5

1K 80 5
                                    

Saat ini mereka semua sedang bersantai di ruang tengah, dengan seorang balita menggemaskan yang bersandar nyaman di tubuh hoseok dengan mulut yang sibuk mengemut susu dalam botol, sedangkan mata kucingnya fokus pada tayangan kartun didepannya, tayo.

"Jim, ayahmu kapan kemari?" tanya seokjin

"Mungkin sebentar lagi"

Seokjin mengangguk, lalu mengalihkan pandangannya pada si kecil yang tak terganggu sama sekali di bawah karpet sana, balita itu bahkan tak mengeluarkan suara lucu nya sedari tadi...kartun memang mengalihakan segala nya.

"Baby?"

Plop

"Why daddy?" yoongi menoleh setelah ujung silikon dot nya terlepas

"Serius sekali, apa seru kartun nya?"

"Eum! selu, tapi tapi bus na mogok...kasihan" jawabnya dengan nada  sedih diakhir

"Jangan sedih, nanti kan dibawa kebengkel pasti bagus lagi"

"Benalkah?" tanyanya dengan mata kecil yang membulat senang

"Huum, pasti bus hijau itu akan jalan lagi" lembut seokjin seraya mengelus pipi bakpau si kecil

"Eung!" senangnya, lalu kembali menonton dan mengemut susu nya perlahan...apalagi ditambah elusan tangan hoseok yang lembut diperutnya, ugh...nyaman sekali pokoknya.

"Kapan kita akan berbelanja keperluan baby, hyung?" tanya taehyung

"Mungkin sore nanti"

"Sepertinya aku tidak bisa ikut jika sore" sahut hoseok

"Waeyo?"

"Aku ada pemotretan nanti, dan mungkin saja sampai malam" jawab hoseok seraya melepas dot dari mulut yoongi karena balita itu ternyata tertidur

"Loh? kau tidak libur seok?"

"Managerku baru memberitahuku tadi" jawab hoseok, menidurkan si kecil di karpet tebal disana.

Ding dong

"Ah, itu pasti appa" ucap jimin, lalu berjalan pergi untuk membuka pintu

Tak lama kemudian, jimin kembali bersama seorang pria paruh baya berseragam polisi, yang tak lain adalah ayahnya sekaligus seorang ketua kepolisian seoul

"Annyeong samchon" sapa jungkook, dan tuan park hanya tersenyum seraya menepuk pundak jungkook

"Jadi, apa yang kalian ingin bicarakan? apa soal balita itu?" tunjuk tuan park pada si mungil yang tertidur meringkuk

Seokjin mengangguk, lalu menceritakan semua apa yang diberitahu jungkook termasuk lebam-lebam yang ada di tubuh si kecil yoongi, sedangkan tuan park mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan keponakan nya itu

"Jadi bagaimana samchon?"

"Aku akan menyelidikinya, sepertinya bocah ini korban human trafficking" jawaban tuan park sukses membuat mereka semua melotot tak percaya, anak sekecil yoongi...mengalami human trafficking?

"Apa kau yakin appa? b-balita seperti yoongi mengalami itu?" tanya jimin

"Semuanya bisa saja jim, apalagi setelah mendengar jika bocah itu memiliki lebam dibeberapa inci tubuhnya...bukankah itu mungkin saja?"

"Kalian tenang saja, samchon akan mencari keluarga bocah ini dulu...kalau sudah ketemu, samchon akan memberitahu kalian" lanjutnya

"Eum, bolehkah yoongi tinggal bersama kita saja samchon? entah kenapa a-aku merasa terikat dengan nya saat pertama kali aku menatap matanya" ucap namjoon menatap lekat pada si kecil, dia tidak berbohong dengan apa yang dia ucapkan barusan. Sejak pertama kali ia menatap mata kucing itu, entah kenapa seperti ada magnet yang menarik dirinya untuk terus ingin berada didekat si mungil.

"Benar appa, bisakah...jangan mencari orang tua yoongi. M-meski baru semalam, tapi kami semua sudah menyayanginya" timpal jimin

Tuan park menghela nafas pelan, lalu memandang pada anak dan keponakan nya.

