BAGIAN ENAM

54.6K 3K 263
                                    

6. IBLIS BERKEDOK PANGERAN SEKOLAH

"Biar gue sama Devan yang tanganin, di ruang penyiksaan."

____________________
______

Membuka matanya secara perlahan dengan kepala yang terasa berat, Alya dengan perlahan mulai mendudukan dirinya, menatap sekeliling ruangan yang tampak asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membuka matanya secara perlahan dengan kepala yang terasa berat, Alya dengan perlahan mulai mendudukan dirinya, menatap sekeliling ruangan yang tampak asing.

Di mana Alya sekarang? Kenapa ia bisa berada di sini?

Berusaha mengingat apa yang terjadi sebelum ia pingsan. Akhirnya Alya mulai sedikit demi sedikit mengingat hal terakhir yang ia dengar ketika ia pingsan.

"Nakal banget si Queen, tapi mulai hari ini sampai seterusnya. Kamu gak bakal bisa nakal kaya gini lagi"

"Cantik, apalagi kalo gak pake baju."

Suara itu. Milik Varren dan Celvin.

Tunggu. Apa Varren bilang? Apalagi kalo gak pake baju?

Tanpa menunggu waktu yang lama, Alya mulai menatap tubuh bagian bawahnya. Di mana sekarang ia sudah tidak memakai pakaian seperti yang ia kenakan semalam, apa jangan-jangan...

Tidak! Itu tidak mungkin. Ia bahkan tidak merasakan apapun pada area intim nya, jadi tak mungkin laki-laki itu memperkosa nya bukan?

Lalu? Baju tidur yang melekat pada tubuh Alya ini, siapa yang telah menggantikan nya?

Mulai menuruni kasur, Alya berjalan menuju pintu, berusaha membuka paksa pintu kamar yang ternyata sudah di kunci dari luar.

Mengetuk pintu dengan brutal. "SIAPAPUN! DI LUAR! BUKAIN PINTU NYA!!" Teriak Alya yang masih memukul pintu dengan keras.

"SIAPA PUN BUKA!!" Teriak Alya yang masih menggedor pintu dengan kenop pintu yang ia berusaha buka dengan paksa.

"BUKA PIN—"

"Maaf nona. Kami akan membukakan pintu ini jika salah satu dari tuan muda mengijinkan hal itu nona, jadi maafkan kami" ucap suara dari balik pintu.

"YAKK! BUKA SAJA PINTUNYA BODOH!" Geram Alya semakin brutal memukul pintu kamar.

Sudah hampir lima menit Alya melakukan hal bodoh ini, namun hasilnya tetap sama. Orang yang entah siapa di balik pintu ini tidak mau membukakan pintu untuknya.

Berjalan menuju sebuah jendela besar yang berada di bagian Utara. Alya di buat tercengang karna dari atas sini ia hanya bisa melihat pepohonan yang tinggi menjulang. Tidak ada satupun rumah di sini.

Obsesi Devil'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang