menceritakan seorang remaja yang bernama ibra yoga atmaja, seorang remaja yang memiliki paras tampan dan memiliki sifat dingin terhadap semua orang namun ramah terhadap keluarganya namun tidak terhadap kakak ipar nya yang bernama hamzah hanan attaki...
Setelah azizah menerima telepon tersebut ia langsung menutup telepon dan ia melihat kembali barang tersebut, ia bingung mau di apakan sarang burung walet tersebut.
Azizah: , Mel.. Ngene iki enak di gawe opo yo Mel?
Amelia :zah.. Mendingan sarang burung walet iki gawe en es loh enak pumpung cuacane panas iki
Azizah : emang enak lek di gawe es?
Amelia : loh arek iki rek, yo wes ayo melu nak pawon
Kemudian Amel mengajak azizah di dapur nya untuk membuat es sarang burung walet tersebut.
Setelah mereka sampai ke dapur mereka berdua lansung menyiapkan bahan bahan nya seperti, es batu panci, dan lain lain.
Sementaradi rumah Haidar
Sementara di rumah Haidar, Haidar kembali masuk ke rumah nya dan ia masuk ke dalam kamarnya, ia merebahkan tubuhnya ke kasur sambil mengingat kenangan masa lalu bersama istri nya , kemudian ia melihat foto pernikahan mereka kemudian Haidar bangun dan menghampiri foto tersebut
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia melihat dan tersenyum seraya berkata "aku akan mencintai mu meski itu hanya bayangmu, maaf aku belum bisa menjadi suami yang sempurna seperti yang kamu harapkan."
Tanpa sadar Haidar tiba tiba meneteskan air matanya sambil memegang foto tersebut hingga air mata nya pun jatuh ke foto tersebut, dan tiba tiba tanpa sadar juga ia mendengar suara tangisan bayi yang tak lain adalah jingga.
Kemudian ia segera menghapus air mata nya tersebut dan segera menghampiri bayi tersebut.
Haidar : loh, ponakan om udah bangun ya sayang yuk ikut om yuk.
Haidar langsung menggendong nya dan mengajak nya ke ruang tamu sambil menunggu bagas yang pergi ke luar ber sama kakeknya tadi.
Sementara di satu sisi, tepatnya di rumah hamzah, ibra yang menunggu sang kakak sangat gelisah lantaran sang kakak belum kembali juga.
Ibra : ndis.. Mbak bulan kok lama yo?
Gendis : sek ngantri paling mas, gimana kalo kita jalan jalan di luar aja biar gak ndak bosen gitu
Kemudian ibra berpikir, ada benar juga dari pada ia menunggu sang kakak ibra pun menyetujui saran dari gendis.
Ibra : yo wes, ayo melu aku ta? Keliling kampung ambek sekalian nyambangi sekolahan ku?
Gendis : yo wes aku melu tapi ojok lali pamitan sek karo tante ambek eyang
Kemudian ibra dan Gendis menghampiri sang nenek dan mala.