07 || Sirkuit - Menang

38 6 0
                                    

"Welcome to the dark story!"

Suasana sirkuit terlihat ramai, suara motor sahut menyahut memenuhi tempat tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suasana sirkuit terlihat ramai, suara motor sahut menyahut memenuhi tempat tersebut.

Edwin,  Daniam dan Levi datang dengan motor masing-masing. Kedatangan mereka menarik perhatian banyak orang, bisik-bisik juga terdengar.

"Kayaknya lo bakal punya saingan baru, Ran," ucap remaja di samping Deran.

Deran hanya menyeringai mendengar ucapan temannya. "Gue belum tau dia gimana, kita liat aja siapa yang menang nanti."

Pertandingan akan segera dimulai, seorang perempuan dengan pakaian ketat berjalan menuju tengah, tepatnya di depan start untuk memulai balapan.

"Selamat malam semua! Balap akan segera dimulai, bagi yang ingin ikut bisa berbaris di belakang start! Deran, ke depan sebentar untuk jelasin hadiah balap kali ini," pinta perempuan yang akan menjadi wasit.

Deran pun maju dengan bangganya, dari info yang Edwin dapatkan, kalau Deran adalah pemenang balap liar beberapa tahun berturut-turut.

Edwin bisa tau karena sirkuit yang digunakan adalah sirkuit milik papanya sendiri. Apalagi sirkuit ini dekat dengan hutan dan markas Sandra Mafia.

Maka dari itu, semua informasi mengenai pembalap atau siapa pun itu yang melewati sirkuit bisa Edwin pantau langsung.

"Makasi karena udah dateng ke balapan yang gue buat malam ini. Untuk yang menang nanti, taruhannya adalah motor kalian sendiri, jadi, gue anggap balapan kali ini bagi kalian yang berani-berani aja," jelas Deran di depan para remaja yang akan ikut balapan malam ini.

"Ternyata taruhannya motor cuy, gue mundur yak?" bisik Levi di dekat telinga Edwin.

"Berani mundur, tangan lo ilang besok," ancam Edwin dengan senyum kecil yang menatap Levi lekat.

"Lo yang ngajak, lo yang takut anjing! Lo harus ikut ya wibu!" timpal Daniam kesal.

Mendengar ucapan kedua temannya, Levi hanya bisa menelan ludah kasar. Padahal motor yang dia miliki adalah motor kesayangan. Sangat disayangkan kalau sampai motornya jadi milik orang lain.

"Kalian jangan khawatir, gue bakal bikin mereka kalah telak di depan mata gue termasuk si Deran-Deran itu. Liat aja nanti," gumam Edwin. Levi dan Daniam hanya bisa saling menatap satu sama lain mendengar gumaman Edwin.

Balapan pun di mulai, mereka yang ikut saling menyalip satu sama lain. Edwin dengan lihai melewati semua pembalap, kini hanya ada Deran di depan Edwin.

Bisa dia lihat, Deran memang cukup cepat. Pantas saja dia menjadi pemenang balapan beberapa tahun terakhir ini.

Namun, kini dia akan mematahkan gelar itu. Edwin memutar gas hingga jarum kilometer motornya di angka seratus dua puluh.

Dalam hitungan detik, Edwin melewati garis start melampaui Deran jauh di belakang. Levi dan Daniam yang melihatnya hanya terbengong dengan mulut menganga.

"Anying, cepet banget cok!" celetuk Daniam melihat kecepatan motor Edwin.

"Keknya gue nggak mau berurusan sama Edwin, ngeri kalo sampe mati di tangan dia," kata Levi sambil bergidik ngeri.

"Maksud lo?" Levi gelagapan karena sudah berbicara sembarangan.

"Tolol, salah ngomong!" batin Levi, merutuki diri.

"E-enggak, nggak usah dipikirin Dan. Ke Edwin yok? Ngambil jatah kita haha." Levi langsung melenggang pergi dari hadapan Daniam.

"Dih, aneh lo!" Daniam mengikuti Levi dari belakang untuk mencari Edwin.

Deran, merasa sedikit tersinggung dengan kekalahan pertamanya. Namun, tidak bisa dia pungkiri jika Edwin memiliki kemampuan balap yang cukup baik.

Deran menghampiri remaja itu dan menyerahkan kunci motor sebagai taruhan balap. "Nih, selamat bro! Semoga lain kali gue bisa kalahin lo dan ngambil motor gue balik," ujar Deran.

Edwin menerima kunci motor dari Deran. "Hmm, gue tunggu balapan selanjutnya." ujar Edwin, "oh iya, bisa minta semua kunci motor yang lain?"

"Bisa, sebentar." Daren berjalan menuju pembalap lain satu per satu untuk meminta hadiah taruhan.

" Daren berjalan menuju pembalap lain satu per satu untuk meminta hadiah taruhan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Two Face About Me [Slow Up]Where stories live. Discover now