Singapore.

2.3K 152 15
                                    


Kesalahpahaman sudah bersih dan beres. Kini, papa arhan dan mama Azizah sudah mendarat di Singapore, dalam rangka arhan bekerja, dan mama Azizah menemani, sekaligus honeymoon colongan.

Mereka menginap di Marina bay sands, karena tempat pertemuan arhan dengan para kliennya memang di hotel Marina bay sands. Agar arhan tidak repot akhirnya arhan memutuskan untuk mengajak istrinya menginap di tempat, dimana ia melakukan pertemuan. 

Begitu sampai di hotel, arhan segera menemui kliennya. Sedangkan Azizah , masuk ke dalam kamar hotel, untuk melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu, karena penerbangan di pagi hari.

Ponsel berdering, Azizah terusik dari tidurnya. Dia memang sengaja memasang alarm, karena takut tidurnya akan bablas. Karena siang ini, ia akan melakukam rangkaian perawatan tubuh.

Ya ini kan ceritanya honeymoon ya, jadi azizah akan mempersiapkan tubuhnya dengan sebaik mungkin untuk pak suami.

Makan siang selesai, Azizah segera melangkah menuju tempat spa and massage yang tersedia di hotel. Kalau harus keluar hotel, ia sangatlah malas, jadi ia memanfaatkan fasilitas yang ada saja.

Azizah melakukan rangkaian perawatan tubuh yang menyeluruh, dari ujung kepala sampai ke ujung kaki.

Selesai berendam dengan berbagi wewangian, Azizah duduk di kursi creambath, rambutnya yang lepek, perlu di segarkan.

Oke, setelah hampir tiga jam bergelut dengan berbagai rangkaian perawatan. Akhirnya usai juga, tubuh Azizah terasa jadi ringan dan juga rilek. Rambut serta tubuhnya juga, sungguh  tercium wangi semerbak, amatlah menengkan.

"Hey, kok kamu ada disini sih mas ?" Azizah kaget, saat ia akan membayar, ada suaminya yang sedang duduk di ruang tunggu.

"Nungguin kamu. Gimana, udah selesai spanya sayang ?"

"Udah, bentar aku bayar dulu ya"

Arhan mengangguk, ia bangkit dari duduknya, lalu ia berdiri sejajar dengan istrinya di depan meja kasir.

Selesai membayar, arhan dan Azizah kembali ke kamar mereka, dengan tangan arhan yang tidak lepas melingkar erat, di pinggang Azizah. 

Di dalam lift, arhan mendusel, bergelayut amat manja dengan memeluk istrinya dari belakang "setiap waktu kamu tuh selalu wangi, tapi kali ini wangi banget sih" ujar arhan, ia menghirup dalam leher istrinya.

Azizah menyunggikan senyumnya, perawatan yang memakan banyak waktu. Sungguh tak sia sia, karena pak suami terlihat puas, memujinya tanpa henti.

"Mandi dulu gih, nanti kita keluar cari makan" titah Azizah mengelus lengan suaminya, begitu masuk kamar.

"Bentar, aku masih nyaman kaya gini sayang" balas arhan, masih di poisisnya, dia mendusel memeluk posesif istrinya dari belakang.

Azizah membiarkan saja, mungkin suaminya sedang lelah, setelah pertemuan yang sangat lama, ya apalagi mereka baru saja melakukan perjalanan udara.

"Umi telepon mas, lepas dulu ya" pinta Azizah, ponsel dia berdering, ternyata panggilan vidio call dari Umi.

Saat azizah angkat, eh layar penuh oleh wajah Shaka.

Mama -Shaka melambaikan tangan heboh.

Abang, adik mana sayang ? Kok hanya ada Abang aja sih.

Lagi mandi sama ambu.
Papa mana ?

Hai Abang -arhan muncul, dia menampakkan diri, saat Shaka menanyakan keberadaannya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Teman Hidup. Where stories live. Discover now