Ekstra part- I

2.6K 145 9
                                    


4 tahun berlalu ...

Empat tahun berlalu, banyak sekali berubah. Termasuk anak bayi, kini dia sudah tumbuh jadi anak cantik yang persisi seperti mamanya.

Bak pinang di belah dua, cantiknya, manisnya, emosiannya, cerewetnya, tantrumnya, dan tidak lupa putri tidurnya. Kalau sudah tidur, susah sekali untuk di bangunkan.

Eh ada satu hal lagi, reyna tumbuh jadi saingan beratnya mama Azizah, dalam menaklukkan papa arhan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Eh ada satu hal lagi, reyna tumbuh jadi saingan beratnya mama Azizah, dalam menaklukkan papa arhan.

"Ah mama, jangan!"

"Ish apaan sih, orang ini suami mama kok, jadi terserah mama dong" jawab Azizah. Sengaja, ia semakin mendusel memeluk arhan.

"Ah gak boleh, papa punya aku!" teriak reyna kesal, matanya berkaca kaca, eh tak lama tangisnya menggelegar.

"Ish cengeng" cibir Azizah.

"Eh gak boleh gitu ah, sama anak sendiri juga" seperti biasa, papa arhan membela anak cantiknya.

Arhan beringsut, dia membawa tubuh reyna ke pangkuannya "sudah ah, jangan nangis. Mama hanya bercanda kok"

Merasa menang di bela oleh sang papa, reyna mendusel memeluk papanya "mama nyebelin! Rebut rebut papa" ujarnya, jutek sekali. Tangis dia sudah berhenti.

"Lah orang papa punya mama kok, kamu tuh yang rebut papa dari mama" sahut Azizah, dia tak mau kalah.

"Ahh... punya reyna, papa punya reyna" rengek reyna, dengan kaki yang meronta ronta.

"Papa punya mama!"

"Punya reyna!"

"Punya mama, orang papa suami mama" terus saja, Azizah tak mau kalah.

"Ah papa.. mama jahat!" Jeritnya menangis.

"Iya udah ya, papa punya reyna, udah ah nggak boleh gitu, tidak baik kakinya di angkat angkat begitu" ujar arhan menengkan.

"Mama jahat, mau ambil papa dari reyna" ujar reyna mengadu, manja sekali.

"Mama hanya bercanda, papa milik reyna kok"

Azizah berdecih sebal, anak dan bapak, emang menyebalkan.

"Mama"

"Apa sayang ?" Sahut Azizah.

"Abang mau beli eskrim stowberry dong"

"Oke kita beli, reyna jangan di ajak bang. Yuk" Azizah bangkit dari kasur.

Reyna yang sudah anteng, eh kembali menjerit mendengar ucapan mamanya "ahh.. mau, adik juga mau!"

Azizah sengaja menggodanya, ia menggandeng tangan Shaka keluar kamar "ayo bang kita beli yuk, reyna tinggalin"

"Ah mama, adik mau ikut juga!" Teriak reyna, kembali menangis.

Arhan, terdengar menghela nafas lelah. Setiap hari selalu seperti ini, istrinya tak pernah mau mengalah dengan anaknya sendiri.

Teman Hidup. Where stories live. Discover now