"Tapi samchon harus tetap mencari orang tuanya, takutnya bocah itu korban penculikan lalu jadi korban human trafficking . Dan, selama samchon mencari...nikmatilah waktu kalian dengan balita itu. kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya"

Mereka semua hanya terdiam, pandangan mereka semua jatuh pada yoongi yang damai terlelap. Apa balita menggemaskan itu akan pergi meninggalkan mereka jika orang tua nya ketemu? entah kenapa berat sekali rasanya, bahkan hanya membayangkan nya saja membuat mereka takut.

"Apa ada yang ingin dibicarakan lagi?"

"Tidak ada samchon" jawab taehyung lirih, membuat tuan park menghela nafas panjang.

"Yasudah, jika terjadi apa-apa...hubungi saja. Samchon pamit, jaga diri kalian baik-baik"

Mereka mengangguk, lalu membiarkan tuan park pergi dari mansion mereka.

"Apa yoongi akan meninggalkan kita?"

"Entahlah, hah...berat sekali rasanya bahkan hanya untuk membayangkannya" jawab seokjin

"Kau benar hyung"

Mereka semua kembali diam, memperhatikan si kecil yang nyaman tertidur dengan bibir kecilnya yang bergerak seolah sedang mengemut parcifer.

"Aku akan memindahkan nya ke kamar" ucap taehyung lalu dengan perlahan menggendong si kecil ala koala nya dan membawanya ke kamar.

Saat sudah sampai dikamar, taehyung dengan lembut membaringkan yoongi di ranjang king size nya, menepuk kecil perut nya saat mata kecil itu sedikit terbuka, mungkin karena pergerakannya barusan

"Tidur lagi baby..." bisik taehyung, dan untung saja si kecil kembali terpejam dengan dengkuran halusnya.

Taehyung tersenyum lembut, lalu membaringkan dirinya di samping yoongi.

Sedangkan disisi lain, seorang wanita paruh baya tengah bersimpuh terus memohon agar sang tuan tak membunuhnya, wajahnya bahkan sudah basah karena menangis dengan lebam di sudut bibir akibat tamparan keras dari sang tuan.

"Kau tahu? aku jadi kehilangan keuntunganku!!" hardiknya menjambak surai kusut itu kencang

"Maafkan saya tuan, saya tidak tahu jika anak itu hilang...s-saya saya hanya meninggalkan nya sebentar, dan anak itu sudah tak ada...saya kira dia sudah dibawa oleh Mr.X" ucapnya, dengan tangan yang disatukan

"Kenapa kau meninggalkannya bodoh!! dia adalah uangku!!, aish...susah payah aku mengambil bocah itu, dan sekarang hilang entah kemana"

"B-beri saya kesempatan tuan, saya akan mencari anak itu...saya janji akan menemukannya" mohonnya, tapi sang tuan hanya tersenyum miring lalu mengambil katana panjang nya

"Aku selalu memberimu kesempatan setiap kali kau melakukan kesalahan, tapi untuk kali ini kesalahanmu sangatlah fatal karena sudah menghilangkan salah satu aset berhargaku"

"Andwae! tolong hiks...tolong ampuni saya tuan...hiks saya mohon beri saya kesempatan satu kali lagi, jebal..." wanita paruh baya itu memegangi kaki sang tuan erat dengan isak tangis yang menggema diruang bawah tanah itu.

Sang tuan hanya menyeringai, lalu mengeluarkan katana panjang nya dan dengan cepat mengayunkan nya pada kepala wanita itu hingga menggelinding kebawah dengan darah yang memuncrat.

"Ah sial! darah menjijikan nya menyentuh wajahku" makinya, lalu segera ia hapus dengan kasar.

"Kalian semua, cepat ambil bagian apapun yang bisa dijual dari wanita jalang ini!" perintah nya mutlak pada para anak buahnya yang sekarang tengah berdiri kaku dengan pucat pasi

"Kalian dengar tidak?!!"

"Nde tuan!"

Dengan cepat para anak buahnya bergerak, lalu membawa jasad wanita itu untuk di eksekusi diruangan khusus, meninggalkan sang tuan yang sibuk mengumpat disana.











Halloha
Gimana?
Voment ya
Next Chap?
TBC.

Yoongie&6Daddies ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Där berättelser lever. Upptäck nu