Vanda melebarkan kedua bola matanya. Dirinya sungguh perempuan bukan laki laki apalagi transgender. Saat ingin bertanya kepada Jessica, niatnya terurungkan menerima pesan dari seseorang. “Bajingan!” geram Vanda langsung berlari keluar kelas.

Jessica menatap kepergian Vanda dengan pandangan bingung. “Selama ini Jess bersahabat dengan transgender? Jess takut.” gumamnya.

“Rooftop sekolah sekarang gua tunggu,” Keyla mengernyitkan dahinya membaca secarik kertas berisikan pesan perintah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rooftop sekolah sekarang gua tunggu,” Keyla mengernyitkan dahinya membaca secarik kertas berisikan pesan perintah. “Gua tau nih siapa yang ngirim pesan ini. Gua dulu bodoh banget, saking senengnya sampai pala gua jadi korban.” imbuhnya bergelidik ngeri membayangkan dulu saking senangnya mendapatkan surat dari Sam hingga ia tidak sadar ada tiang di depannya lalu terjadilah tabrakan dan terdapat benjolan, parahnya sampai dibawa kerumah sakit karena pingsan.

“Bodoh banget!” gumamnya menggeleng gelengkan kepalanya. Lalu melipat kertas tersebut dan memasukkannya ke dalam saku. Tangannya kembali terulur mengambil kaos olahraganya.

“Siput?” sapa Ziko berjalan dengan langkah lebarnya menuju Keyla.

Keyla merasa mendengar suara seperti tiupan tiupan angin yang membuatnya merinding pun membalikan badannya. Dan tepat sekali langsung bersitatap dengan kedua mata milik penghuni sekolah.

“Lo mau lihat sesuatu sama gua?” tanya Ziko tersenyum lebar lalu sedikit merapatkan badannya dengan Keyla.

Keyla tau perisis adegan ini. Bajingan tengil ini berulah kembali. Memang seharusnya dari dulu Keyla tidak usah berurusan dengan Ziko dan biarkan saja Ziko membawa tupperware miliknya.

Memang bodoh!

“Lo baru bangun tidur?” tanya Keyla menatap tenang kedua bola mata bewarna biru itu. “Cuci muka dulu sana iler lo kering.” Keyla menunjuk kepada pipi Ziko dengan dagunya lalu mendorong bahu Ziko agar menjauh dari dirinya.

“Gua engga peduli mau ada iler, upil gua tetap engga peduli. Gua cuma mau kasih tahu ini ke lo.” tunjuk Ziko kepada ponsel genggam milik Ziko kepada Keyla.

“Kalau suka bilang,” ucap Keyla tersenyum kecil melihat ekspresi terkejut Ziko. Ada rasa puas saat melihat ekspresi si bajingan tengil ini.

“Maksud lo?” tanya garang Ziko.

“Lo kira dengan lo fitnah Vanda, dia akan nyerahin foto lo sama cewek di bar waktu itu? Engga, dia akan tetap nyimpen foto itu mau lo fitnah pun Vanda engga akan nyerahin foto itu.” papar Keyla dia menepuk pelan bahu Ziko. “Gua tau itu lo dan jangan ngelak.” imbuhnya kemudian berjalan mendahului Ziko.

“Gua engga lakuin lebih dari yang lo bayangin.” cegah Ziko mencekal tangan kanan milik Keyla.

Keyla membalikkan badannya. Menatap Ziko yang sedang panik. Keyla terkekeh kecil melihat kepanikan Ziko. Ini adalah kelemahan dari seorang Ziko. Ziko memang suka pergi ke bar untuk mabok, Ziko juga sering kencan dengan banyak wanita tapi dia tidak pernah melakukan lebih dari sekedar pegangan tangan dan peluk lebih dari itu dia tidak pernah melakukannya.

“Lo hanya terbawa suasana. Engga usah panik, Tristan bilang setelah lo cium pipi cewek itu lo langsung pergi dari bar.” jelas Keyla, Tristan adalah adik dari Vanda dan sekaligus sahabat Ziko.

“Ck, gua engga panik!” Ziko menatap tajam ke arah Keyla setelahnya pergi menjauh dari sana meninggalkan Keyla yang sedang tertawa terbahak bahak.

🔑

TBC

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


TBC

Salam hangat dari AN 🤎🥧

Secret Key Where stories live. Discover now