CHAPTER 5

88 66 7
                                    

Masih di acara wayang wong ngesti pandowo

Saat bulan yang tengah asyik menikmati acara wayang tersebut, hamzah terus memandangi dan tersenyum manis, ia melihat senyuman manis dari istrinya, karna ia berhasil berjuang merebut hati sang pujaan hatinya meskipun resiko dan tantangan yang ia hadapi setiap harinya, kemudian ia pun juga ikut melihat acara tersebut, dan secara tiba tiba bulan bersandar di bahu hamzah, hamzah yang tahu hal itu hanya membiarkan nya dan menikmati acara yang ditampilkan di tempat ,

Ibra yang tepat di belakang mereka hanya melihat dan tersenyum tipis, karna yang ia lihat adalah pemandangan masa lalu papa dan mama nya, ia membayangkan masa lalu nya dengan kedua orang tuanya di tempat ini , namun ia tidak ingin berlarut larut dalam kesedihan dan kemudian ia kembali menonton wayang orang tersebut tanpa Melihat mereka lagi .

Sementara itu di bukit sikunir dieng, terdapat sebuah area camp yang merupakan camp milik anggota geng motor touring yang bernama topcer ( touring pemuda ceria)

Mereka menyalakan api unggun dan duduk di sekitar api unggun tersebut termasuk azizah, dan mereka bernyanyi sambil menikmati sejuk nya udara dingin di sana.

Saat tengah berkumpul tiba tiba telepon azizah berdering dan ia pun keluar dari sekitaran api unggun tersebut ia kemudian pergi ke tempat agak yang jauh dan aman dari keramaian tersebut dan barulah ia mengangkat teleponya.

Azizah : halo.. Assalamu'alaikum

"Waalaikumsalam.. Nakk.. "


Ketika mendengar suara itu azizah sudah tidak asing lagi dengan suara itu, seketika wajah dan nada suara nya pun berubah.

Azizah : ada apa bu.. Kenapa ibu telepon azizah?

" Nak.. Kenapa setiap kali ibu telepon nada bicara kamu berubah nak? "

Ternyata yang menelpon adalah ibu nya ia tahu bahwa azizah ada di kota dieng tempat ibunya tinggal sekarang bersama suami dan adik kembarnya zidan, ia sangat membenci ibu nya lantaran sejak kecil ia bersama kakaknya di tinggal pergi ibunya TKW, dan ia tinggal bersama ayahnya dan memulai mencoba kehidupan tentram dan damai, tanpa kehadiran sosok ibunya,namun beberapa tahun kemudian ibunya muncul dengan seorang pria tak dikenal datang ke rumahnya membawa surat cerai, dan mengambil gak asuh zidan dan membawanya tanpa seizin dari ayahnya.

Oke deh lanjut

"Nak ibu tadi liat Facebook dan instagram story mu kamu lagi ada di dieng ya nak?, nak.. Nanti kalau kami ada waktu kamu kunjungi ibu ya.. Ibu kangen banget sama kamu nak kamu kesini ya nak!"

"Nak?.. "

"Halo.. Nak?"

Saat ibu nya tengah berbicara dengan nya, zizah hanya diam dan ia langsung mematikan telepon nya dan kembali ke area camp nya dengan wajah yang agak kesal.

Dan saat ia kembali amel dan adam hanya lihat azizah yang wajahnya penuh amarah sadar di lihat oleh mereka berdua zizah pun menoleh kearah mereka dengan tatapan mata tajam nya.

Azizah : opo ndelok ndelok!!

Amel dan adam : eh... Eng.. Enggak.. Engak papa kok enggak papa.

Oke deh lanjut ke cerita ibra

Saat tengah acara ibra dan kedua teman nya melihat jam yang ada di ponsel mereka,dan ternyata sudah menunjukkan pukul 10 malam, dan acara tersebut selesai di jam 11 malam, alhasil di tengah acara ibra dan kawan kawan nya langsung bergegas pulang, begitu juga dengan hamzah dan bulan mereka khawatir dengan anak anak nya nanti.

CALL ME IBRAWhere stories live. Discover now