Part spesial- akhir.

3.2K 147 16
                                    


Sudah hampir jam tujuh pagi, tapi arhan dan Azizah masih nyaman menggulung tubuhnya di atas kasur, saling mendekap dan memeluk satu sama lain.

"Kemarin, kamu pergi kata bi erti. Kemana ?" Tanya arhan pelan, seraya tangannya terulur mengelus punggung istrinya lembut.

Kemarin Azizah pergi, sengaja tak mengabari suaminya "pergi ke mall sebentar, beli pensil warna untuk Shaka" jawab Azizah berbohong. Nyatanya, ia pergi ke rumahsakit, karena ada hal yang harus ia pastikan.

"Kok anak anak nggak di ajak, mereka kamu tinggal di rumah"

"Sengaja, biar cepet. Kalau bawa mereka, pasti akan lama mas"

Arhan mangut mangut, mengerti.

"Kita pergi yuk, mumpung anak anak lagi sama Umi dan abi"

"Kemana ?"

"Ke Bandung"

Arhan menohok, mengernyit bingung "lah mau ngapain ke Bandung sayang ?"

"Jalan jalan lah mas, sekalian makan cuangki. Aku mau makan cuangki"

Entahlah, rasanya Azizah sangat ingin makan cuangki yang langsung dari Bandung.

"Cuangki deket rumah ibu ?"

"Terserah, ya pokoknya aku mau cuangki yang ada di Bandung mas"

"Hmm... apa nggak kejauhan, makan cuangki doang ke Bandung. Taman raya Bogor aja, di sana ada kok yang jualan cuangki enak"

Azizah mendengus, ia memutar bola matanya bete "udah deh ya, kalau memang nggak mau nganter, aku bisa pergi sendiri" ujar Azizah kesal, dia bangkit dan menjauh dari suaminya. 

"Iya oke, kita pergi ke Bandung" cegah arhan, mencekal lengan istrinya "jangan marah dong, aku hanya menawarkan alternatifnya sayang"

"Yah orang aku bilang mau makan di Bandung, eh kamu malah nawarin yang di Bogor, gimana aku nggak marah dan kesel coba" sahut Azizah ngegas.

"Iya udah, maaf ya. Jangan kesel lagi, ini kita kan mau pergi ke Bandung"

Azizah mengangguk, tapi bibirnya masih saja mencucu kesal.

"Aku siap siap dulu ya" ujar arhan, bangkit dari tidurnya "udah jangan bete, aku sayang kamu" sambung arhan, mendaratkan kecupan di pipi mulus istrinya, sebelum ia berlalu.

Sontak saja, bibir mencucu kesal Azizah luluh, berganti dengan seuntai senyum tersipuh. Pak suami, emang paling jago meluluhkan hatinya.

Saat perjalanan ke Bandung, keinginan Azizah berganti. Keinginannya untuk makan cuangki hilang, berganti ingin jalan jalan ke kebun teh.

Arhan tak ingin membuat istrinya kesal atau bete, akhirnya ia mengiyakan saja keinginan istrinya. 

"Kalau ngantuk, tidur aja sayang. Masih jauh kok"

Azizah tak menimpal, beringsut menyenderkan kepalanya dibahu suaminya, bergelayut manja.

"Kita stay ya mas, aku udah boking kok"

"Loh, kapan bokingnya ?" Arhan kaget, istrinya ini serba tiba tiba hari ini.

"Tadi saat di rumah, makanya aku bawa baju ganti"

"Anak anak gimana ?" Selalu itu yang arhan khawatirkan.

"Udah aku titipkan ke umi, terus mereka asik kok, lagi main sama om om nya"

"Oke deh" balas arhan. Ini adalah kesempatan langka untuknya, staycation berdua dengan istrinya. Biasanya, ia akan repot oleh anaknya.

Info yang Azizah lihat dari sosial media, bener bener tak mengecewakan. Lokasi mereka akan staycation kali ini, sangatlah indah. Hamparan hijau kebun teh, jadi pemandangan yang amat menyejukkan mata.

Teman Hidup. Where stories live. Discover now