Zavanar (End)

Aidnan?

Hai haii

Cie yang ngeh klo aidnan gk ada

Vote+komen cintaaa

Happy reading
•••••

Hujan perlahan mulai reda, jalan jalan pun yang tadinya macet karena hujan kini mulai membaik. Kiano yang sempat meminggirkan mobilnya karena permintaan Zavares.

"Udah mendingan?" Tanya Zavares yang mengusap punggung Sanara

Flashback:

"Dia mau ikut ke markas?" Tanya Kiano

"Dia minta diajarin segala macem, semuanya ada di markas"

"Tapikan res?"

"Dia udah nolongin gua, Pradaboys juga waktu itu."

"Yang serangan Alejandra?"

"Ya, ini sebagai tanda terima kasih gue aja"

"Kenapa cuman dia aja?" Tanya Kiano. "Kenapa gak sekalian sama anggotanya?"

"Mereka gak mau, mereka takut sama lo semua" jawab Sanara

"Takut kenapa?" Tanya Zavares

Sanara memiringkan tubuhnya, dia menatap Zavares yang berada di kursi depan bersama Kiano. "Lo kan sama Geng lo kalo gelut mukanya serem,"

"Serem apanya?" Tanya Kiano

"Iyalah, siapa yang gak serem matanya tajam. Nada bicaranya itu loh, mana gelutnya bukan sembarang gelut. Pakai pistol cuy," kata Sanara memeragakan bagaimana semua temannya menceritakan tentang Pradaboys

Zavares terkekeh pelan membuat Kiano menoleh padanya, "ketawa?"

Zavares yang menyadari itu menetralkan kembali wajahnya menjadi dingin, lalu menggelengkan kepalanya. "Terus lo gak takut sama kita?" Tanya Zavares

"Kenapa harus takut? Yang ada bukannya nyeremin malah nyebelin!"

"Nyebelin kenapa?"

"Pertama, lo nyebelin banget karena susah di paksa! Kedua temen lo itu, gue gak tau namanya intinya dia masa gak paham perumpamaan? Ketiga ini nih yang nyupir, maen klakson aja lo!" Sanara mengeluarkan unek-uneknya yang ia simpan

"Separah itu?" Tanya Zavares

"PARAH PARAH PARAH BUANGET!"

Zavares dan Kiano saling menatap sebelum akhirnya mereka tertawa. "Kok kalian keta-"

DUAR

JEDER

"ARGHH MAMAH HUAAAA!" Tangis Sanara meledak kala mendengar suara petir yang begitu keras

Zavares yang panik menyuruh Kiano agar menepikan mobilnya dan ia segera berpindah tempat menjadi di kursi belakang bersama Sanara.