13🐔

569 47 1
                                    

"Jangan menyentuhnya." Peringat Lucas dingin, menatap tak suka pada anak yang bernama Yehezkiel ini.

"Memangnya kau siapanya?" Tanya Kiel sedikit emosi, padahal ia hanya ingin berkenalan, tiba-tiba Lucas datang dan menghempaskan tangannya.

"Aku teman dekatnya." Jawab Lucas.

Kiel tertawa remeh, "hanya teman dekat, tak lebih." Ucapnya pelan, namun masih terdengar oleh Lucas.

"Apa katamu!?"

"Jika kau suaminya, barulah aku akan menjauh." Ucap Kiel santai, tak memperdulikan Lucas yang sudah marah.

"Lucas.." panggil Lil, mengapa Lucas marah? lagian mengapa Lucas menghempas tangannya tadi?

"Jadi namanya Lucas."  Gumam Kiel, ia akan mengingat dengan jelas si Lucas itu.

"Lil, ayo kita pergi." Tak menjawab Lil, Lucas lebih memilih menjauh dari Yehezkiel. Entah kenapa, ia sangat tak suka menatap wajah Yehezkiel yang menurutnya sangat menganggap remeh dirinya.

"Hei, hei. Tunggu dulu, aku masih ingin berbincang dengan Lillian." Cegat Yehezkiel, ia memegang tangan kiri Lil sebab tangan kanannya sudah ditarik oleh Lucas.

Lucas yang awalnya menarik Lil untuk menjauh, langsung terhenti kala pergerakan Lil seperti ditahan. Lucas menengok ke belakang, di sana ada Yehezkiel yang dengan berani-beraninya...!?

"Lepaskan tanganmu!" Titah Lucas lagi, walau terdengar pelan namun percayalah, sekarang ini ia sedang menahan luapan emosi yang ingin membuncah.

"Kau kenapa? aku hanya ingin Lillian, bukan dirimu!" Jawab Yehezkiel tak kalah emosi juga, ia bahkan sudah menarik Lillian agar mendekat ke kubunya.

Tak terima Lilli-nya ditarik menjauh, Lucas segera menarik juga Lillian agar mendekat padanya.

Jadilah Lil berada dalam posisi dilema, apa-apaan dua anak laki-laki ini. Mereka pikir tangannya yang tak sakit ya jika terus ditarik seperti itu!?

"Lillian, ayo." Ajak Kiel dan menariknya, namun tertahan kala Lucas juga menarik Lil dari arah yang berlawanan.

"Ga! Lil, ayo." Kata Lucas dengan mutlak, tak ingin ada pembantahan. Mereka menarik-narik Lil seperti tambang saja!

Sudah cukup! Tangan Lil sakit sekarang.

Lil segera menghempaskan kasar kedua tangannya hingga terlepas dari genggaman Kiel dan Lucas, ia menatap penuh kesal ke arah dua anak laki-laki itu yang sialnya tampan!

"Tangan Lil sakit kalo ditarik terus!" Oceh Lil geram, ia mengusap-usap kedua pergelangan tangannya yang sedikit memerah.

Lucas yang melihatnya langsung menarik bahu Lil agar bersandar padanya, sial! Lil terluka karenanya, lagi.

"Ma-maaf." Cicit Lucas, menatap nanar pada pergelangan tangan Lil yang memerah.

"Tidak apa-apa, dan untuk Kiel.. kayanya aku harus ikut Lucas dulu, kita juga 'kan baru berteman...hm?" Ucap Lil penuh penjelasan agar tak menyakiti perasaan Kiel yang bersedia menjadi temannya.

Kiel membuang muka, astaga, ia kalah.

"Baiklah." Jawabnya lalu segera beranjak dari sana, tak ingin berbalik karena akan disuguhi wajah paniknya Lucas. Sejujurnya ia juga panik tadi saat Lillian mengaduh kesakitan, namun melihat betapa cepatnya Lucas membawa Lil ke dekapannya, membuat Kiel sedikit putus asa.

"Kiel kenapa?" Cengo Lil, apakah Kiel marah karena Lil lebih memilih Lucas?

Lucas yang mendengar bahwa Lillian menanyakan tentang anak laki-laki lain selain dirinya segera memasang wajah datar, ia sangat benci jika Lillian-nya membahas tentang laki-laki lain. Ia benci itu.

"Jangan bahas dia." Ucap Lucas pelan, kepalanya tertunduk, namun suaranya bukan bergetar tanda penyesalan, justru seperti titah mutlak yang tak ingin ada pembantahan.

"E-eh? Lucas?" Heran Lil, Lucas kenapa sih. Kiel juga kenapa sih, orang-orang pada kenapa sih, hm!? Lil bingung..

"Tak ada, ayo segera kita obati lukamu." Ajak Lucas mengalihkan pembicaraan, segara menuntun Lillian dengan pelan-pelan.

***

Upacara penyambutan siswa/siswi baru di SDS ELASSA berlangsung lancar, murid-murid dibariskan di aula beratap, sedikit mereka memainkan  games atas kehadirannya di sekolah ini.

Dan setelah itu, mereka di bimbing ke kelas masing-masing, setelah upacara itu selesai, guru-guru yang ada di sana segera membagikan kelas untuk para murid baru.

Lillian Alessa V.  berada di kelas 1a, dan Lucas Caiva M. sekelas dengan Lil.

Hal itu membuat Lucas senang, tapi di sisi lain, ia juga kesal. Bisa-bisanya!

Yehezkiel Reiga Ratapan, juga berada di kelas 1a.

"Yo, kita bertemu lagi, musuh." Sapa Kiel datar, menatap tak suka pada Lucas yang sedari tadi terus menempeli Lillian.

Kesempatannya untuk berbincang lebih jauh pada Lillian jadi terhambat.

Lucas tak menjawab, hanya membalas tatapan datar Kiel dengan datar pula, ia semakin erat menggenggam tangan Lil kala Kiel duduk bersebrangan dengan kursi Lil.

Alhasil, Lil duduk di antara Lucas dan Kiel!

"Jangan duduk di sana." Peringat Lucas tak suka.

Kiel menoleh, menampakkan wajah tak pedulinya, tapi ketika Lil menoleh padanya, Kiel segera menunjukkan senyum manisnya. Cih! Dasar munafik.

"Kenapa? biarkan saja Kiel berada di sini, 'kan kita udah temenan?" Ucap Lil.

Kiel yang mendengarnya merasa sangat senang, itu sudah seperti membelanya saja.

Lucas dapat melihat wajah Kiel di seberang sana yang tengah menunjukkan raut kemenangan.

"Udah Lucas, jangan berantem dong. Bentar lagi guru bakal masuk." Kata Lil mencoba mencegah Lucas yang hendak membuka suara. Melihat wajah Lucas yang masam itu, membuat Kiel merasa kesenangan. Entah kenapa, ia berkeinginan ingin terus berada di sisi Lillian. Entah kenapa..

🦄🦄🦄

ngantukkkkk

Tbc

Btw ini udah update an yg ke 4 hari ini 🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🥀🙂🙂🙂🥀🥀🥀🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🖕🏻🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🖕🏻🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂

02 Desember 2023

FLOWER GARDEN [PINDAH KE KARYAKARSA]Where stories live. Discover now