F-11

258 28 3
                                    

(ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ)

Hi semua apa kabar? Bagaimana
Dengan part sebelum nya?

Oke ayok lanjut:')

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
________________
____________
_______


Happy reading

_________________

Tin! Tin!

Aurora menatap suara yg me
nglakson nya dan.....

"Arghhh!".Aurora bertriak histeris karna hanya itulah yg ia bisa. berlari? tidak bisa rasa nya diri nya mendadak menjadi patung.

Orang yg mengendarai mobil mengerem mendadak dan hal itupun berhasil tidak menimbulkan kecelakaan.

Aurora yg memejamkan perlahan membuka kelopak matanya satu persatu.

"G-gw masih hidup", ucap aurora sambil meraba raba badannya tk lupa mencubitnya agar ia bisa percaya jika ia masih hidup.

Pengendara mobil bergegas keluar menghampiri aurora dengan tatapan marah.

"Kalo mau nyebrang tuh liat liat hampir saja saya tabrak kamu", ucap pengendara itu yg ternyata seorang laki laki yg terlihat sangat mempesona.

"Dih kalo mau tabrak ya tabrak aja", tantang aurora.

"Kamu ini y-"
Laki laki itu mempotong ucapan nya ketika melihat aurora memakai baju muslim dan tadi lewat, dekat tembok.

"Kamu mau kabur dari pesantren hah!!", ucap laki laki itu yg membuat aurora langsung membulat kan matanya.

"Wahh anjir kok dia bisa tau..", batin aurora sambil meringis pelan.

"Ikut saya", ucap laki laki itu
"Tanpa penolakan". Lanjutnya

"Dih!" Emang lo siapa?", ucap aurora yg masih dengan nada menantang.

"Saya akan jelaskan nanti, ayo ikut saya cepat", ucap laki laki itu yg mau tk mau aurora mengikuti nya.

Jika kalian bertanya mengapa aurora tidak langsung kabur berlari saja, karna aurora gk mau ribut, aneh? Ya gk lah, ribut dengan perut kosong itu gk enak wak-_-. Karna belum makan. terakhir makan pagi siangnya ia malah dihukum jadi tidak ada waktu untuk makan.

Aurora masuk mobil bersama laki laki itu. Bedanya aurora di blakang dengan dia yg mengemudi.

Aurora sedari tadi kesal sendiri bagaimana tk kesal sudah rencananya gagal ketemu laki laki sok asik ini lagi.


.

.

Sadari tadi menggerutu dirinya sendiri. tk terasa mereka sudah sampai di parkiran rumah minimalis itu.

"Mau cepu nih pasti", batin aurora sambil menatap punggung laki laki itu sinis.

"Cepetan", geram laki laki itu lalu mulai melanjutkan jalan nya kembali.

TAKDIR A dan A (On Going) Where stories live. Discover now