32🐺

187 8 1
                                    

"Selamat pagi, Lillian!" Sapa Kiel dengan semangat 45. Kiel segera mensejajarkan langkahnya pada Lil yang baru saja memasuki gerbang.

"Pagi juga, Kiel." Jawab Lil hangat, di samping kanannya ada Lucas yang berjalan mengiringi langkah Lil semenjak keluar dari mobil.

"Luka kamu udah diobati?" Tanya Lil, pasalnya kemarin 'kan mereka berdua berantem. Wajah Lucas saja banyak lebam, mungkin saja wajah Kiel juga.

Kiel antusias mengangguk, "udah diobatin mamah." Jawabnya.

Lil mengangguk saja, baguslah jika sudah diobati. Lil berjalan pelan-pelan di tengah kedua manusia yang baru kemarin baku hantam, ia takut jika kejadian kemarin terulang lagi.

"Lil sendiri?"

Lil menoleh, menatap wajah Kiel yang masih tersenyum lebar padanya.

"Lil?" Tanya Lil menunjuk diri sendiri. Memangnya dia kenapa kemarin?

Kiel mengangguk dengan kekehan kecil, jangan bilang Lil lupa akan kejadian dimana ia terjatuh tersungkur kemarin gara-gara—Lucas sialan itu. Tiba-tiba wajah Kiel menajam menatap Lucas yang tak menatapnya, ia jadi kesal sendiri karena tak bisa memberi pelajaran bagi si Lucas menyebalkan itu karena telah membuat Lil terjatuh.

Ahh! Lil ingat, kemarin 'kan ia sempat terjatuh. Walau tidak terlalu sakit, tapi Lucas dan Kiel sudah heboh saja. Apalagi Lucas yang menangis tersedu-sedu di dekatnya. Haduh, mengingatnya kembali membuat Lil pusing.

"Lil baik-baik aja kok," jawabnya dan mendapat anggukan kepala dari cowok putih bersurai hitam di sebelah kirinya, Kiel.

"Soal kerja kelompok kemarin—"

"Ga ada kerja kelompok!"

Tegas Lucas setelah diam sedari tadi, kepalanya tak menoleh ke samping, tetap lurus ke depan dengan langkah kaki yang tak memelan sedikitpun.

Lil diam, ia juga agak bingung. Kalau ia meminta izin pada papahnya perihal kerja kelompok di rumah Kiel lagi, yang ada ia akan ditolak mentah-mentah. Syukur-syukur kemarin ia dibolehin. Kalau kerja kelompoknya dilaksanakan di rumahnya atau rumah Lucas, tentu saja tidak boleh! Perintah ayahnya dan Om Wren dengan sangat tegas agar tak memberitahukan alamat rumah mereka pada siapapun, sia.pa.pun! Termasuk Kiel.

"Jadi gimana dong..." gumam gadis itu sedikit frustasi, padahal kegiatan yang seperti ini baru pertama kali ia lakukan. Jangan sampai ia tak bisa melakukan kerja kelompok hanya karena takut kejadian kemarin terulang lagi 'kan?

"Kerja kelompoknya tetep jalan." Kata Kiel membuat langkah Lucas berhenti di tempat, otomatis Lil juga berhenti karena gerakan spontan Lucas.

Kiel tersenyum miring, kita lihat balasan apa yang akan dilontarkan si Lucas ini.

"Ga ada kerja kelompok." Desis Lucas dingin, tak menoleh ke arah Kiel karena sedikit demi sedikit rasa emosinya mulai mendidih.

Dimohon untuk pagi ini saja agar tak membuat Lucas marah, suasana hati cowok itu sedang buruk. Ia masih merasa sangat bersalah pada Lil karena ulahnya yang kemarin, bahkan ia tak bisa tidur dengan lelap hanya karena terus kepikiran.

"Tetep ada, kerja kelompok." Tekan Kiel pelan, menatap intens pada Lucas yang berdiri di sebelah Lil.

Lil diam-diam bergidik ngeri, kenapa suasana disekelilingnya tiba-tiba mendingin? Bulu kuduknya meremang, ia sampai mengusap-usap kulit lengannya dengan pelan.

