ALZHEIMER 10: ONE DAY

1.1K 143 164
                                    

ALZHEIMER 10: ONE DAY

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

ALZHEIMER 10: ONE DAY

Dengan bersenandung kecil, Kayla berjalan ke arah dapur. Gadis berpakaian piyama tidur yang dipadukan dengan jilbab bergonya itu sibuk menelusuri isi kulkas yang berada di depannya. Kayla sedang mencari mie instan yang ia beli beberapa hari lalu.

Malam-malam begini entah mengapa dirinya ingin sekali memakan makanan yang pedas dan juga berkuah. Apalagi di tambah dengan cuaca yang sedikit mendung dan dingin seperti ini. Sangat mendukung untuk memenuhi keinginannya.

Setelah menemukan mie instan yang ia cari, Kayla kemudian mengambil panci stainless dari dalam laci pantry dan menuangkan air ke dalamnya. Gadis itu lalu menempatkan panci tersebut di atas kompor dan langsung menyalakan apinya.

Tak berselang lama, Kayla melihat Arghaza yang muncul dari balik pintu kamar mandi. Laki-laki itu masih mengenakan handuk tanpa pakaian lain di tubuhnya.

Kayla yang melihat itu menjadi canggung bukan main. Tubuh kekar laki-laki itu terekspos jelas di hadapannya. Apalagi perut lelaki itu juga tidak tertutup sepenuhnya, jadi Kayla masih bisa melihat dengan jelas perut sixpack lelaki itu.

Padahal, biasanya Kayla melihat pemandangan itu hanya dari drama Korea yang ia tonton saja. Tetapi kali ini ia bisa melihatnya secara langsung dan itu sudah cukup membuatnya merasa salah tingkah.

Arghaza berjalan ke arahnya lalu berdiri tepat di samping gadis itu, ia memperhatikan Kayla sebentar kemudian mengambil minuman kaleng dari dalam kulkas.

Arghaza mengerutkan keningnya, saat menyadari Kayla yang bergerak gelisah di samping lelaki itu. Dengan sekali lirikan, Arghaza sudah bisa menatap jelas ke arah perempuan itu. "Kenapa?"

"Nggak nyaman ada gue di sini?" tanyanya.

Mendapat pertanyaan seperti itu, tentu Kayla menjadi gelagapan sendiri. Buru-buru Kayla menggelengkan kepalanya dan berusaha tetap tenang agar terlihat biasa saja.

Arghaza masih menatap gadis itu dengan penuh keheranan, kemudian arah pandangnya beralih lagi pada mie instan dan air yang gadis itu masak.

"Ngapain lo masak mie?" tanya Arghaza bingung.

"Makanan yang gue beli tadi nggak lo makan? Nggak suka?" tanyanya beruntun.

Pasalnya, laki-laki itu sudah memesankan beberapa makanan untuk makan malam mereka. Tetapi Kayla malah memilih untuk memasak mie. Apa makanan yang ia pesan tidak ada yang cocok dengan gadis itu?

Mendengar itu Kayla kembali menggelengkan kepalanya, menepis semua pikiran buruk lelaki itu. "Gue lagi pengin mie," sahut Kayla jujur, sembari memasukkan mie instan itu ke dalam air yang sudah mendidih.

Arghaza mengangguk, setelah itu ia berjalan menuju kamar. Sementara Kayla kembali fokus pada mienya. Beberapa menit kemudian, mie yang gadis itu masak kini sudah bisa ia pindahkan ke mangkuk lain. Kali ini, Kayla mulai memasukkan bumbu-bumbu yang ada pada mienya.

ARGHAZA [ON GOING]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora