⋆༺ 12 - BROKE UP

Start from the beginning
                                    

"Don't touch me, you disgusting bastard!" bentak Delacey, melepaskan tangannya dari cekalan tangan Oscar secara kasar.

Tidak kuasa menahan, mata Delacey yang sudah memerah akhirnya mengeluarkan air hangat membasahi pipi. Tatapan penuh amarah terlihat dari sorot matanya, dada Delacey naik turun karena gejolak emosi membara seolah membakarnya sekarang.

"Itu semua—"

"Kalau suatu hari gue harus putus sama Oscar, itu berarti karena cowok itu selingkuh dari gue dan gue bakal jadi orang pertama yang nendang selangkangannya."

"Akh!"

Adalah erangan dari Oscar saat merasakan kenyerian akibat buah zakarnya menerima tendangan dahsyat dari perempuan yang ada di hadapannya. Tendangan itu sangat kuat mengenai wilayah sensitif sehingga ia bisa langsung merasakan perutnya turut sakit, bahkan mual. Tapi Delacey tak peduli. Setidaknya ia menepati ucapannya yang pernah ia lontarkan kepada Agatha.

"Go to hell!" teriak Delacey. Semakin mengundang kehebohan. DJ dan para sexy dancer yang ada di atas panggung benar-benar diabaikan.

Masih terasa nyeri di area kemaluan, Oscar mencoba menahan dan kembali berkata, "Gue—"

"Putus," potong Delacey. "Gue mau putus."

"Apa?"

Delacey menatap Oscar dengan kekehan sinis. "Akhirnya sekarang gue ada alasan yang tepat buat menyelesaikan ketololan gue buat berhubungan sama keparat kayak lo. Kita putus. Bye."

"Dasar cewek gila?!" teriak Oscar sampai lehernya terasa akan copot.

"Lo bilang gue cewek gila?!" Karena Oscar membentaknya, Delacey balas meneriaki cowok itu. "Terus lo apa, njing? Selama ini lo mengabaikan gue. You fucking ignore me. Berubah jadi cowok brengsek demi wanita tua itu! DASAR COWOK GILA!"

"Dengerin gue—"

"Apa kurangnya gue, Sialan?" Delacey tidak memberikan sedikit pun celah untuk Oscar menjelaskan. "Ooh, gue kurang genit ya? Kurang gatel? Kurang bisa ngangkang? Atau... kurang mateng?"

Delacey tertawa hambar. Walau hatinya sebenarnya sakit. "Sekarang gue tau, kalau jadi selingkuhan itu gak perlu cantik, muda, bening, cukup bisa ngangkang dan dipakai buat penis murahan, huh."

"Jaga ucapan lo," gertak Oscar masih berusaha menahan emosinya tapi kedua mata cowok itu sudah menajam kesal.

Delacey mendecih. "Kenapa? Marah? Orang kenyatannya begitu."

"Makanya dengerin gue dulu. Kita bicara di luar," ajak Oscar.

"No. Thanks," tolak Delacey. "Gue nggak butuh penjelasan apapun. Semua rekaman itu udah sangat jelas buat nunjukin who the fuck you are. Pokoknya gue mau putus."

Oscar mendelik. "Apa lo bilang?"

"Gue mau kita putus!" tegas Delacey melengking. "Denger 'kan?!"

"Gak. Gue gak mau putus!" bantah Oscar.

Delacey terkekeh sinis. "Aduh, memangnya kenapa? Kok gak mau?" Lantak cewek itu tersenyum menghina. "Bukannya istri orang atau janda-janda tua lebih menarik?"

"Lo gak bisa mutusin gue sepihak." Oscar mengetatkan rahangnya.

"Bisa. Setelah lo mesra-mesraan, ciuman, bahkan bercinta sama tante-tante itu, gue udah gak sudi sama lo, brengsek." Delacey menatap Oscar mual. "Congrats, you can fuck the old woman as much as you like. Gue doain supaya kalian berdua jodoh sama akhirat."

DELACEY & HER GUARDIANWhere stories live. Discover now