RBB | 20

2.1K 102 11
                                    

"Temenin gue tidur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Temenin gue tidur."

Saka tidak mendengar apapun dari seberang sana. Hanya ada sunyi di antara mereka berdua setelah Saka mengucapkan kalimat tersebut.

Apa Malika tidak mendengarkan? Tapi Saka merasa tidak begitu.

"Ka?" panggil Saka.

Hingga satu menit berlalu barulah Saka mendengar suara Malika yang berdeham. Sudut bibir cowok itu terangkat sedikit sebelum dia kembali membuka suara.

"Mau nggak?"

"Hah? Mau?"

Saka menghela napas pelan. "Temenin gue tidur."

"Umur lo berapa?"

Bukannya menjawab, Malika malah balik bertanya kepada Saka, membuat dahi cowok itu sedikit mengkerut tidak paham.

"Buat apa lo nanya umur gue?"

"Jawab aja cepetan!" jawab Malika dengan nada tidak bersahabat.

"Oke. Umur gue 17, mau apa lo? Ngajak gue pacaran? Ayo!" ajak cowok itu semangat.

Saka sejujurnya tidak paham arah pembicaraan Malika, tapi tidak apalah. Dengan pembicaraan random seperti ini Saka dan Malika akan terus beradu mulut, itu yang Saka inginkan.

"No, Idiot! Udah gede kan?" Suara Malika kembali terdengar dari speaker handphone Saka

Saka mengangguk cepat. "Jelas, gue aja udah bisa bikin lo salting."

"Najis!"

Kekehan Saka langsung keluar begitu mendengar kata kasar itu. Sudah dapat Saka bayangkan di sana Malika pasti sedang memajukan bibir dengan wajah jijik yang dibuat-buat.

"Kenapa sayang? Bukannya bener gue udah bisa bikin lo salting?" goda Saka.

Sekali lagi, kekehan Saka keluar karena Malika yang bergumam tidak jelas. Yang pasti cewek itu sedang menumpahkan segala sumpah serapah untuk Saka.

"Nggak usah ngeles, Ka. Tiap malem lo sama gue telponan bahkan sampe kita ketiduran. Apa lo nggak salting? Apalagi denger suara gue," ucap cowok itu percaya diri.

"Ih apaan sih, nggak jelas!"

Nah kan benar. Sudah pasti di sana Malika kembali mengutuk Saka. Tapi biarlah, jika itu membuat Malika senang, Saka rela.

"Lo tau nggak?"

"Enggak!" sewot Malika.

"Oh santai, Babe," jawab Saka serak.

Astaga, astaga! Suara Saka tiba-tiba saja berubah menjadi lebih berat dari sebelumnya. Ditambah nada parau yang begitu jelas. Malika seperti tersengat sesuatu di tubuhnya.

Really BadboyWhere stories live. Discover now