Boss Mama sangat Tampan

4.6K 125 0
                                    

Benar saja. 

Saat langkah Alana tiba di rumah sewanya, Rehan langsung membuka pintu dan menyambutnya dengan riang. 

Seperti yang biasa Rehan lakukan saat mereka masih tinggal di Jogja. 

"Mama! Mama sudah pulang? Yeay! Nenek! Mama sudah pulang!" seru Rehan melesakkan dirinya ke dalam pelukan Alana yang berjongkok, lalu berteriak memanggil Winarti yang juga ikut keluar. 

"Alana! Syukurlah kamu sudah pulang. Ibu lega. Soalnya tadi hujan turun deras sekali. Kamu pulang naik apa? Angkutan umum pasti sudah tidak ada, 'kan?" tanya Winarti dengan wajah khawatir sekaligus penasaran. 

Alana terdiam sesaat. Bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin Alana memberitahu pada ibunya jika Andra-lah yang sudah mengantarnya pulang. 

Ibunya itu pasti akan cemas dan khawatir. 

"Emh.. Aku pulang naik taksi, Bu," jawab Alana berdusta. 

Winarti mengangguk tersenyum. 

"Oh. Baguslah kalau begitu," sahut Winarti manggut-manggut. 

Rehan merasakan baju Alana agak basah. Lantas bocah itu mengangkat kepala, menatap Alana dengan wajah polosnya. 

"Mama kehujanan, ya? Baju Mama basah."

"Iya, Rehan. Tadi Mama sempat terkena hujan sebentar. Tapi tidak apa-apa. Mama akan mandi setelah ini." Alana bangkit berdiri. Namun suara perut Rehan membuat kening Alana berkerut, menatap bocah itu dengan pandangan bertanya. 

"Kamu belum makam, Rehan?" tanya Alana.

Rehan menggeleng. 

"Belum, Ma."

"Kenapa belum?" 

"Rehan ingin menunggumu pulang dari kantor. Katanya dia ingin makan sambil disuapin. Ibu juga heran, tidak biasanya Rehan manja begitu." Winarti menjelaskan. Dan Alana menarik napasnya pelan. Kemudian tangannya hinggap di puncak kepala Rehan. Mengusapnya penuh sayang. 

"Rehan kangen disuapin Mama. Dulu Mama sering suapin aku waktu kecil, 'kan? Sekarang aku sudah agak besar. Apa Mama masih mau suapin aku?" tanya Rehan dengan matanya yang mengerjap-ngerjap lucu. 

Wajah memohon bocah itu, membuat Alana dan Winarti tak tahan untuk tersenyum.

"Tentu saja, Sayang. Mama akan suapi Rehan, tapi setelah Mama mandi, ya? Bagaimana?"

"Horee! Iya, Ma. Gak apa-apa. Aku akan tunggu Mama mandi. Terus nanti Mama suapin aku, deh," seru Rehan bersemangat. 

Alana tersenyum melihat wajah riang anaknya. Apalagi saat Rehan melengkungkan senyum padanya. 

Senyum anaknya itu... 

Selalu mengingatkan Alana pada sosok Andra.

*** 

Alana keluar dari kamar mandi dengan piyama tidur yang membalut tubuhnya. 

Saat itu, Rehan datang ke kamarnya dengan sebuah nampan di tangan. 

Anak itu membawakan Alana segelas susu hangat.

"Rehan?"

"Wah, Mama sudah wangi. Ini aku bawain susu hangat buat Mama. Aku tahu, Mama pasti lelah setelah kerja terus seharian. Makanya aku buatin susu hangat biar badan Mama segar lagi. Jadi, Mama bisa semangat kerja lagi deh, besok." Rehan berkata sembari menyodorkan nampannya di depan Alana. 

Mendengar ucapan Rehan yang begitu memerhatikannya, membuat Alana merasa sangat tersanjung. 

Alana menerima susu itu, kemudian mengajak Rehan duduk di tepi ranjang. 

Mantan Istri CEO TampanWhere stories live. Discover now