Chapter 22

650 52 14
                                    

Dulu manusia hidup saling berdampingan didalam perbedaan. Bender dan Non-bender. Mereka hidup dengan damai. Namun semua berubah saat sebuah tragedi besar pecah 20 tahun yang lalu. Sekelompok Bender kejam menyerang manusia Non-bender untuk menguasai dunia. Mereka membunuh ribuan nyawa dan menciptakan kebencian.

Sejak saat itu manusia normal memutuskan untuk memusnahkan Bender agar keseimbangan dunia kembali tercapai. Walapun sebenarnya tidak semua Bender melakukan kejahatan, tidak ada pengecualian untuk itu. Bender harus musnah. Perang antar dua golongan berbeda ini tidak dapat dihindari lagi. Atas dasar perdamaian dunia, perburuan Bender dimulai dari sekarang.

_NUMBERNINE_

CAST

Shani Indira
Shania Gracia
Gita Sekar
Feni Fitriyanti
Yessica Tamara
Angelina Christy

Zee, Fiony, Jinan, Sisca, Khatrina, Freya, dan member lain yang akan muncul jadi cameo

.

.

.

Chapter 22
.

.

.

"Tolong kami..." desis Feni.

Ia berdiri menyiagakan tubuhnya dengan pengendalian medan gaya yang terbentang menutupi seluruh tubuhnya. Feni tidak punya pilihan lain selain mempertahankan diri. Bukan berarti dia tidak bisa menyerang, ia bisa, namun, itu terlalu beresiko untuknya. Jika ia sampai terkena serangan fatal, maka tamatlah sudah riwayatnya. Walaupun ia seorang bender, tubuhnya tidaklah berbeda dari manusia biasa pada umumnya.

'Self healing bodoh. Kenapa aku tidak memilikinya?' Batin Feni dalam hati. Saat ini Feni ada di lantai atas dan berdoa di dalam hatinya semoga Gracia baik-baik saja di bawah sana.

Vinno terus melangkahkan kakinya mendekat kearah Feni. Bender itu terlihat santai menikmati ketakutan Feni.  Sementara Feni terlihat panik dengan keringat dingin yang juga terus mengalir melewati pelipisnya, rambut blonde-nya juga terlihat basah karenanya. Pertarungan Ini benar-benar tidak seimbang. Tapi entah kenapa Feni justru lebih mengkhawatirkan keadaan Gracia dia bawah sana. 'Semoga Gracia baik-baik saja' rafalnya dalam hati.

"Tenang saja. Aku tidak akan membunuhmu, karena aku tidak akan pernah bisa melakukannya." ucap Vinno tiba-tiba. Ucapan Vinno benar-benar membuat Feni terkejut.

'Tidak bisa membunuhku? Kenapa? Apa alasannya?'

"K-kenapa? Apa Number Nine tidak bisa mati?" tanya Feni dengan wajah polos.

Pertanyaan Feni membuat Vinno terkekeh.

"Kenapa kamu membicarakan Number nine? Sepertinya ada salah faham disini."  ujar Vinno masih dengan kekehannya.

"Bukankah kalian mengincar Number Nine? Dan sekarang... kalian ingin menangkap aku.. bukankah itu artinya aku....."

"Kamu bukanlah Number Nine." Vinno memotong ucapan Feni, "Tapi sebagian jiwa Number Nine ada padamu,"

DEG!

Rasanya tubuh Feni yang telah melayang karena fakta bahwa dirinya adalah Number Nine kembali dihempaskan ke bumi setelah mengetahui fakta baru ini. 

Number NineWhere stories live. Discover now