22. Kilas Balik

2.7K 264 11
                                    

..................................................................

"Adek beneran gak ingat sama cewe tadi?" Tanya Aaron menginterogasi sang adik di ruang tamu.

"Shela 'kan?" Ragu Zaya. Sejujurnya ia tidak mengerti apa maksud dari pertanyaan sang kakak.

"Hanna." Papar Aaron menatap dalam Zaya.

"Hanna?" Bingung Zaya.

"Oh?!" Mata Zaya membulat ketika mengingat seseorang yang ia kenal saat SMP.

Tunggu. Jangan bilang jika Shela adalah...

"Iya, Shela itu Hanna. Teman SMP adek yang udah jahat sama adek." Ujar Aaron yang dapat membaca raut wajah adiknya.

"Kamu gak ingat sama sekali?" Tanya Zavier disamping kanan gadis itu.

"Gak, gue bahkan udah lupain itu." Jawab Zaya melihat Aaron dan Zavier bergantian.

"Segampang itu?!" Seru Aaron tak percaya.

"Demi Tuhan adek, kamu gak ingat apa aja yang dia lakuin ke kamu?! Kakak yang dengar ceritanya dari Zavier aja udah geram tau gak!" Tambah Aaron memegang kedua bahu adiknya, menatap wajah polos gadis itu.

"Adek udah gak papa~" Zaya menarik sang kakak untuk ia peluk.

Aaron mau tau mau menerima pelukan adiknya ini dan hanya dapat menghela napas berat seiring emosinya yang mereda. Jika tahu Shela merupakan teman gila adiknya saat SMP, tanpa basa basi ia memberikan pelajaran pada gadis itu.

"Bodoh banget kakak gak nyadar." Gumam Aaron diceruk leher Zaya.

"Gak, kakak gak bodoh." Sangkal Zaya mengelus lembut kepala sang kakak.

Sungguh, Zaya sudah melupakan kejadian saat itu. Baginya tidak akan ada keuntungan jika harus mengingatnya. Lagi pula ia sudah dewasa, walaupun hanya jiwanya saja.

"Emang ada kejadian apa cewe gila sama Zaya? Kayaknya fatal banget ya." Tanya Reiva memberanikan diri setelah hanya diam memperhatikan mereka di depannya.

Begitu pun dengan teman-teman Aaron yang penasaran akan cerita di balik sikap mereka.

Melihat kedua pria itu hanya diam, Zaya pun berinisiatif untuk menceritakan kejadian tersebut pada teman mereka.

Ya, walaupun hanya sedikit. Ia sudah melupakan sebagian besar kenangannya saat SMP bersama Shela atau Hanna, nama yang dirinya kenal saat itu.

"Waktu itu, awal gue masuk SMP...."

• • • • • • • • • •

"Hai!" Sapa gadis kecil dengan cerianya.

Zaya yang sedang menunggu Zavier dari toilet, mengalihkan penglihatannya kearah gadis kecil yang menyapanya.

"Hai juga." Balas Zaya.

'Ngapain nih bocah?' Zaya memperhatikan gadis kecil didepannya menyelidik.

"Kenalin nama aku Hanna, dari kelas 9.A" Ucap gadis kecil bersurai hitam legam. Tidak lupa mengulurkan tangannya.

The end of everything | Transmigration AzaWhere stories live. Discover now