18. || JAYDEN OR RAYDEN||

2.4K 295 41
                                    

Happy reading~


Setelah makan bersama Starla. Kini Jayden sudah berada di kamarnya lebih tepatnya di balkon kamarnya cowok itu.

"Penyakit sialan!" Jayden melempar sebungkus obat yang  dokter Laura berikan tadi.

"Sstttt.." desisnya saat ia kembali merasa nyeri di daerah dada kirinya.

Tok tok

Mendengar suara ketukan dari pintu kamarnya. Jayden berusaha mengatur nafasnya hingga nyeri yang ia rasakan sedikit mereda dengan cepat ia menggapai sebungkus obat yang tadi ia lempar. Cowok itu melangkahkan kakinya ke arah pintu kamar setelah menyimpan sebungkus obat itu di dalam laci belajarnya.

Ceklek

"Bibi?" Ujar Jayden setelah membuka pintu dan mendapati bi Anis yang sedang berdiri di depan kamarnya. Bi Anis terlihat sangat cemas.

"Kenapa bi?"

Bi Anis terdiam ia tidak tau apakah ia harus memberitahu Jayden atau tidak. Tapi jika bukan Jayden siapa lagi ia tidak mungkin memberitahu Robert. Pria itu sama sekali tidak peduli dengan anak bungsunya.

"M-maaf den, i-itu den Rayden belum pulang" ucap bi Anis terbata-bata ia sangat berharap Jayden bisa membantunya. Ia sangat khawatir dengan keadaan salah satu anak majikannya itu. Apalagi sekarang sudah menunjukkan pukul 6 sore dan Langit terlihat mendung sepertinya sebentar lagi hujan akan turun.

Jayden menaikkan salah satu alisnya bertanya-tanya, bi Anis yang melihat itu ia pun mulai menceritakan semuanya. Mulai dari bi Anis yang tidak sengaja melihat Robert yang menyuruh dan memukul Rayden, hingga Starla yang memarahi Rayden yang Mala makan sedangkan Jayden belum pulang, maka dari itu Starla menyuruh Rayden untuk mencarinya dan melarang Rayden pulang sebelum bertemu dengan Jayden.

Mendengar itu penjelasan bi Anis, Jayden pun berusaha menghubungi nomor kembarannya, tapi tunggu? Bukankah ia tidak memiliki nomor kembarannya?

"Tolong cari den Rayden, bibi khawatir den Rayden kenapa-kenapa" ucap bi Anis senduh.

"Bibi tenang aja, Jay bakal bantu cari"  entah kenapa ia juga merasa khawatir dengan keadaan kembarannya itu.  Setelah mengatakan itu iapun masuk kembali kedalam kamarnya untuk mengambil Hoodie dan kunci motornya, setelah itu iapun segera pergi meninggalkan kediaman orang tuanya untuk mencari sang kembaran  tanpa meminta izin kepada Robert dan Starla terlebih dahulu.

Sedangkan di sisi lain. Rayden sudah sangat lelah sejak tadi ia tidak pernah berhenti berjalan untuk mencari sang kakak, Rayden menatap langit yang sudah mulai mengelap dan tak berselang lama hujan pun turun, dengan cepat cowok itu mencari perlindungan di bawah pohon yang cukup lebat.

Ia mendudukkan bokongnya di bawah pohon tersebut dan meluruskan kedua kakinya, ia berusaha memijit kakinya agar sakitnya sedikit berkurang.

"Andai aja Ray punya nomor kakak, pasti Ray udah hubungin kak Jay dari tadi" gumannya senduh, ia kembali menatap langit yang sudah tertutup awan.

Flashback on

Tok tok

Ketukan pintu membuat Jayden yang sedang belajar  merasa terganggu, dengan kesal itu menghampiri pintu kamarnya tersebut dan membukanya kesal.

"Ganggu!" Ucapnya setelah mendapati  orang yang mengetuk pintu kamarnya ternyata sang kembaran.

"Kak? Ray boleh minta nomor Kakak gak? Kakek baru beliin aku hp" ucap Rayden antusias sambil memperlihatkan benda pipi itu kearahnya.

2 AYDEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang