seven 7

150 26 3
                                    

"Zey?" ucap zhanghao sambil menduduki kursi di sebelah zeyin. Zeyin pun melihat zhanghao yang berada di sebelahnya, dengan wajah bertanya.

Zhanghao jadi bingung melihat zeyin yang cukup basah kuyup, dirinya pun ikut basah kuyup. ia tidak membawa jaket satupun, jaketnya ia tinggalkan di mobil.

"Lo kedinginan kan? pake baju gua sini zey" ucap zhanghao hendak membuka bajunya.

"Eh jangan, ntar kalo gua pake baju lo, lonya pake apa?" Zeyin panik melihat zhanghao hendak membuka bajunya.

"Ya gak pake baju lah, lagian kasian lonya baju lo juga lenganya pendek," Jawab zhanghao.

"Gak Hao gak usah, gua gapapa jangan buka baju lo, kasian ntar lo juga kedinginan," Tolak zeyin sambil mengalihkan pandanganya, apa apaan zhanghao bisa-bisanya ingin membuka baju di tempat umum seperti ini.

Lelaki itu kembali melihat jalanan, sama seperti zeyin, tak ada yang membuka suara mereka berdua hanya terdiam di halte bis. Angin menembus kulit putih zeyin, ia kembali memeluk tubuhnya kedinginan.

Zhanghao melihat kesamping, menatap zeyin yang kedinginan, ia pun menggeser kan duduknya lebih dekat dengan zeyin. Lalu ia raih tangan zeyin untuk di genggamnya.

"Maaf ya Hao gara-gara gua, lo jadi ikut kehujanan," ucap zeyin sambil menatap zhanghao, ia tidak menolak saat tanganya di genggam zhanghao.

"Gapapa asal sama lo." Zeyin sedikit salting akan ucapan Hao tadi, ia alihkan pandanganya asal tidak menatap lelaki itu.

Sesekali Hao meniup tangan zeyin agar gadis itu terasa hangat. Di rasa hujan sudah mulai mereda, zhanghao dan zeyin kembali menunju mobil. Zhanghao menutup pintu mobil begitupun dengan zeyin yang berada di sampingnya.

"Makasih Hao," ucap zeyin, setelah zhanghao memasangkan jaket di tubuhnya. Lelaki itu kembali tersenyum mendengar perkataan zeyin.

Di rasa tidak ada lagi percakapan Lelaki itu pun melajukan mobilnya menuju rumah zeyin.












































"Mampir dulu gak Hao?" tanya zeyin saat dirinya sudah berada di depan rumah.

"Makasih tawaranya, kapan-kapan gua mampir," jawab zhanghao yang berada di hadapan zeyin.

"Jaket lo gimana?" tanya zeyin lagi.

tadi setelah hujan berhenti, zhanghao mengajak mengantarkan zeyin, dan memberikan jaket yang berada di mobilnya pada zeyin.

"Di bawa aja dulu, besok bisa di balikin, " Zeyin kembali menganggukkan kepalanya, oke kali ini ia tidak boleh salting.

"Yaudah ya zey, gua balik dulu," ucap Zhang hao.

"Iya hati hati ya hao," zhanghao kembali menaiki mobilnya sambil melambaikan tangan.

"Daaa hao!" teriak zeyin saat mobil hao sudah jauh berjalan. Gadis itu membalikan tubuhnya lalu melangkahkan kakinya menuju pintu rumah.




































Saat zeyin hendak menutup pintu rumah, suara seseorang pun terdengar
"Idihhh Yang baru balik date, kaga ngajak-ngajak," ucap gyuvin yang entah dari kapan sudah berada di rumah zeyin. Bagaimana gyuvin bisa tau?, ya sedari tadi gyuvin mengintip kakaknya dari jendela.

"Lagian orang lagi jatuh cinta emang gitu pin," Sambung gunwook dari dapur. Belum juga zeyin melangkahkan kakinya menuju kamar, sudah ada mereka berdua di rumah zeyin

"Kok kakak gak bilang, kalo kakak deket sama tu orang?" tanya gyuvin.

"Bacot gak usah banyak tanya gua mau mandi!" ucap zeyin sambil menaiki anak tangga.

"Idih, untung ada yang mau sama lo kak, mudah-mudahan betah dah tu orang sama sikap lu," teriak gyuvin, namun tidak di dengarkan oleh zeyin.

"Lu kenal wuk sama tu cowo?" tanya gyuvin.

"Kagak tau gua, mungkin temen nya kak zeyin," bohong gunwook. Gyuvin pun hanya mengangukan kepalanya mengerti.

"Pin telfon si yujin, suruh ke sini ajak juga si ricky," suruh gunwook sambil menduduki sofa di sebelah gyuvin.

Zeyin tidak mengubsrikan perkataan dua orang di lantai bawah, ia ingin mandi secepatnya lalu berbaring di atas kasur kesayangan.

















































Malam harinya zeyin berjalan menuruni tangga, pasalnya ia mendengar keributan sedari tadi di ruang tengah, dan benar saja di sini ada gyuvin gunwook,yujin dan ricky, untunglah mereka tidak memberantakan ruang tengah.

Zeyin langkahkan kakinya melewati mereka, lalu zeyin berjalan menuju dapur untuk mengambil minum. Sebenarnya zeyin sudah sangat mengenal 4 lelaki itu, ya walaupun si ricky pernah menjadi mantan kekasihnya.

"Gua mau ke dapur sebentar," ucap ricky sambil beranjak dari duduknya lalu ke dapur.

Saat zeyin ingin mengambil minuman di kulkas,sebuah tangan kekar sudah berada di sampingnya. Ricky balikan tubuh zeyin agar menghadap kepadanya, lalu ia mengunci zeyin dengan tangan yang berada di samping gadis itu.

Beberapa saat Zeyin mematung saat matanya bertemu dengan mata ricky. Mereka berdua sama sama larut,sampai zeyin membuka suara duluan. "Kenapa?" tanya zeyin tenang.

"Jangan pernah suka sama hao," ucap ricky semakin mendekatkan wajahnya ke zeyin.

"Gua emang udah suka sama hao, lo gak berhak ngatur-ngatur gua lagi, kita udah gak ada hubungan," final zeyin sambil mendorong tubuh ricky menjauh darinya, Ia pun hendak meninggalkan ricky di dapur, namun

"Kak zey pernah pacaran sama bang ricky?" tanya yujin yang sedari tadi sudah berada di depan mereka.

"Sana bawa temen lo pulang," ucap zeyin sambil meninggalkan dua orang itu di dapur.

Yujin mengerjapkan matanya tak percaya lalu ia tatap ricky penasaran "sejak kapan lo pacaran sama kak zeyin bang?" tanya yujin

"Kapan-kapan bisa, gua mau balik, ntar lu balik sama gunwook ya." yujin hanya bisa ternganga melihat ricky berjalan melewatinya, setau yujin ricky dan zeyin hanya berteman dekat.











































                           "Han yujin"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

                           "Han yujin"

ʏᴇs ᴏʀ ɴᴏ [ ᴢʜᴀɴɢʜᴀᴏ ]Where stories live. Discover now