35 - Dalam Gelap Dan Diam

0 0 0
                                    

Nakula mencengkram erat lengan Varel untuk menahan suaranya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nakula mencengkram erat lengan Varel untuk menahan suaranya sendiri. Varel yang sudah merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menyembuhkannya.

"V-varel... hiks, sakit," lirih Nakula sambil menggelengkan kepala. Matanya menatap Varel, memberitahukan bahwa ia tidak kuat menghadapi rasa sakit yang sedang dialaminya.

Varel bergerak menggeser posisi duduknya perlahan untuk lebih dekat dengan Nakula kemudian membawa Nakula ke dalam pelukannya. Ia sudah pasrah jika Nakula akan meluapkan rasa sakitnya, hingga suara Nakula akan terdengar oleh semua orang.

Dalam keheningan yang tercipta, Nakula merasa sedikit canggung. Namun, Varel dengan penuh kepedulian berusaha membantu dan memahami situasi Nakula. Kedua tangan kecil Nakula mulai bergerak meremas kaos Varel, ia merasa tidak bisa melakukan apa pun, sekalipun hanya untuk memulihkan dirinya sendiri.

Kepalanya mendongak dan melihat Varel yang memejamkan matanya, mempersiapkan diri. Namun, disaat Nakula menatap Varel tiba-tiba pandangannya langsung menjadi gelap. Nafas tenangnya kembali memberat dan perlahan menghilang hingga tak terdeteksi.

"Na?" Gumam Varel ketika merasakan tubuh dalam dekapannya kembali menjadi terasa dingin dan mata itu terpejam.

"Bangun! Lo kenapa lagi?" Gumam Varel merasa sangat khawatir, karena ia tidak merasakan atau mendengarkan nafas milik Nakula, membuatnya langsung mengguncangkan tubuh nakula untuk membangunkannya. Namun ketika merasakan detak jantungnya, Varel menghela nafas gusar. Meskipun berdetak sangat lambat, ia melihat kelopak mata yang tampak sudah normal.

Varel menyentuh leher Nakula dan merasakan nafasnya lewat hidung. "Huffhh, rasanya kayak mau mati aja, eh? Dia beneran bisa nafas? Jantungnya berfungsi?!" Ujar varel baru menyadari ada keanehan lain.

"Ada sih dikit, bener bener aneh vampir ini," gumam Varel setelah mengecek ulang keadaan Nakula.

"Gua harus-" Varel langsung terdiam ketika mendengar suara dari luar tenda.

"Varel? Varel, bapak mau bicara," ucap seseorang dari luar tenda.

*Gimana sih, repot banget pake datang kesini segala,* batin Varel dengan sedikit kesal. Ia meletakkan Nakula kembali dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

 Ia meletakkan Nakula kembali dan menutupi tubuhnya dengan selimut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bayangan Kegelapan Where stories live. Discover now