fifteen 15

92 18 1
                                    


Dua hari berlalu semenjak ricky mencurahkan isi hatinya pada zeyin, untunglan mereka sekarang baik baik saja. Berdamai dengan keadaan.























Buggghhh!




















Zeyin terhempas ke lantai saat dirinya menerima pukulan dari seseorang. "lo siapa anj," kaget gadis itu mengusap pipinya perih.

Ia beranjak dari lantai menatap tajam seseorang yang sudah memukulnya tadi. "buka masker lo bangsat!" bentak zeyin meraih kerah baju seseorang itu.

Bughhh!

Zeyin meloloskan satu pukulan tepat di pipi sebelah kiri seseorang di hadapannya, hei dia pikir tidak sakit apa di pukul begitu kuat sehingga zeyin tersungkur di lantai.

Mereka berdua saling membalas pukulan satu sama lain, wajah zeyin mungkin sudah babak belur akibat pukulan yang di beri orang itu, zeyin tak mau kalah, ia juga memukul habis habisan ke orang itu.

"SIAPA LO, BERANI BERANINYA MASUK KAWASAN RUMAH GUA!" emosi zeyin meluap sekarang, ia hempaskan orang itu ke lantai.

Zeyin membuka masker seseorang di hadapannya paksa, saat telah terbuka, zeyin tercengang melihat seseorang itu.


































"Chaeyoung?"
















































Sebenarnya sebelum zeyin di pukul habis habisan,ia ingin pergi ke rumah zhanghao sore ini, tapi baru saja membuka pintu, tiba tiba seseorang memukulnya habis habisan dan orang itu sendiri chaeyeong.

Zeyin tarik kata katanya kemarin, saat dirinya mengatakan bahwa chaeyeong gadis yang baik, entah sebab apa gadis itu memukulnya sampai seperti ini.

Untung lah gunwook ricky gyuvin dan yujin datang tepat waktu memisahkan mereka, jika tidak mungkin mereka berdua masih saling memukul satu sama lain.

"Akh pelan-pelan bangsat," ringis zeyin saat gyuvin mengompres memar di pipi kirinya.

"Lagian lu berdua ngapain gebuk Gebukan sampe babak belur kaya gini?!" omel gyuvin, sedari tadi ia tidak henti hentinya memarahi dua orang ini.

"Mana gua tau, pas gua buka pintu langsung di gebuk sama tu orang, gak tau salah gua dimana," sindir zeyin.

"Kenapa kak chae? Kok bisa tiba tiba nyerang kak zeyin duluan?" tanya gunwook yang membantu chaeyeong mengobati lukanya.

Chaeyeong menghembuskan nafasnya pelan. "gua gak suka ngeliat kakak lu pada deket sama zhanghao," jujur chaeyeong.

Gyuvin, ricky, gunwook dan yujin tertawa setelah mendengarkan ucapan jujur dari chaeyeong.

"Ngapain ketawa?" tanya chaeyeong bingung, perasaan tak ada yang salah dari ucapannya barusan.

"Lu kalo cemburu ngeri dah kak, sampe gebuk orang gini," ledek yujin masih tertawa.

"Jadi bener, yang di bilang bang Matthew kalo kak chaeyeong masih gamon sama bang Hao" timpal gyuvin seraya memberi plaster di pipi zeyin.

"Cemburu cemburu aja, jangan main pake kekerasan," tambah ricky yang telah berpengalaman.

Chaeyeong memutarkan bola matanya malas, mereka berempat memang menjengkelkan ternyata.

Beberapa menit berlalu, setelah gyuvin dan gunwook mengobati luka zeyin dan chaeyeong, mereka masih setia berada di rumah zeyin.

"Lo gak pulang kak?" tanya gunwook pada chaeyeong di sebelahnya.

"Gua mau ngomong sama zeyin sebentar, bisa tinggalin kita berdua?" Gunwook mengangguk, ia bilang pada gyuvin ricky dan yujin, untuk memberi waktu buat mereka berbicara.

"Jangan berantem lagi ya kak, awas aja lo berdua berantem lagi," ancam gyuvin sebelum meninggalkan mereka berdua di ruang tamu.

