F-14

259 27 4
                                    

________________

(ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ)
Hi semua
Gimana dengan part sebelum nya?

Oke lanjutt

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

_________________
____________
_____


Happy reading

                 
  
          


"Berani melawan,saya laporkan ke orang tua kamu", ancam gus arif yg membuat aurora membulatkan matanya.

"What!!".

"Apasih mainnya ancem anceman", kesal aurora ketika mendengar ancaman gus arif.

"Saya gk peduli". Tekan arif yg membuat aurora makin marah.

"Kalo lo bukan anak dalem udah bonyok lo ama gw", ucap aurora sambil menunjuk arif

"Saya tekankan sekali lagi saya tidak peduli", ucap gus arif.

"Okta dan kalian berdua ikut saya", ucap arif sambil menunjuk ara dan aurora. Lalu pergi diikuti okta dan ara.

"Selebihnya pergi ke kelas masing masing karna jam pelajaran akan segera di mulai". Perintah gus arif yg dipatuhi mereka.

"Ikit siyi",ucap aurora dari belakang lalu mulai mengikuti arif.

Walau jarak arif dan aurora agak jauh arif mendengar ucapan aurora yg meledak nya.

Arif tersenyum smirk.
















"Jelaskan bagaimana kejadian itu bisa dimulai". Kini arif ara okta aurora dan satu ustadz lagi berada di tempat kantor guru.

"Cepat siapa yg akan menjelaskan". Ucap arif lagi sambil menatap ara aurora dan okta dengan tatapan mengintimidasi.

Tatapan itu...

"J-jadi g-gini gus...
Aku tadi mau lewat koridor terus pas aku lewat aku dihadang ama dia gus disuruh kasiin duit aku kedi—"

"Sidrama mengembara satu galaxy"
"Hey hey"
"Mencari target gampang tuk dibodohi" "Hey hey"
"Target gampang tk pernah selalu gagal"
  "Oleh si drama"
"Si drama"
"Si drama"
"Durjana!"

Kilah aurora sambil menatap kearah lain dengan lirik lagu buatannya versi lagu tapops dari kartun BoBoiBoy.

"Kamu bisa diam". Ucap arif ketika mendengar suara aurora.

"Teruskan okta". Ucap arif. Yup! benar yg bercerita adalah okta dengan tatapan meles nya ingin dikasihani.

"Aku kan gamau ngasih duit aku kedia tapi dia nya maksa terus . Gk lama aurora datang ama temennya ikut ngehadang aku gus". Ucap okta sambil menunduk dan terisak menagis, ara dan aurora yg melihat itu reflek mengganti ekspresi nya dengan tatapan jijik.

"Benar itu?" . Ucap arif beralih ke ara.

"Tidak gus". "Bukan seperti itu. Dia—"

"Bohong gus!,pasti ara ama aurora memang udah sekongkol buat hidup aku gk tenang. apalagi mereka berdua kan adik kaka!!", seru okta sambil berdiri menunjuk ara dan aurora pelakunya.

TAKDIR A dan A (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang