Chapter 8

643 57 7
                                    

Dulu manusia hidup saling berdampingan didalam perbedaan. Bender dan Non-bender. Mereka hidup dengan damai. Namun semua berubah saat sebuah tragedi besar pecah 20 tahun yang lalu. Sekelompok Bender kejam menyerang manusia Non-bender untuk menguasai dunia. Mereka membunuh ribuan nyawa dan menciptakan kebencian.

Sejak saat itu manusia normal memutuskan untuk memusnahkan Bender agar keseimbangan dunia kembali tercapai. Walapun sebenarnya tidak semua Bender melakukan kejahatan, tidak ada pengecualian untuk itu. Bender harus musnah. Perang antar dua golongan berbeda ini tidak dapat dihindari lagi. Atas dasar perdamaian dunia, perburuan Bender dimulai dari sekarang.

_NUMBERNINE_

CAST

Shani Indira
Shania Gracia
Gita Sekar
Feni Fitriyanti
Yesicca Tamara
Angelina Christy

Zee, Fiony, Jinan, Sisca, Khatrina, Freya, dan member lain yang akan muncul jadi cameo

.

.

.

Chapter 8

.

.

.

Shani tiba di lokasi pertarungan antara Hunters Bender dan Black Bender bersama dengan Gracia, Christy, dan Chika. Awalnya ia sulit melihat apa yang sebenarnya terjadi. Kepulan asap dari tembakan dan gas-gas beracun menutupi pandangan mereka. Ia berjalan mendekati pusat pertarungan, selangkah, dua langkah, tiga langkah. Ia seketika membelalakkan matanya saat berhasil melihat apa yang terjadi.

Puluhan orang tergeletak berlumuran darah. Diantara mereka bahkan ada yang sudah tidak bernyawa. Mereka yang keadaannya begitu tragis itu adalah bender. Manusia berbeda yang memiliki kelebihan seperti dirinya. Shani mengeraskan rahangnya, ia benar-benar marah kali ini. Tidak seharusnya Hunters Bender melakukan ini pada mereka para bender. Gracia, Chika dan Christy yang melihat pemandangan mengerikan dihadapan mereka juga tak kalah terkejutnya dengan Shani.


Sekelebat ingatan buruk tentang perang besar 20 tahun lalu pun lewat di pikirannya. Ini hampir sama seperti 20 tahun lalu, namun skalanya ini lebih kecil. Shani yang geram melangkahkan kakinya mendekati seorang pasukan Hunters Bender dan menarik kerah seragam kegagahannya. Ia begitu ketakutan saat Shani menyentuhnya, sampai-sampai ia menjatuhkan senjatanya dan hanya gemetaran dihadapan Shani.

“Kenapa kalian melakukan ini?! JAWAB AKU!”, bentak Shani.

Harlan bersaudara yang melihat leader mereka yang sedang mengamuk hanya bisa terdiam mengamati perubahan ekspresi yang jarang-jarang diperlihatkan oleh Shani. Bukan mereka objek amarah Shani, tapi mereka tetap saja merasa ngeri melihat aura leader mereka saat ini.

“Ka-kami ha-hanya melakukan tugas kami. Ka-karena mereka akan merampok Bank lagi." jawab Hunters Bender itu gelagapan.

Shani mendorong tubuh orang itu kasar hingga hampir tersungkur, setelah berhasil mendapatkan kembali keseimbangannya, pria hunters bender itu pun berlari tunggang langgang, dan Shani  membiarkannya begitu saja.

Number NineWhere stories live. Discover now