Setelah mereka ber empat tidak lagi di ruang tamu, tersisa lah zeyin dan chaeyeong yang tengah duduk berjauhan.

"Sebelum nya gua minta maaf udah mukul lu sampe kaya gini," ucap chaeyeong tiba tiba memecahkan keheningan.

"Gua bener bener gak bisa nahan emosi, apalagi ngeliat zhanghao deket sama lo, gua tau gua salah," lanjut chaeyeong menatap zeyin sendu.

"Terus hubunganya sama gua apa?" tanya zeyin ketus, chaeyeong mengusap wajahnya kasar setelah itu meringis kesakitan.

"Bego, udah tau luka." chaeyeong tak menjawab ia masih memikirkan apa yang ingin ia bicarakan dengan zeyin.

"Lo suka kan sama dia?" tanya chaeyeong lagi pada gadis di sampingnya.

Zeyin tidak langsung menjawab pertanyaan chaeyeong barusan, ia masih bingung dengan perasaannya sendiri.

"Kalo emang lo suka sama dia, jagain dia zey, gua gak akan pernah bisa lagi balik sama zhanghao," ucap chaeyeong tiba tiba, zeyin menaikan alisnya bingung.

"Emangnya lo kenapa?" tanya zeyin penasaran.

"Mama papa gua gak setuju sama zhanghao, zhanghao juga udah gak suka sama gua, jadi mau gimana lagi, mau berharap sama manusia nantinya sakit hati, gua males banget kaya gini," jawab chaeyeong mengeluarkan satu bungkus rokok dari sakunya.

"Lah terus ngapain lo gebuk gua?" tanya zeyin sedikit emosi, kok bisa chaeyeong meluapkan emosinya ke zeyin.

"Ya maap, gua udah eneg banget sumpah, ngeliat lo deket sama Hao, mama papa gua gak setuju gua balik sama Hao, sory ya zey udah ngelampiasin semuanya ke lo," maaf chaeyeong menundukkan kepalanya, tak lupa asap rokok yang di keluarkan dari bibir gadis itu.

"Gak habis pikir gua sama lo chae,"  ucap zeyin ia lihat chaeyeong yang tengah mengisap rokok di sampingnya, jika tidak ada empat curut di rumah, mungkin zeyin sudah ikut mengisap rokok.

"ya maap, gua bener bener gak bisa ngontrol emosi, sangking eneg nya." Zeyin menghembuskan nafasnya pelan, ia tak beda jauh dengan chaeyeong, sama sama eneg.

"Gua mau lo jagain zhanghao, jangan sekali kali lo nyakitin dia, sampe gua denger lo nyakitin dia habis lo zey di tangan gua," ancam chaeyeong seraya mematikan rokoknya.

"Gua balik dulu, makasih udah mau obatin, dan juga gua minta maap udah ngelampiasin ini semua ke lu," pamit chaeyeong yang di angguki oleh zeyin sebagai jawaban.

Zeyin memegangi kepalanya frustasi, ia tidak yakin dengan perasaan nya sendiri, lagian dirinya dekat dengan Zhang hao hanya karna misi, tidak mungkin kan zeyin menyukai lelaki itu.

Setelah mendapat berkas penting itu, zeyin tak lagi berurusan dengan zhanghao, zeyin juga tidak peduli nantinya zhanghao sakit hati atau tidak, jika zhanghao mengetahui zeyin mendekatinya hanya karna misi.

Tapi mengapa setiap zeyin bersama zhanghao hatinya berdegup kencang.

Setelah zeyin termenung cukup lama, zeyin segera berjalan menuju kamar, sebelum ke kamar zeyin sempatkan dulu melihat empat lelaki yang tengah membuat makanan di dapur, zeyin tidak menghiraukan mereka ber empat yang penting mereka akan membersihkan kekacauan yang telah mereka buat nantinya.






























_________________________

JANGAN LUPA VOTE MANTEMAN!!

ʏᴇs ᴏʀ ɴᴏ [ ᴢʜᴀɴɢʜᴀᴏ ]Where stories live. Discover now