- Balas Dendam Bersama?

317 36 3
                                    

Hallooo
Maaf update nya lamaaa😔
Semoga kalian masih setia disini🙌🏻🤩

Happy Reading!!!!






00.30 dini hari.

"Kenapa kita ke markas Mandala?" Tanya si perempuan dengan raut bingung. Mahesa menoleh, untuk menjawab pertanyaan perempuan nya. "Ada sesuatu yang harus aku bawa, Kai. Kamu tunggu disini aja sama Shakti, biar aku ke dalam sendiri. Gak lama ko," Mahesa menyuruh Kaila untuk tetap di luar bersama Shakti—teman dekat Mahesa.

Shakti selaku teman dekat serta orang yang selalu di percaya oleh keluarga Mahesa untuk menjaga lelaki itu. Tapi untuk kali ini, Shakti berkhianat untuk membantu aksi gila yang mungkin akan membuat dirinya di maki habis-habisan oleh Ganiar, atau bahkan dia tidak akan pernah di percayai lagi.

Setelah kepergian kedua orang tuanya. Shakti di beri tempat tinggal oleh Ganiar dan dia membalasnya dengan cara mengikuti kemauan Ganiar. Namun, perlakuan baik ia terhadap Mahesa kali ini. Semoga tulus adanya, tanpa ada rencana busuk terhadap dirinya.

"Kaila." Shakti memanggil Kaila membuat perempuan itu menoleh untuk menatapnya.

"Kenapa, Sak?"

Shakti mengeluarkan satu pistol dari dalam saku jaket jeans nya membuat Kaila mundur ketakutan. Pergerakan Kaila membuat Shakti segera menggeleng kan kepalanya. "Tenang, Kai. Gue gak bakal bunuh lo."

Kaila sedikit menurunkan rasa takut nya, tapi ia harus tetap waspada. "Gue mau lo simpan ini. Bawa sama lo, takutnya kejadian yang tak di inginkan terjadi. Gue harap, lo bisa jaga diri."

Shakti menyerahkan pistol tersebut dan di terima oleh Kaila meskipun dengan sedikit ragu. Setelah menerima nya, Kaila masukan kedalam saku jaket bomber Mahesa yang ia kenakan. Selang beberapa menit, Mahesa datang dengan ransel dalam gendongan nya.

"Ayo. Kita harus cepat susul mereka."

Shakti mengangguk. Namun langkahnya di hentikan. "Kita ganti arah tujuan."

"Hah?!" Shakti maupun Kaila terkejut mendengarnya. Mereka terngaga sebab tidak mengerti dengan apa yang di maksud oleh Mahesa. Tapi, lebih tepatnya, keduanya tidak mengerti mengapa Mahesa mengubah arah.

"Sa, kamu--"

Mahesa menyela. "Ikutin kemauan gue, Sak. Kaila, kamu ikutin aja rencana aku. Intinya, kita bakal tetap sampai ke tempat dimana anak-anak Mandala berada."

Mereka melanjutkan tujuannya. Dimana yang arahnya mesti ke Villa yang di tempati oleh anak-anak Mandala. Kini arah yang berbeda dari yang mereka inginkan sejak awal.

Kaila banyak diamnya. Membuat Mahesa merasa sangat bersalah. Ia segera meraih jemari perempuan nya untuk ia genggam. Merasa ada sentuhan yang menghangat, membuat pandangan Kaila beralih pada jemari yang di genggam, kemudian mengalihkan nya kepada lelaki di sebelahnya yang menyandang sebagai calon suaminya.

"Maafin aku. Aku tau kamu marah karena aku ubah arahnya bukan ke Villa."

Kalila menggeleng. "Aku gak marah. Selagi itu mengarah ke tempat dimana adik aku berada, aku gak masalah."

"Terus, kenapa kamu banyak diamnya? Kenapa kamu tadi sempat menolak waktu aku mau pegang tangan kamu sebelum yang sekarang?" Tanya Mahesa sembari tatapan nya mengarah pada kedua lengan yang saling bergenggaman.

Kaila terdiam sejenak, sebelum akhirnya dia menjawab. "Aku sedikit kesel sama kamu, Sa. Kenapa kamu gak ngasih tau aku kita mau kemana dan kenapa harus persiapan yang exstra, kita bukannya mau maling, kita cuman mau susul anak-anak Mandala dan setelah bebas dari awasan Pak Ganiar, kita seharusnya bebas."

MANDALA (END)Where stories live. Discover now