'eighteen 18'

119 19 2
                                    

Mentari menembus gorden kamar zeyin, membuat gadis itu terusik dari tidurnya, ia membuka matanya perlahan, terlihat seorang lelaki tengah menyibakkan gorden di kamarnya.

"HAO! NGAPAIN DI SINI!" teriak zeyin tiba tiba, lalu beranjak dari tidurnya.

Zhanghao melihat zeyin sekilas, yang kini tengah mengusap matanya. "kan udah gua bilang kemarin, gua main ke sini, lagian di rumah gak ada kerjaan," ucap zhanghao berjalan mendekati kasur zeyin, lalu mendudukinya.

"k-kok bi-bisa masuk kamar gua? "tanya zeyin menutup wajahnya dengan bantal, ia malu memperlihatkan wajah bantalnya.

"Pas gua datang Gyuvin masih tidur, gua bangunin lah trus dia bilang lo ada di kamar, ya jadinya gua ke kamar lo, eheh maaf ya," jawab zhanghao mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

Pasti gyuvin masih tertidur sekarang batin zeyin, ia beranjak dari duduk, bantalnya masih berada di wajah, "gak perlu di tutup wajah lo zey, gua tetep bakalan suka," ucap zhanghao tiba tiba saat zeyin memasuki kamar mandi.

Zeyin menutup pintu kamar mandi cukup kencang, membuat lelaki itu tertawa, zeyin memegangi dadanya yang kini berdegup kencang.

"ZEY GUA TUNGGU DI BAWAH!" teriak zhanghao menutup pintu kamar zeyin, lalu berjalan menuju ruang tamu.

Lelaki itu melihat Gyuvin yang kini masih terlelap di atas sofa, zhanghao mengambil sapu yang tadi malam gyuvin lempar, lalu memukul kaki adik kelasnya itu. "bangun heh! Udah pagi kerja!" ucap zhanghao masih memukul tubuh adik kelasnya itu pelan.

Gyuvin membuka matanya, lalu berdecak kesal. " Bodoamat gua ngantuk! Lagian hari minggu bang!" gyuvin kembali menutup tubuhnya dengan selimut membiarkan zhanghao mengusiknya sekarang.

"Ck, kebo!" Zhanghao berjalan menuju single sofa di samping gyuvin lalu mendudukinya, sambil menunggu zeyin, lebih baik dirinya bermain game, dari pada menggangu gyuvin, pasti lelaki itu tidak akan terusik walaupun di gangu.

















































Zeyin kini sudah mandi dan sudah rapi, ia menuruni anak tangga, melihat kedua orang lelaki tengah duduk di sofa, larat melainkan hanya zhanghao sedangkan gyuvin masih tertidur.

Gadis itu melangkahkan kakinya, menghampiri gyuvin yang kini tengah pulas tertidur.

BUK!

satu bantal terlempar pada wajah gyuvin membuat sang empu bangun seketika. "BANGUN!" Zhanghao yang tengah asik memainkan gamenya, kaget melihat zeyin tengah membangunkan gyuvin.

"gangu tau gak kak! ah udah lah gua balik dulu, lo berdua jangan macem macem!" ancam Gyuvin bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju pintu, ia bawa selimut zeyin yang kini berada di tubuhnya.

"Selimut gua balikin besok!" gyuvin tidak mengubsrikan perkataan zeyin ia berjalan keluar rumah, sedangkan gadis itu menduduki sofa tempat gyuvin tidur tadi.

Zhanghao melirik zeyin sebentar lalu mematikan handphonenya, ia berjalan berpindah tempat untuk duduk di sebelah zeyin.

"Gua baru inget, mama sama papa sebentar lagi ke sini" ucap zeyin melihat lelaki di sampingnya.

"Bagus lah, gua juga pengen ketemu orang tua lo sekalian kenalan" ujar zhanghao merapikan anak rambut zeyin, menyelipkanya di telinga.

Lelaki itu menatap wajah zeyin yang kini tengah menatapnya juga, walaupun wajah zeyin memiliki memar, di mata zhanghao zeyin ini sangat cantik dan lucu, apa lagi saat zeyin marah marah.

"Sakit hao! L" sentak zeyin, saat tangan zhanghao mecubit pipi zeyin gemas, padahal pipi zeyin masih memar.

Lelaki itu tertawa melihat ekspresi gadis di hadapannya, kedua tangan zhanghao meraih wajah zeyin, menatapnya lamat lamat, zeyin yang tengah di tatap seperti itu dengan zhanghao hanya bisa diam, jantungnya kembali berdegup cepat.

ʏᴇs ᴏʀ ɴᴏ [ ᴢʜᴀɴɢʜᴀᴏ ]Where stories live. Discover now