"Ga. Ada. Kerja. Kelompok." Tekan Lucas dalam, menoleh tajam pada Kiel yang tengah menatapnya dengan wajah menantang. Aura hitam pekat sudah berdatangan di belakang punggung Lucas, benar-benar menyeramkan!

"Kerja. Kelompok. Tetep. Ada." Tukas Kiel tak mau kalah, sengaja menekankan kata demi kata agar di Lucas dengar. Aura Kiel tak jauh menyeramkannya dengan Lucas. Kedua cowok itu lagi-lagi beradu intimidasi dan aura dingin yang menakutkan, tak lupa tatapan tajam keduanya.

Lil beringsut-ringsut mundur, ingin keluar dari suasana yang mencekam itu. Ia rasa-rasanya sudah seperti berada di tengah-tengah arena para singa yang siap bertempur.

"Ayo Lil." Ajak Lucas sambil menggandeng tangan Lil, bahkan langkah Lil yang mundur perlahan itu terhenti karena terkejut, tangannya tiba-tiba saja tertarik.

"Eh?" Beonya.

Kiel mengetatkan rahangnya marah, lagi-lagi seperti ini! Ia benci sekali dengan sikap Lucas yang seenak jidat membawa Lil kemana saja yang ia mau.

Kiel marah dan tak terima, lantas menahan Lil dengan memegang tangan kiri Lil yang menganggur.

Membuat Lil kembali kaget, tangan kanannya baru saja ditarik paksa, sekarang tangan kirinya juga? Seriously?

"Ehm, Lucas.. Kiel.." panggil Lil pelan, sedikit menggerak-gerakkan pergelangan tangannya agar dilepas.

Lucas dan Kiel tak menanggapi, asalkan Lil tak terluka mereka akan tetap saling beradu tatapan tajam.

"Lepas tanganmu." Kata Lucas dingin, menunjuk pada pegangan Kiel di tangan kiri Lil dengan sudut matanya.

"Kau saja yang lepas." Ujar Kiel tak mau mengalah, mana mau ia melepas Lil begitu saja pada musuhnya?

Lil semakin bimbang, apa yang harus ia lakukan? Jangan sampai kedua cowok yang tengah memegangi tangannya kiri dan kanan bertengkar lagi seperti kemarin, sudah cukup ia begitu panik kemarin. Jangan hari ini juga.

Aduh..Lil bingung. Ia harus apa? Tangannya ga mau lepas, mana suaranya gak didengerin Lucas dan Kiel lagi.

Lil bergerak gelisah di tengah pertempuran tatapan tajam itu, ia sudah seperti seekor kelinci putih yang imut sedang berdiri di tengah-tengah dua singa yang sedang beradu erangan tajam.

"Gadis gummy smile... selamat pagi..." sapa Gala tiba-tiba yang entah datang darimana, ia segera menarik Lil menjauhi kedua cowok itu hingga genggaman mereka dari tangan Lil terlepas.

Serempak Lucas dan Kiel menoleh pada Gala, anak laki-laki tampan dengan wajah dinginnya itu tengah berdiri seperti menantang keduanya. Ia menyembunyikan Lil di belakang punggungnya.

"Selamat pagi juga.. orang ketiga..dan, emm..—" sapa Gala pada Kiel, tapi sapaannya sedikit terhenti kala maniknya menatap Lucas. Ia harus panggil dia apa?

"Musuh, mungkin?" Ucap Gala pelan setelah berpikir singkat. Matanya melirik tak suka pada kedua anak laki-laki yang tadi sedang bertempur dengan sengit, untuk merebut si gadis gummy smile.

"Siapa kau." Kata Lucas, bukan pertanyaan, hanya ucapan datar yang sama sekali tak berniat mengetahui jawabannya.

Gala tak menanggapi, ia memilih berbalik dan membawa Lil menjauh dari sana.

"Ayo, gadis gummy smile. Kita pergi." Katanya sambil menggandeng Lil masuk menuju area sekolah.

🦄🦄🦄

Tbc

21 Desember 2023

FLOWER GARDEN [PINDAH KE KARYAKARSA]Where stories live. Discover now