Prolog

357 37 3
                                    

Brak!

Seorang laki-laki menghempaskan buku catatan pelanggaran sekolah milik anak OSIS. Ia memijit pelipisnya sendiri karena sudah merasa lelah menghadapi satu orang gadis yang kelakuannya luar biasa menakjubkan diantara banyaknya murid lain.

"Gue, Reno.. mau mengundurkan diri dari jabatan wakil ketua OSIS." Ucapnya.

Laki-laki yang diajaknya berbicara hanya diam membaca berkas yang ada di tangannya. Ia mengangkat kepalanya dan menatap Reno dengan wajah yang datar dan tatapan tajam setelah mendengar itu.

"Apalagi kali ini?" Tanyanya.

"Araf! Gue capek banget! Ini-"

"Renata."

Laki-laki bernama Araf itu memotong perkataan Reno. Ia melihat dengan jelas tulisan nama seorang gadis yang ada di dalam buku catatan dan mengambilnya untuk melihat apa yang telah dilakukan Renata hingga bisa membuat wakil ketua OSIS itu ingin mengundurkan diri.

"Gue mohon, Raf. Mulai besok lo juga ikut andil tiap pagi di depan gerbang sekolah. Lo ketua OSIS nya. Biar mereka-"

"Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata, Renata." Potong Araf membaca tiap lembar buku catatan pelanggaran.

"Lo liatkan?! Namanya tertulis semerawut disepanjang jalan kenangan bersama mantan yang hilang bersama selingkuhannya!" Ucap Reno ngegas.

"Merundung siswi lain, memakai pakaian ketat, memakai makeup, rambut warna warni?"

"Iya! Itu kemaren! Untung hari ini dia hitamkan lagi! Kalo enggak? Gue botakin itu rambut!"

"Hukum sesuai prosedur."

"Raf! Plis! Gue-"

"Urusan gue masih banyak. Lakuin tugas lo sebagai wakil gue."

Setelah mengatakan itu, Araf mengembalikan buku catatan itu kepada Reno. Ia kembali melihat berkas yang diberikan kepala sekolah kepadanya tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Sementara Reno, ia mengambil buku catatan itu dengan lemas. Tanpa basa basi lagi, ia berjalan keluar dari ruang OSIS dan menutup pintunya dengan perlahan. Lalu..

"INGIN KU TERIAK!!!!" Teriak Reno sambil mengacak-acak rambutnya dan menarik kerah baju seragamnya sendiri.

3 Februari 2024

Selamat malam semuanya!!!
Siapa disini yang masih ingat dengan cerita Araf dan Renata?

Untuk mengobati kerinduan teman-teman readers, Emak akan buatkan cerita The Past versi Araf.

Semoga kalian suka ya 🤗

Yuk langsung di gas!!!
Jangan lupa tinggalkan komentar dan vote nya ya 🤗

The Past: What If Kisah Araf (Transmigrasi Ke Masa Lalu) Where stories live. Discover now