CHAPTER 9

66 43 4
                                    

masih di kediaman hamzah

"Wat is er aan de hand? Waarom is het geluid zo luid?"
(ada apa ini ?kenapa suara nya berisik sekali? )

"Eyang buyut? "

"Hah, eyang buyut? "

Saat gendis mengucapkan eyang seketika ibra langsung menoleh ke belakang dan ia melihat memang ada eyang di belakang mereka.

Dengan sigap ibra segera menuju ke nenek nya dan menuntun nya ke ruang tamu dan ibra mengajaknya duduk bersama dan bertanya pada neneknya dengan menggunakan bahasa Belanda, lantaran sang nenek sudah lama tidak di Indonesia dan ibra berpikir masih ...

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Dengan sigap ibra segera menuju ke nenek nya dan menuntun nya ke ruang tamu dan ibra mengajaknya duduk bersama dan bertanya pada neneknya dengan menggunakan bahasa Belanda, lantaran sang nenek sudah lama tidak di Indonesia dan ibra berpikir masih belum fasih berbahasa Jawa maupun Indonesia.

Ibra : Oma, hoe is het met haar? (nenek bagaimana kabarnya? ) 

Eyang buyut : niki sinten enggeh?

Seketika ibra kaget lantaran sang nenek bisa fasih berbahasa Jawa, sementara gendis yang mendengar perkataan nenek nya langsung menahan tawanya.

Gendis :  mas, eyang buyut itu masih fasih bahasa jawanya, ngapain mas harus capek capek pake bahasa Belanda?

Ibra : ish, kamu seh ndak kasih tahu aku dari tadi!

Gendis :  iya.. Maaf

Sementara itu di rumah azizah

Sementara itu di rumah azizah tepat nya di teras rumah, azizah dan amelia di buat penasaran dengan paket kiriman dari bibinya itu.

Amelia : zah, iki isine opo yo? Kok penasaran aku ?

Azizah : kok awakmu, aku wae yo penasaran kok iki isi ne opo, mosok Iyo jajan? Tapi kok bungkus paket te apik?

Amelia: halah ndang buka wae zah, kok nggarai penasaran

Azizah: iyo juga yo.. Yo wes tak buka e

Akhirnya setelah perdebatan yang agak lama akhirnya ia setuju dengan saran teman nya itu dan langsung membuka paket tersebut.

Pada saat terbuka mereka di buat kaget dengan isinya.

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
CALL ME IBRAOnde histórias criam vida. Descubra agora