Chapter 29

563 66 18
                                    

Dulu manusia hidup saling berdampingan didalam perbedaan. Bender dan Non-bender. Mereka hidup dengan damai. Namun semua berubah saat sebuah tragedi besar pecah 20 tahun yang lalu. Sekelompok Bender kejam menyerang manusia Non-bender untuk menguasai dunia. Mereka membunuh ribuan nyawa dan menciptakan kebencian.

Sejak saat itu manusia normal memutuskan untuk memusnahkan Bender agar keseimbangan dunia kembali tercapai. Walapun sebenarnya tidak semua Bender melakukan kejahatan, tidak ada pengecualian untuk itu. Bender harus musnah. Perang antar dua golongan berbeda ini tidak dapat dihindari lagi. Atas dasar perdamaian dunia, perburuan Bender dimulai dari sekarang.

_NUMBERNINE_

CAST

Shani Indira
Shania Gracia
Gita Sekar
Feni Fitriyanti
Yessica Tamara
Angelina Christy

Zee, Fiony, Jinan, Sisca, Khatrina, Freya, dan member lain yang akan muncul jadi cameo

.
.
.
Chapter 29
.
.

Cairan merah pekat itu telah banyak keluar dari luka tembaknya. Sepertinya Self healing yang sedari tadi diberikan padanya tidaklah berdampak besar. Sebuah keajaiban Zee masih bisa bertahan hingga di detik ini.

Pintu ruang operasi telah terbuka, sebentar lagi Zee akan menjalani operasi untuk menghentikan pendarahannya.

"Bertahanlah, Zee. Aku mohon!" Ucap Christy sambil menggenggam tangan lemah Zee. Kakinya melangkah cepat mengikuti pergerakan para petugas kesehatan Hideaway yang tengah mendorong tubuh Christy di atas sebuah ranjang dorong menuju ruang operasi.

Ya, akhirnya Christy membawa Zee ke Hideway karena hanya tempat ini yang terlintas di pikirannya.

"Maaf, tapi kamu nggak boleh masuk." Tahan seorang petugas kesehatan pada Christy yang ingin menerobos masuk ke dalam ruang operasi.

"Tapi aku bender. Aku bisa membantu dia selama operasi." Ujar Christy yang kekeh ingin ikut ke dalam.

"Kamu lupa? Selain dokter Indah, semua petugas yang ada di sini adalah Bender." Ucap petugas kesehatan itu yang kekeh pada pendiriannya.

"Tapi, Kak Muthe...."

"Sstt..." Petugas kesehatan bernama Muthe itu mendorong tubuh Christy agar keluar ruangan tersebut. Christy yang di paksa keluar hanya bisa menangis sesenggukan di depan pintu operasi. Tubuhnya luruh ke lantai, Ia menangis sambil memeluk lututnya sendiri.

"Hentikan tangismu itu, Christy. Tangismu itu tidak akan membantu!" Kesal Sehun karena sejak kedatangannya Christy hanya menangis seperti orang gila.

Christy tidak lantas diam, Ia bangkit dan malah semakin mengeraskan tangisnya. Ia merengek pada Sehun, meminta izin padanya agar diperbolehkan masuk ke ruang operasi.

"Biarkan aku masuk, Oppa. Aku janji nggak akan mengganggu petugas medis. Aku justru akan membantu mereka dengan self healing ku."

"Dokter yang bekerja di dalam butuh konsentrasi tinggi untuk menyelesaikan operasi. Kamu mau operasinya gagal karena suara tangismu itu?" Christy menggeleng cepat. Mulutnya mengatup rapat dan tangisnya lenyap entah kemana. Hanya suara sesenggukan yang belum hilang karena Christy tak bisa menghilangkannya begitu saja.

Number NineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang