"Bawa saja kucingnya, joon"

....Kalah, ia paling tidak bisa jika dihadapkan dengan hal menggemaskan seperti ini. Apalagi yang melakukannya si kecil, sudah pasti ia akan selalu luluh.

"Tapi appa, kau tadi deng__

"Bawa saja namjoon!" potong tuan kim, menatap tajam anak keduanya itu

"Ish! baiklah"

Setelah melihat si kucing abu tidak jadi di kembalikan, si kecil berhenti menangis dan menunjukan gummy smile nya pada tuan kim

"Thank chu glandpa" 

Muach!

"Omo omo! apa baru saja, aku dicium?"

"Huum! glandpa cenang tidak yoongie cium cium cepelti itu?" tanya si kecil dengan nada lucunya

"Tentu saja grandpa senang, ih kau ini menggemaskan sekali sih bayi..."

Tuan kim memeluk si kecil gemas, bahkan menggoyangkan nya kekanan kiri yang dihadiahi tawa lucu dari yoongi. Sedangkan namjoon hanya memutar bola matanya malas.

"Kajja kita pulang, ini sudah mau malam" ucap namjoon.

Si balita menoleh kearahnya, lalu mengangguk seraya mengulurkan kedua tangannya pada sang daddy.

"Gendong~~"

"Dasar manja!" ketus namjoon, namun tetap menuruti keinginan si kecil untuk ia gendong.

Setelah memastikan si kecil nyaman, namjoon mulai melangkah lebih dulu disusul sang ayah di belakang untuk keluar dari toko.

"Appa kenapa tidak masuk?" heran namjoon, saat melihat sang ayah yang hanya diam

"Mian, appa tidak bisa ikut ke mansion kalian. Eomma mu menyuruh appa pulang cepat joon"

"Tidak mau diantar?"

"Tak usah, appa sudah meminta supir untuk menjemput"

"Baiklah jika begitu, namjoon pulang dulu appa"

"Hm, berhati-hatilah" ucap tuan kim, lalu melambai pada si kecil yang juga sedang melambai kearahnya.

"Glandpa yoongie pulang dulu ya...paypay"

"Paypay bayi, hati-hati dijalan..."

Setelah itu, mobil namjoon melaju dari sana meninggalkan tuan kim yang tersenyum lembut menatap kepergiannya.

Sedangkan disisi lain, sebuah mobil mewah keluaran jerman baru saja memasuki kawasan kantor kepolisian seoul, lalu seorang pria paruh baya keluar disusul seorang wanita yang langsung menggandeng lengan sang pria.

"Kau siap chagi?"

"Tentu, aku selalu siap jika dihadapkan dengan hal-hal seperti ini" jawabnya, dengan smirk yang membuat pria disampingnya tersenyum puas.

"Baiklah, kajja kita mulai"

Si wanita mengangguk, lalu mulai berjalan beriringan memasuki kantor kepolisan seoul

"Ingin bertemu siapa?" tanya salah satu polisi yang berjaga di pintu masuk

"Kami ingin menemui sersan park" jawab si pria

"Mohon maaf, bisa saya periksa data diri kalian"

"Tentu pak" ucap si pria, lalu mengeluarkan identitas miliknya begitupun si wanita.

Polisi yang berjaga di pintu masuk pun mulai memeriksa kartu identitas itu dengan teliti, disana tertera nama shin dong wook, dan juga shin yuna. Polisi itu melihat kembali pasangan itu, lalu meneliti dari atas sampai bawah

"Bagaimana pak? apa ada masalah?"

"Tidak ada, ini kartu identitas kalian. Silahkan masuk...nanti rekan saya yang akan mengarahkan kalian untuk ke ruangan sersan park"

"Ah nde, kamsahamnida" ucap si wanita, lalu berjalan anggun dengan dongwook.

"Ah dasar polisi sialan! kita jadi kehilangan waktu lumayan banyak" guman dongwook

"Sudahlah oppa, lagipula kita sudah bisa masuk sekarang"

Dongwook hanya mendengus, lalu mengikuti sang polisi di depan sana yang sedang mengantar mereka untuk keruangan sersan park.

Tok tok tok

"Sersan park, ada yang ingin bertemu dengan anda"

"Masuk saja sehun-ssi"

Sehun, polisi itu membuka pintu dengan perlahan lalu menyuruh dongwook dan yuna masuk.

"Jadi, mereka yang ingin menemuiku?"

"Nde sersan!"

"Yasudah, kau boleh kembali pada tugasmu sehun-ssi"

Sehun mengangguk, membungkuk sebentar lalu keluar dari ruangan sang sersan meninggalkan pasangan paruh baya itu dengan sersan nya.

"Silahkan duduk"

"Ah nee, kamsahamnida sersan park" ucap dongwook lalu duduk diikuti yuna

"Jadi, ada keperluan apa kalian menemuiku?" tanya tuan park to the point.

"Kami kesini, ingin menanyakan soal ini sersan"

Tuan park menerima ponsel itu, lalu mengangguk saat melihat apa yang ada disana

"Apa anda benar-benar menemukannya?" tanya yuna, dengan mata berkaca-kaca dan sorot yang sengaja ia buat penuh harap

"Ya betul, ini memang saya yang menulisnya. Jadi, apa kalian kenal dengan balita ini?"

"Hah...syukurlah, kami orang tuanya sersan...hiks...kami sudah mencari yoongi selama 3 tahun hiks..." ucap yuna terisak yang membuat tuan park membulatkan matanya tak percaya

"A-apa kalian benar-benar orang tua dari yoongi?"

"Nde, ini semua buktinya sersan..." ucap dongwook memberikan satu map coklat berisi surat-surat tentang si kecil

Tuan park dengan cepat membuka map itu, dan mengeluarkan isinya. Mata tajamnya membaca setiap huruf dan kalimat yang ada sampai nama sang balita beserta marga ada disana.

"Shin yoongi" gumam tuan park, entah kenapa ia merasa ada yang mengganjal di sudut hatinya tentang semua ini. Entah ia harus percaya atau tidak dengan kedua orang didepannya ini

"Hiks...tolong pertemukan kami dengannya sersan, hiks...kami sudah sangat merindukannya"

"Ssstt...sudah sayang, tenangkan dirimu. Kita pasti akan bertemu anak kita" tenang dongwook, merengkuh istrinya erat

Tuan park menghela nafas pelan, lalu menatap kedua sepasang suami istri itu dalam diam

"Jadi bagaimana sersan? apa kami boleh membawa yoongi?"

"Mohon maaf, tapi saya harus memeriksa beberapa hal disini...jadi bersabarlah" ucap tuan park

"A-apalagi yang harus diperiksa sersan? hiks...apa itu semua tak cukup untuk membuktikan bahwa yoongi adalah putra kami?"

"Berkas ini memang meyakinkan nyonya, tapi ini sudah prosedur dari kepolisian...jadi tolong bersabarlah" ucap tuan park dengan nada penuh kewibawaan

"Tapi kami boleh melihat yoongi sebentar saja, sersan?"

Tuan park terdiam sebentar, haruskah ia izinkan?

"Baiklah, mari ikut saya ke mansion, yoongi ada disana bersama putra dan keponakanku"

Dongwook tersenyum lebar, ia berdiri dengan yuna lalu mengikuti polisi yang berpangkat sersan itu untuk pergi menuju mansion.











Hayoloh...gimana pertemuan mereka?
Voment ya gengs
Next Chap?
TBC.

Yoongie&6Daddies ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Where stories live. Discover now