ALZHEIMER 04: TARUHAN?

1.6K 216 58
                                    

ALZHEIMER 04: TARUHAN?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ALZHEIMER 04: TARUHAN?

"WHATT?!! LO MAU NIKAH?"

Kayla yang berada di depannya pun langsung membulatkan bola matanya kaget, saat mendengar teriakan melengking yang baru saja keluar dari mulut sabahatnya itu. Buru-buru ia segera membekap mulut Nala, agar tidak membuat semua atensi para murid lain mengarah kepadanya.

Beruntung saat gadis itu berteriak tadi, tidak terlalu banyak yang berada di dalam kelas. Hanya ada dirinya dan beberapa sahabatnya saja, selebihnya hanya dua orang yang menempati bangku kosong di dekat pojok ruangan. Untungnya juga, dua orang tersebut tidak terlalu kepo dan tertarik dengan pembahasan mereka kali ini.

"Mulut lo bisa nggak sih, di rem?" ujar Kayla setengah frustrasi kepada Nala.

Nala yang sadar akan ucapannya barusan pun, hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ya maaf, Kay. Soalnya gue kaget, sumpah," ucap Nala lagi, sambil mengangkat jari telunjuk dan juga jari tengahnya, membentuk angka 'dua'.

"Untung cuma kita-kita aja yang ada di sini, kalo tadi semisal ada banyak orang gimana? Kan bahaya," omel Kayla yang masih geram kepada sahabatnya yang satu itu.

"Bisa mampus gue yang ada," gerutu gadis itu lagi.

"Maaf deh Kay," sesal Nala.

"Ck, iya!" decak Kayla malas.

"Tapi seriusan lo mau nikah sama Arghaza?" tanya Zia yang sedari tadi masih penasaran.

"Jujur, gue masih nggak nyangka sumpah." Kini Kenzia yang mulai menimbrung.

"Sama Ken, gue juga masih nggak nyangka," sahut Kayla lirih.

"Kapan akadnya?" tanya Nala lagi.

"Besok," sahut Kayla pelan.

"HAH?!" teriak ketiga sahabatnya secara bersamaan.

"Jangan teriak-teriak!" tegur Kayla jengah.

"Maaf Kay, maaf," sahut Zia tidak enak.

"Lo seriusan?" beo Kenzia masih tak percaya.

"Iya Kenzia! Tau ah, males gue jadinya," kesal Kayla, lalu segera pergi meninggalkan mereka bertiga yang masih melongo di tempatnya.

... 🕊 ...

"Sarung atlas, sarung wadimor. Whatever your past, i always love u'more," seru Tenggara pada ciwi-ciwi yang lewat di depannya.

"Tukang tahu ngebanting kayu, nggak tau. I just can't stop thinking about you," lanjut Gilang lagi, seraya menggerlingkan matanya nakal.

"Udah ah, Lang! Takut pada kepincut mereka," ujar Tenggara memberi kode, untuk segera berhenti menggoda para siswi-siswi yang sedang berlalu lalang di depan mereka.

ARGHAZA [ON GOING]Where stories live. Discover now