Chapter 20

3.9K 362 42
                                    

Luke P.O.V

Aku masih tidak percaya dengan apa yang aku lakukan tadi siang.

Bagaimana bisa aku mencium Aleisha di depan Lacey?

Yatuhan, aku merasa seperti laki-laki brengsek yang dengan mudahnya menyakiti dan melukai hati wanita yang paling aku sayangi. I just lost the best thing that's ever happened to me.

I think she doesn't deserve this. She doesn't deserve getting hurt.

"Luke apa yang terjadi? Aku melihat Lacey menangis tadi," tanya Ashton tiba-tiba membuyarkan lamunanku.

"Ash, apa yang kau rasakan dan apa yang akan kau lakukan bila melihat kekasihmu berciuman dengan lelaki lain?" tanyaku kembali membuat Ashton menaikkan sebelah alisnya.

"Sepertinya aku akan menangis seharian seperti wanita cengeng dan menendang bokong lelaki itu lalu membun--"

"Ashton, aku serius."

Dia tampak berpikir sebentar kemudian berkata, "Jika aku melihat orang yang aku sayang berciuman dengan lelaki lain tentu saja aku akan merasa sedih, sakit hati, marah dan benci. Bahkan aku akan meninggalkannya-- Tapi tunggu, memangnya ada apa sih?" tanyanya penasaran lalu duduk di sebelahku.

"I kissed Aleisha," ucapku pelan seraya menatap kosong hamparan rumput hijau di halaman belakang rumahku.

"Apa kau bilang?!" Ashton berteriak menatapku tak percaya.

"I kissed Aleisha. You got it?" ucapku lagi, kali ini dengan penuh penekanan.

"Ta--tapi bagaimana bisa?"

Aku mengangkat bahu pelan. "Aku tidak tahu, itu semua terjadi begitu cepat. Tadi siang Aleisha datang kesini dan kami berbincang bincang sebentar lalu hal terakhir yang aku tau, aku sedang berciuman dengan posisi Aleisha duduk di pangkuanku. Parahnya lagi, saat itu Lacey sedang berdiri sambil menyaksikan kami berdua. Ash, i feel so bad. Aku menyesali semuanya, sungguh."

Ashton terlihat menggelengkan kepalanya kemudian bertanya, "Kau sudah meminta maaf kepada Lacey?"

"Sudah, tapi reaksi Lacey sama aja," jawabku tak bersemangat sambil menghela nafas panjang, "Aku rasa dia tidak akan memaafkanku, aku sudah kelewatan."

"Hei percayalah dia pasti akan memaafkanmu," ucap Ashton menenangkanku.

"But i cheated on her. Bagaimana bisa dia memaafkan lelaki sepertiku?"

"Luke, listen. Tidak ada wanita yang baik-baik saja ketika melihat lelaki yang ia cintai berciuman dengan wanita lain. Jadi aku pikir ini semua hanyalah masalah waktu," jelas Ashton kemudian melanjutkan, "Tunggulah keadaan ini sedikit mencair, jika waktunya sudah tepat pasti dia akan memaafkanmu."

Aku mengangguk mengerti, ucapan Ashton ada benarnya juga. Aku rasa jika aku membiarkannya sendiri untuk beberapa waktu mungkin Lacey akan bisa memaafkanku dan melupakan semuanya.

Setelah mengadakan sesi curhat bersama Ashton selama beberapa jam, akhirnya Ashton memutuskan untuk mengajakku pergi ke salah satu club malam di London bersama Calum dan Michael. Sementara itu, Jack dan Ibuku tadi pergi pamit untuk menginap di rumah Paman John.

02:30 AM at Luke's House

"OH NO, NO, NO! LUKE! LUKE! KEMARILAH!" teriak Calum dari arah kamar tamu memekakan telingaku.

Dengan langkah gontai aku langsung berjalan ke kamar tamu disusul dengan Ashton dan Michael di belakang, "What's going on dude? Suaramu membuat kepalaku semakin sa--"

Meant To BeWo Geschichten leben. Entdecke jetzt