16. Tetap pada Alurnya

4.4K 367 9
                                    

.................................................................

"Woi Zaya! Ada kakak kelas tuh yang nyariin lo." Panggil Nio -ketua kelas X.A.

"Siapa dah? Lo tau nama nya kagak?" Tanya Zaya setelah menoleh kearah Nio.

"Lo liat aja sendiri di depan. Dah ye, gue mau lanjut nugas dulu." Jawab Nio yang langsung kembali ke bangkunya.

"Kak Ian kali ya? Atau kak Eldra? Kak Jendra? Kak Kelvin? Kak Oky mah gak mungkin kesini." Gumam Zaya.

Zavier yang berada di belakang gadis itu hanya menghela napas mendengar gumam-man Zaya.

"Ayo, kasian nanti dia nunggu lama." Ajak Zavier berdiri dari bangkunya dan langsung menarik pelan lengan kanan Zaya.

"Eh?!" Kaget Zaya ketika pria itu tiba-tiba menariknya.

Sesampainya didepan kelas, dapat mereka lihat pria dengan tinggi 176 cm yang menyenderkan badan nya ditembok. Menunggu seseorang yang akan ia panggil untuk ikut bersamanya.

"Kak Jendra!!" Panggil Zaya semangat.

Tanpa menoleh pun Jendra tahu jika itu adalah suara dari adik sahabatnya. Ia pun dengan segera berjalan mendekat menghampiri Zaya dan Zavier.

"Udah makan?" Tanya Jendra setelah sampai didepan keduanya.

"Belum, rencananya habis Rei balik dari toilet baru ke kantin sama-sama." Jawab Zaya yang diangguki oleh Zavier di sampingnya.

"Kebetulan. Ayo ikut, kita makan bareng yang lain." Ajak Jendra pada keduanya.

"Di kantin?" Tanya Zaya.

"Bukan, di rooftop." Jawabnya.

"Ohh, tunggu Rei bentar ya. Gak papa 'kan kak?" Ragu Zaya. Takut merepotkan Jendra karena harus menunggu lagi.

"Gak usah, itu dia udah balik." Ujar Zavier menunjuk kearah Reiva yang berjalan menuju mereka.

"Rei! Cepet sini!" Panggil Zaya pada Reiva.

"Kenapa nih? Ada kak Jendra juga lagi disini." Balas Reiva yang sudah didepan mereka.

"Ayo ke rooftop, kita makan disana sama yang lain." Ajak Zaya tanpa basa basi.

"Kuy!" Seru Reiva langsung menarik tangan kiri Zaya menuju rooftop sekolah mereka. Meninggalkan Zavier serta Jendra dibelakang mereka.

"Ck! Kebiasaan." Decak Zavier berjalan menyusul kedua gadis itu.

Jendra menggelengkan kepalanya tak habis pikir melihat tingkah adik kelasnya ini. Ada-ada saja mereka pikir Jendra. Ia pun ikut menyusul ketiga adik kelasnya itu yang sudah lebih dulu meninggalkan dirinya.

Tak membutuhkan waktu lama, Zaya dan Reiva kini telah sampai didepan pintu rooftop sekolah mereka. Tanpa menunggu lama, keduanya langsung saja masuk untuk bertemu dengan yang lainnya.

"Halo!" Sapa keduanya bersamaan.

"Lama amat dah, nguras pantai dulu ya kalian?" Ujar Oky yang melihat mereka. Diikuti oleh kedatangan Zavier serta Jendra setelahnya.

"Berisik deh!" Sinis Reiva pada Oky.

"Mulai lagi." Gumam Zaya sedikit lelah. Sudah terlampau sering melihat keduanya bertengkar karena hal sepele.

The end of everything | Transmigration AzaWhere stories live. Discover now