

Apa mereka terlalu berlebihan memberikan hukuman hingga Queen terlihat seperti seseorang yang ketakutan kala melihat mereka?

"LEPASIN GUE!! LEPAS! GUE HARUS KELUAR DARI RUMAH NERAKA INI!" Ucap Alya semakin histeris.

Obsesi Devil'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang